Berita Nasional Terkini

KKB Papua Bawa Roh Leluhur Lawan TNI & Polri, Jenderal Andika Perkasa Didesak Kirim Prajurit Khusus

KKB Papua bawa-bawa roh leluhur untuk terus melakukan teror dan melawan TNI - Polri

Kolase Tribunnews.com/Jeprima Facebook The TPNPB News
KKB Papua Bawa Roh Leluhur Lawan TNI & Polri, Jenderal Andika Perkasa Didesak Kirim Prajurit Khusus. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua terus berupaya melakukan teror di tahun 2022.

Bahkan, pada awal tahun 2022, KKB Papua terang-terangan mengibarkan bendera Bintang Kejora disejumlah lokasi di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Kini, KKB Papua bawa-bawa roh leluhur untuk terus melakukan teror dan melawan TNI - Polri.

Sebagaimana diketahui, belum lama ini Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Kodap VIII Intan Jaya mengibarkan bendera Bintang Kejora dengan diiringi suara tembakan.

Aksi ini dilakukan oleh KKB Papua di awal tahun 2022 yakni pada tanggal 1 Januari lalu.

Pengibaran bendera Bintang Kejora ini merupakan tanda bahwa KKB Papua sudah siap melanjutkan perang di tahun 2022.

Baca juga: Buat 53 Anggota KKB Papua Menyerah, Operasi Satgas Nemangkawi Dihentikan, Ini Penggantinya

Baca juga: KKB Papua Makin Berani, Kibarkan Bendera Bintang Kejora di 3 Titik & Tantang TNI-Polri Perang

Baca juga: KKB Papua Makin Terdesak, Prajurit Marinir Gelar Latihan Perang, Tembakkan Peluru Mortir

Juru bicara TPNPB-OPM, Sabby Sambon, mengatakan pengibaran tersebut sebagai bentuk perang terus berlanjut.

“Itu merupakan signal untuk perang berlanjut,” bebernya dalam pesan singkat, Minggu (2/12/2022) pagi, seperti dilansir dari Tribun-Timur.com berjudul Pesan KKB Papua: Perluas Operasi Perang Lawan TNI-Polri, Roh Leluluhur Bersama Kami.

Kata dia usai pengibaran tersebut diawali dengan tembakan peringatan perang di tahun 2022.

Dirinya pun membeberkan pengibaran bendera bangsa Papua yaitu bintang fajar (Morning Star the Flag of Papua Nation) di komandai oleh Ruben kobogau, Oni Kobogau, Enos Tipagau, Abeni Kobogau dan Undius Kogoya komandan operasi Kodap VIII Intan Jaya.

Bahkan ada dua pesan yang ditegaskan oleh Undius Kogoya yakni:

1. Di tahun 2022 dirinya bersama pasukan akan memperluas daerah operasi perang TPNPB dan minta kodap-kodap lain dari 34 kodap Sorong sampai Merauke terus melakukan perjuangan hingga titik darah penghabisan.

2. Pasukan Nasional TPNPB dari Ilaga koalisi dengan kodap VIII Intan Jaya dengan pasukan Undius Kogoya untuk memperluas daerah operasi TPNPB di wilayah Intan Jaya.

Baca juga: Kerap Bakar Bandara, Akhirnya TNI Turunkan Pasukan Elit Korps Baret Jingga Atasi Brutalnya KKB Papua

Di akhir laporannya Undius Kogoya menambahkan bahwa pihaknya tetap lawan TNI Polri sampai akhir Kemerdekaan bangsa Papua, dan juga tidak takut pasukan yaitu TNI-Polri.

“Kami masih memiliki hukum perang secara adat dan kami percaya bahwa Tuhan dan roh-roh leluhur bangsa Papua di pihak kami, " ujar Sebby menyampaikan pesan Undius.

Langkah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memiliki tujuan untuk merangkul Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)

Kini Jenderal Andika Perkasa sedang melakukan tindaklanjut rencananya untuk merangkul anggota KKB Papua.

Andika Perkasa pun telah menyusun strategi dengan melibatkan para pemuka agama

Baru-baru Jenderal Andika Perkasa melibatkan para pemuka agama supaya KKB menyerah dan perdamaian dapat tercipta di Bumi Cenderawasih.

Baca juga: Teror dari KKB Papua Makin Brutal, Polri Minta Warga Lapor Terlebih Dahulu Sebelum Berkebun

Melansir dari tayangan youtube Puspen TNI, Jenderal Andika Perkasa bertemu dengan para pemuka agama di wilayah Papua dan akademisi Universitas Cenderawasih untuk membahas upaya-upaya perdamaian.

"Saya punya keinginan damai dan itu harus karena kita ini manusia," kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat menerima kunjungan pemuka agama di wilayah Papua di Markas Kodam XVII/Cenderawasih.

Sebagai orang nomor satu di tubuh TNI, Jenderal Andika Perkasa mengatakan telah melakukan sejumlah perubahan ke internal TNI dalam menjalankan tugas di Papua.

Setelah menerima masukan-masukan dari para pemuka agama termasuk akademisi Universitas Cenderawasih, Panglima TNI berupaya akan berkomunikasi dengan pejabat dan petinggi negara di ibu kota untuk membicarakan persoalan Papua.

"Pertemuan dengan pemuka agama di wilayah Papua memberikan informasi baru bagi TNI untuk menyelaraskan upaya kami dalam menyelesaikan permasalahan di Papua," ujarnya.

Sementara itu, Guru Besar Hukum Universitas Cenderawasih, Prof Melkhias Hetharia mengatakan persoalan pelanggaran hak asasi manusia di Papua harus segera dituntaskan agar tidak menghambat pembangunan di Papua.

Baca juga: KKB Papua Makin Brutal, Ini Sejarah Awal Kelompok Teroris Tebar Teror Hingga Korban Jiwa Berjatuhan

"Pelanggaran hak asasi manusia tersebut membuat kristalisasi terhadap ideologi Papua Merdeka," kata dia.

Senada dengan itu, Rektor Universitas Cenderawasih, Apolo Safano mengatakan pihaknya dan para pemuka agama akan membantu dan memberikan solusi untuk penyelesaian konflik di Papua.

Terpisah, Jenderal Andika Perkasa diminta agar menempatkan perwira serta prajurit yang peka soal Papua.

Untuk menghindari munculnya masalah baru di tengah masyarakat asli Papua, khususnya dalam penanganan KKB Papua.

Hal ini disampaikan Alumni Universitas Pertahanan (Unhan) asal Papua, Habelino Sawaki, merespon keinginan Jenderal Andika Perkasa melakukan pendekatan humanis dalam penanganan persoalan di Bumi Cenderawasih.

"Tempatkanlah orang-orang yang berkepribadian baik dan peka pada permasalahan Papua," ujar Sawaki, Minggu (28/11/2021), melansir dari Tribun Papua.

Baca juga: Aksi Brutal KKB Papua Sebabkan 11 Prajurit TNI Gugur, Kini 27 Anggota Teroris Kembali ke NKRI

Ia menyarankan perlu dipertimbangkan penempatan personel pada berbagai jabatan strategis TNI di Papua.

Menurut Sawaki, penempatan perwira yang kurang tepat, dapat membuat persoalan Papua semakin runyam.

Kedua, ia berharap agar para perwira yang ditempatkan bisa membawa kesejukan di Papua.

"Ini bukan ditentukan oleh pangkat yang telah memenuhi syarat, tetapi lebih karena hati nurani luhur dan kesediaan untuk melayani rakyat Papua," katanya.

Sawaki mengatakan, penempatan perwira TNI di Papua haruslah yang cukup visioner, sehingga bisa melihat secara jauh ke depan.

"Jangan sampai saran yang diberikan oleh Perwira TNI di Papua, hanya sekadar saran yang bersifat normatif atau bersifat jangka pendek saja," pungkasnya.

Baca juga: Kirim Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi, KKB Papua Ajukan Permintaan Sekaligus Ancaman

Apalagi, kata dia, saran seperti itu hanya menyelesaikan persoalan sesaat, tetapi malah menjadi bumerang di kemudian hari.

"Kami berharap, kepedulian nyata terhadap rakyat Papua tercermin dalam tindakan TNI dan Polri, sehingga dapat terus memenangkan hati, kepercayaan, dan cinta rakyat Papua," ujarnya.

Dia menegaskan, jangan hanya melihat loyalitas seorang perwira kepada atasan.

"Tetapi yang terpenting adalah bagaimana yang bersangkutan bisa mendapatkan kepercayaan dan memenangkan hati rakyat Papua," pungkasnya.

"Contoh pembelajaran yang baik adalah Jenderal Acub Zainal dan Jenderal JB Wenas."

Menurutnya, kedua tokoh tersebut dikenal sebagai perwira yang loyal kepada NKRI, serta dicintai rakyat Papua.

Baca juga: Kronologi Anak Buah Jenderal Andika Perkasa Diduga Membelot ke KKB Papua, Bawa Kabur Senjata Api

"Keduanya berhasil menetapkan standar dan code of conduct perwira TNI atau Polri di Papua," katanya.

Ia juga mengaku prihatin dengan kondisi konflik Papua.

"Situasi saat ini, jika dipandang sebelah mata bisa menjadi ledakan besar di masa mendatang," katanya.

Karenanya, perwira dengan hati nurani luhur, peka, mampu berempati, dapat menjadi panutan yang dibutuhkan.

"Serta mau melayani menjadi kriteria utama personel yang ditugaskan di Papua," sambungnya.

Selain mampu memberikan contoh bagi bawahannya, para pejabat ini juga diharapkan memiliki kedekatan hati dengan rakyat Papua, serta tidak sekadar menjalankan tugas.

"Kami berharap kembali, Papua dapat menjadi daerah yang berkontribusi pada NKRI yang damai, maju, dan sejahtera," tandasnya.

Ia berharap, dengan percepatan pembangunan yang ada, Papua bisa lebih berperan serta dan menjadi barometer pembangunan Indonesia bagian timur.

Bersama alumni Unhan, pihaknya siap untuk membantu Panglima TNI, manakala diperlukan dan diharapkan Papua bisa menjadi tempat yang lebih sejuk, damai dan sejahtera. (*)

Berita Nasional Terkini

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved