Virus Corona

Vaksin Booster Covid-19 Dimulai 12 Januari 2021, Siapa yang Dapat Gratis? Daftar Kisaran Harga

Pemberian vaksin booster Covid-19 dimulai 12 Januari 2021. Ada yang gratis dan berbayar. Daftar kisaran harga vaksin booster atau dosis ketiga ini.

Penulis: Aro | Editor: Doan Pardede
Warta Kota/Henry Lopulalan
Ilustrasi. Warga sedang menerima vaksin dari Nakes Pasar ikan Modern, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (2/9/2021). Pemberian vaksin booster Covid-19 dimulai 12 Januari 2021. Ada yang gratis dan berbayar. Daftar kisaran harga vaksin booster atau dosis ketiga ini. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah akan mulai memberikan vaksin booster Covid-19 pada 12 Januari 2021.

Nantinya, mekanisme pemberian booster atau dosis ketiga vaksin Covid-19 ini ada tiga opsi mulai dari yang gratis hingga berbayar.

Simak daftar kisaran harga vaksin booster Covid-19 ini selengkapnya di dalam artikel ini.

Hingga berita ini Pemerintah belum menentukan jenis vaksin booster Covid-19.

Pemerintah baru akan mengumumukan jenis vaksin booster Covid-19 pada 10 Januari 2021 nanti. 

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan keputusan Presiden Joko Widodo terkait pemberian vaksin booster Covid-19 tersebut, Senun (3/1/2022) seusai rapat terbatas di Istana Kepresidenan melalui konferensi pers secara virtual.

"Saya update soal program vaksinasi booster, tadi sudah putuskan Bapak Presiden berjalan tanggal 12 Januari ini," kata Budi seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com

Namun terkait dengan jenis vaksin Covid-19 booster, Menkes Budi masih belum dapat menyebutkan detailnya.

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Target Vaksinasi Selesai Akhir Januari 2022

Budi mengatakan, terkait jenis vaksin Covid-19 yang akan digunakan sebagai vaksin booster masih menunggu hasil rekomendasi dari Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Jenis booster akan kita tentukan ada yang homologus atau jenisnya sama, ada yang heterologus jenis vaksinnya berbeda, nanti akan bisa segera diputuskan tanggal 10 sesudah keluar rekomendasi dari ITAGI dan BPOM," ujarnya.

Berikut ini fakta-fakta seputar vaksinasi booster yang akan dimulai pada 12 Januari mendatang:

Sasaran target vaksinasi booster Budi mengatakan, vaksin booster akan diberikan sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu untuk kelompok usia di atas 18 tahun.

Adapun vaksin booster akan disuntikkan dengan jangka waktu di atas 6 bulan setelah penyuntikan dosis kedua.

"Kita identifikasi ada sekitar 21 juta sasaran di bulan Januari yang sudah masuk ke kategori ini," ujar Budi.

Selain itu, ia menjelaskan, kabupaten/kota harus memenuhi kriteria sebelum menggelar vaksinasi booster, yaitu memiliki cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama mencapai 70 persen dan 60 persen untuk dosis kedua.

"Jadi sampai sekarang ada 244 kabupaten kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut," kata Budi.

Syarat Vaksin Booster

Melansir laman covid19.go.id, menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, syarat untuk mendapatkan vaksin booster yakni sebagai berikut. 

1. Masyarakat yang sudah berusia 18 tahun ke atas

2. Masyarakat yang telah mendapatkan vaksin dosis kedua dengan jangka waktu lebih dari enam bulan

Baca juga: Pemerintah Lanjutkan PPKM, Menko Airlangga: Siapkan Vaksin Booster dan Optimalkan Karantina PPLN

3 Opsi Mekanisme Vaksin Booster

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ada tiga opsi yang disiapkan pemerintah dalam pelaksanaan vaksinasi booster, yaitu program pemerintah, penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan, dan mandiri alias berbayar.

"Pak Menkes akan menjelaskan (soal vaksin booster), tetapi opsi itu tetap ada, ada opsi PBI dan program dan mandiri, itu opsinya," kata Airlangga dalam kesempatan yang sama.

Saat ini, menurut Airlangga, pemerintah tengah merampungkan ketentuan terkait pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga.

"Dan pelaksanaannya tergantung dari kebutuhan terhadap vaksin tersebut," ujarnya.

Vaksin Booster Gratis

Budi mengatakan, pemerintah hanya akan menanggung biaya vaksinasi booster Covid-19 bagi warga lanjut usia dan penerima bantuan iuran (PBI).

"Untuk vaksinasi booster tahun depan kita akan bagi dua skenario, untuk vaksinasi lansia dan PBI non-lansia, itu akan ditanggung negara," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Selasa (14/12/2021) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com

"Sedangkan untuk yang mandiri dan non-lansia itu akan kita buka agar perusahan-perusahaan farmasi bisa mengimpor vaksinnya dan langsung menjual ke masyarakat," ujar Budi.

Budi menyebut, penjualan vaksin secara langusng kepada masyarakat diharapkan dapat menyebabkan keseimbangan pasar dan membuat masyarakat punya banyak pilihan vaksin.

Ia menyebut, vaksin booster yang ditanggung APBN akan diberikan ke 83,1 juta orang dengan kebutuhan vaksin sebanyak 92,4 juta dosis, termasuk cadangan sekitar 10 persen.

Sementara itu, vaksin booster yang tidak ditanggung APBN akan diberikan kepada 125,2 juta orang dengan kebutuhan vaksin sebanyak 139 juta dosis.

Baca juga: Rencana Sekolah Tatap Muka Januari 2022, Ada Omicron, Saran IDAI: Hanya Anak yang Sudah 2x Vaksin

Harga Vaksin Booster

Dikutip dari Kompas.TV, 3 Desember 2021, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memberikan estimasi besaran biaya vaksinasi booster yang akan dilakukan pada tahun depan ini.

Terkait tarifnya, Budi menyampaikan vaksin Covid-19 dosis ketiga yang berbayar ada di kisaran Rp300 ribu.

"Ya paling mahal berapa ya, harganya di bawah Rp300 ribu," kata Budi usai membuka kegiatan Health Business Gathering 2021 di Mulia Resort Nusa Dua, Bali, Jumat (3/12/2021) dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah memproses registrasi lima jenis vaksin Covid-19 yang akan dijadikan vaksin boster.

Dilansir TribunKaltim.co dari Kompas.com, kelima merek tersebut adalah Pfizer, AstraZeneca, Coronavac/Vaksin PT Bio Farma, Zifivax, dan Sinopharm.

Sejumlah vaksin Covid-19, datanya masih dilengkapi sebagai vaksin booster dengan melakukan uji klinik.

Diperkirakan dalam waktu dekat data tersebut akan lengkap sehingga BPOM bisa mengeluarkan emergency use authorization (EUA).

Kisaran harga vaksin booster

Berikut lima vaksin Covid-19 yang akan dijadikan vaksin booster pada Januari ini beserta rincian harganya, dikutip dari Kontan.co.id: 

1. Pfizer

Berdasarkan data UNICEF, harga vaksin Covid-19 merek Pfizer ini antara 10-23,15 dollar AS atau Rp 142.828 hingga Rp 330.681 per dosisnya.

Harga vaksin Pfizer di Afrika Selatan adalah yang termurah, yaitu 10 dollar AS sedangkan yang termahal ada di Uni Eropa 23,15 dollar AS.

Sementara di AS, harga vaksin ini 19,5 dollar AS atau Rp 278.540 per dosis.

2. Astrazeneca

Berdasarkan data vaccine market di dashboard UNICEF, vaksin Covid-19 merek Astrazeneca ini harganya 2,19-13,27 dollar AS atau Rp 31.289 hingga Rp 189.599 per dosis.

Harga vaksin ini di Filipina sebesar 5 dollar AS atau Rp 71.439 per dosis.

Sementara di Brazil hanya 3,16 dollar AS atau Rp 45.148 per dosis.

3. Sinopharm

Berdasarkan data UNICHEF, harga vaksin Covid-19 merek Sinopharm berkisar 9-36 dollar AS atau setara Rp 128.586 hingga Rp 514.344 per dosisnya.

Harga vaksin termurah ada di Argentina dan termahal di Hongaria.

Di Indonesia, merek vaksin Covid-19 ini digunakan untuk program Vaksin Gotong Royong, sehingga pemerintah telah menetapkan harga vaksin Sinopharm sebesar Rp 321.660 per dosis.

Hal ini sesuai yang diatur pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021 tentang Penetapan Besaran Harga Pembelian Vaksin Produksi Sinopharm Melalui Penunjukan PT Bio Farma (Persero) dalam Pelaksanaan Pengadaan Vaksin Covid-19 dan Tarif Maksimal Pelayanan untuk Pelaksanaan Vaksin Gotong Royong.

4. Coronav

Vaksin Covid-19 merek Coronav ini biasa disebut Sinovac, merupakan vaksin yang diproduksi oleh PT Bio Farma.

Berdasarkan data UNICEF, harga vaksin ini di Indonesia 13,6 dollar AS atau Rp 194.355 per dosisnya.

5. Zifivax

Merek vaksin Covid-19 ini memang asing di telinga tapi BPOM telah menerbitkan EUA untuk vaksin Zifivac pada 7 Oktober 2021 dan memiliki tingkat efektivitas hingga 81,71 persen.

Namun vaksin yang diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical ini belum dipublikasikan harganya.

Demikian perkiraan harga vaksin booster yang akan diberlakukan pada Januari ini.

Diharapkan pemerintah mengatur harga vaksin booster agar lebih bisa terjangkau bagi masyarakat.

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Target Vaksinasi Selesai Akhir Januari 2022

(*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved