Polemik SMAN 10 Samarinda
Orangtua dan Warga Minta tak Pindahkan SMAN 10 Samarinda ke Education Center
Usai hearing dengan Komisi IV DPRD Kaltim, perwakilan orangtua murid SMAN 10 Samarinda dan warga tiga kecamatan.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Usai hearing dengan Komisi IV DPRD Kaltim, perwakilan orangtua murid SMAN 10 Samarinda dan warga tiga kecamatan di Samarinda Seberang meminta agar sekolah yang ada di Jl. H. A. M Rifaddin itu tidak dipindahkan.
Suswanto perwakilan dari orangtua murid mengatakan jika SMAN 10 Samarinda dipindahkan ke Education Center akan mengurangi kesempatan warga tiga kecamatan di Samarinda Seberang menyekolahkan anaknya.
Apalagi dengan adanya zonasi, membuat warga di tiga kecamatan itu terancam harus bersaing di sekolah lainnya yang ada di wilayah kota.
Apalagi jika mereka harus mendaftarkan ke wilayah kota maka sistem pendaftaran murid baru menggunakan sistem reguler non zonasi.
Baca juga: Jadwal Komisi IV DPRD Kaltim Memanggil Disdikbud soal Pemindahan Murid SMAN 10 Samarinda
Baca juga: Siswa dan Perwakilan SMAN 10 Samarinda Demo di DPRD Kaltim, Sampaikan Tiga Tuntutan
Baca juga: Pelucutan Atribut Kampus Warnai Aksi Damai Orangtua dan Murid SMAN 10 Samarinda
Hal tersebut ia yakini berpotensi menyebabkan para anak-anak yang akan lulus SMP kesulitan mencari sekolah terdekat dari rumah.
"Tetap zonasi tidak ada. Seharusnya yang dipindahk kampus B saja kampus A tetap di Samarinda seberang apa yang menjadi alasan kenapa membangun di Education Center kenapa tidak disempurnakan ke AM Rifadin. Saya harapkan ada real action," ucapnya.
Ia akui selama enam kali pertemuan dengan DPRD maupun perwakilan pemerintah belum mendapatkan jalan tengah.
Saat ini pihaknya sulit sekali bertemu langsung dengan Gubernur untuk membahas permasalahan yang sudah terjadi lebih dari 10 tahun terakhir.
Baca juga: Mahasiswa Sampaikan 4 Tuntutan ke Pemprov Kaltim soal SMAN 10 Samarinda
"Intinya sekolah SMAN 10 selain jalur prestasi ada jalur prestasi. Zonasi lebih tinggi. SMAN 10 merupakan sekolah yang diunggulkan dan harus di seberang," ucapnya.
Sementara itu ia menyayangkan adanya oknum sekolah yang memberikan teror kepada murid-murid yang ikut berdemo di Karangpaci.
Teror tersebut berupa pengurangan nilai bagi anak murid jika mengikuti demo.
"Bisa jadi juga. Sebelum demo mereka diintimidasi dengan nilai jelek. Kita tidak tahu juga anak-anak ada intimidasi. Harapan kami ada dan diwakili Komisi IV dan I harapan kami Gubernur datang," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya'qub mengatakan jika pemindahan murid-murid ke Education Center harus dilihat beberapa poin.
Baca juga: Mahasiswa Minta Pemerintah Lihat Nasib Siswa SMAN 10 Samarinda, Demo di Kantor Gubernur
Masalah yang paling dikhawatirkan warga Samarinda Seberang adalah berkurangnya lokasi SMA.
Apalagi ia mencatat setiap tahun lulusan SMP yang melanjutkan ke jenjang SMA sekitar 2500 sampai 3000 per masing-masing sekolah SMP. Jika SMAN 10 dipindah tentu kapasitas sekolah SMA yang ada di Samarinda Seberang semakin terbebani.
Bahkan ia menyebut satu sekolah SMA atau SMK di tiga kecamatan di Samarinda Seberang pun mampu menampung 1500 siswa setiap tahun.
"Di seberang ada tiga kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda seberang dan Palaran. Itu SMA disitu ada SMAN 10, SMA 4, ada SMK di Palaran, Loa Janan dekat stadion sementara lulusan pertahun SMP ke SMA rata-rata 2500-3000 sementara daya tampung sekolah 1500," ucapnya.
Sehingga sistem zonasi yang digaungkan pemerintah pun tidak dapat memenuhi kebutuhan orangtua murid yang akan mendaftarkan dekat rumah.
"Akhirnya prinsip zonasi tidak terkover ujungnya ke kota. Apalagi SMAN 10 Kampus A dipindahkan apalagi," ucapnya.
Rencananya, pihaknya besok akan memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim. Mereka juga akan menanyakan terkait permasalahan zonasi pasca SMAN 10 Samarinda dipindah ke Education Center.
"Bagi saya gini di Komisi memang soal kewenangan untuk tata kelola layanan pendidikan eksekutif kita tidak masuk persoalan teknis. Bisa kami lakukan adalah membawaaspirasi masyarakat kita sampaikan gubernur. Sikap gubernur seperti itu mau diapain," pungkasnya. (*)