Berita Kaltim Terkini

Cegah Ledakan Terulang, Angkut Elpiji di Kapal Motor Rute Samarinda-Mahulu Dilarang

Mencegah insiden ledakan tabung elpiji 3 kilogram yang pernah terjadi di 2019 silam jelang penghujung tahun

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Petugas gabungan dari Dinas Perhubungan saat melakukan pengecekan kapal motor rute Hulu Mahakam di Dermaga Mahakam Ulu, Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Mencegah insiden ledakan tabung elpiji 3 kilogram yang pernah terjadi di 2019 silam jelang penghujung tahun, pihak dermaga melarang kapal mengangkut untuk sementara waktu.

Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda yang berwenang mengatur jalannya mobilitas di Dermaga Mahakam Ulu, kawasan Sungai Kunjang, Kota Samarinda ini.

Sementara waktu melarang pengiriman logistik tabung elpiji 3 kilogram menggunakan kapal motor.

"Terkait tabung gas elpiji meledak di dermaga beberapa tahun lalu, tentu antisipasinya kami untuk sementara tidak diizinkan dulu untuk memuat elpiji," terang Kabid Angkutan Dishub Samarinda, Teguh Setiawardana, Jumat (31/12/2021).

Baca juga: Pertamina Regional Kalimantan Kirim Ratusan Tabung Elpijii ke Krayan Nunukan Kaltara

Baca juga: Pertamina Pastikan Pasokan Elpiji di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan Kaltara, Kembali Normal

Baca juga: BREAKING NEWS Ledakan di Pangkalan Elpiji Samarinda, Dua Orang Alami Luka Bakar

Diketahui peristiwa ledakan 2019 silam tepat tanggal 24 Desember, menggegerkan masyarakat Kota Tepian, terlebih jelang Natal dan tahun baru (Nataru) kala itu.

Setahun terakhir, kata Teguh, pengiriman elpiji menjelang Nataru memang tidak diperbolehkan, agar mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan terjadi dan mengurangi risiko muatan berlebih lantaran kebutuhan masyarakat di Hulu Mahakam yang meningkat jelang Nataru.

Pihaknya mengimbau agar pengiriman dilakukan melalui jalur darat agar.

"Nanti setelah nataru baru boleh mengangkut elpiji lagi. Untuk elpiji 3 kilogram tidak akan dikirim, kecuali setelah Nataru," tegasnya.

Ditanya mobilitas saat Nataru tahun ini, dia mengatakan ada peningkatan kedatangan penumpang.

"Meningkat mobilitas di dermaga. Kedatangan saja hampir 75 persen," sebutnya.

Ongkos dari Samarinda ke Hulu Mahakam yang terbilang terjangkau, yakni Rp 130 ribu/orang, membuat warga masih memilih moda transportasi sungai menggunakan kapal motor ini.

Jika untuk muatan, Teguh menerangkan, sesuai kapasitas angkut dan biaya dikenakan pemilik kapal pada penumpang yang membawa logistik untuk dijual ke kawasan Hulu Mahakam.

"Kalau muatan lain lagi (biayanya), itu urusan antara pemilik barang dengan pemilik kapal," pungkasnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved