Virus Corona

Potensi Tsunami Covid-19, WHO Singgung Dugaan dari Varian Delta dan Omicron

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan varian virus corona Omicron dan Delta akan memicu "tsunami" kasus Covid-19.

Editor: Budi Susilo
Freepik
Ilustrasi virus Corona. WHO mengatakan dalam laporan epidemiologi mingguannya bahwa risiko keseluruhan yang terkait dengan Omicron tetap sangat tinggi. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan varian virus corona Omicron dan Delta akan memicu "tsunami" kasus Covid-19.

Hal itu dikhawatirkan memberikan tekanan besar pada fasilitas kesehatan.

“Saya sangat prihatin bahwa Omicron, yang lebih menular (dan) beredar pada saat yang sama dengan Delta, menyebabkan tsunami kasus,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus Rabu (29/12/2021), seperti dilansir dari Al Jazeera.

Dua tahun setelah virus corona baru pertama kali muncul, pejabat tinggi badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan.

Baca juga: Jika Muncul Temuan Kasus Omicron, Pintu Masuk Samarinda Dilakukan Penyekatan di Malam Tahun Baru

Baca juga: Gejala Positif Omicron Lebih Ringan namun Harus Waspada, Epidemiolog Dicky: Mudah Menular

Baca juga: Gejala Baru Omicron, Profesor Epidemiologi Genetik Sebut Ada Tanda Mual dan Muntah

Bahwa masih terlalu dini untuk mempercayai data awal yang menunjukkan Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan.

Pertama kali dilaporkan bulan lalu di Afrika Selatan, kini Omicron sudah menjadi varian dominan di Amerika Serikat dan sebagian Eropa.

Karena 92 dari 194 negara anggota WHO melewatkan target untuk memvaksinasi 40 persen populasi mereka pada akhir tahun ini.

Tedros mendesak semua orang untuk membuat “Resolusi Tahun Baru” untuk mendukung kampanye vaksinasi 70 persen populasi negara dengan awal Juli.

Baca juga: Cara Menghindari Omicron, Menkes Budi Gunadi Sadikin Larang ke Luar Negeri

Menurut angka WHO, jumlah kasus Covid-19 yang tercatat di seluruh dunia meningkat 11 persen minggu lalu dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

Hampir 4,99 juta kasus baru dilaporkan dari 20 hingga 26 Desember.

Kasus baru di Eropa, yang menyumbang lebih dari setengah dari total kasus telah naik 3 persen.

Sementara di Amerika naik 39 persen dan di Afrika naik 7 persen.

Prihatin dengan peningkatan kasus, kepala WHO mengatakan bahwa Omicron akan memberikan tekanan besar pada petugas kesehatan yang kelelahan dan sistem kesehatan di ambang kehancuran.

WHO mengatakan dalam laporan epidemiologi mingguannya bahwa risiko keseluruhan yang terkait dengan Omicron tetap sangat tinggi.

Hal itu Ini dapat dilihat dari bukti yang konsisten bahwa Omicron menyebar lebih cepat dibandingkan varian Delta.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved