Ibu Kota Negara
PLN UIW Kaltimra Siap Sediakan Pasokan Listrik untuk Ibu Kota Negara
Diberitakan sebelumnya, TribunKaltim.co, menyelenggarakan podcast kolaborasi TribunKaltim.co bersama dengan PLN Unit Induk Wilayah
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Diberitakan sebelumnya, TribunKaltim.co, menyelenggarakan podcast kolaborasi TribunKaltim.co bersama dengan PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra).
Membahas tentang kesiapan pasokan listrik untuk Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Podcast tersebut dihadiri oleh General Manager PLN UIW Kaltimra, Saleh Siswanto dengan Ade Mayasanto sebagai pembawa acara sekaligus menjabat sebagai Pimpinan Redaksi TribunKaltim.co.
Dalam pembahasannya, Saleh menyampaikan kontribusi penuh dan bantuan signifikan dari pemerintah daerah 2 provinsi, yaitu Kaltim dan Kaltara.
Baca juga: Rencana Menteri Sri Mulyani Tinjau Lokasi Calon Ibu Kota Negara, Siapkan Anggaran Pemindahan
Baca juga: Warga Kelurahan Riko Kabupaten Penajam Paser Utara, Tutup Jalan Menuju Ibu Kota Negara, Ini Sebabnya
Baca juga: Gubernur Kaltim Harus Perjuangkan Nasib Warga yang Tinggal di Kawasan Ibu Kota Negara
"Mulai dari sosialisasi ke masyarakat untuk menebang pohon di sekitar area yang akan dibangun karena pohon dapat mengganggu transmisi listrik, demi kepentingan bersama juga," terangnya.
Selanjutnya disampaikan Saleh, gangguan hampir 80 persen dari pohon di sekitar area pembangunan dan sisanya gangguan dari hewan-hewan.
"Beberapa gangguan lain juga dari hewan karena memang kan jaringan kita melewati hutan, jadi tidak dapat dipungkiri kalau hewan-hewan juga akan melintas," jelasnya.
Beberapa kendala tersebut dapat mengganggu sistem proteksi pengamanan yang memungkinkan pemadaman terjadi.
Baca juga: Kementerian Pertahanan Tinjau Lokasi Ibu Kota Negara di Sepaku
"Dapat terjadi pemadaman ketika sesuatu hal yang menyentuh jaringan listrik yang ada di hutan-hutan tersebut," katanya.
"Sampai 2024 kita upayakan untuk mewujudkan 100 persen desa berlistrik di Kaltim dan Kaltara," ucapnya.
Saleh mengungkapkan sebagian besar wilayah Kaltim sudah terkoneksi dengan Kalsel dan Kalteng yang menjadikan sistemnya jauh lebih kuat.
"Bulan ini Tanjung Redeb dan Tanjung Selor sudah bisa terkoneksi," tegasnya.
Saleh juga menyebut potensi energi di Kalimantan ini sebenarnya sangatlah besar.
"Terutama di air, potensi di Kayan itu bisa menghasilkan 9000-10000 MegaWatt," jelasnya.
Namun demikian, kendala dalam pembangunan PLTA ini membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Membuat PLTA besar itu cukup lama, bisa sampai 8 sampai 10 tahun," pungkasnya.
"Kedepannya IKN akan ditopang dengan PLTA juga," lanjutnya.
Saat ini, diketahui total beban listrik di Kaltim mencapai 600-an MegaWatt termasuk Berau.
Pada tahun 2021 sendiri, area Kalseltengtim sendiri telah mendapatkan sekitar 50-60 persen surplus.
Mempersiapkan 1,5 juta KK baru yang akan masuk, dan perhitungannya kebutuhan listrik mencapai 1000 MegaWatt.
"Tahap selanjutnya bisa mencapai 2000 sampai 4000 MegaWatt," tandasnya.
"Kami sekuat tenaga akan mencukupi kebutuhan listrik di IKN," tegas Saleh. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.