Berita Nasional Terkini

Tembus Rp 6.713 Triliun, Utang Pemerintah Era Jokowi Membengkak, Sri Mulyani Sebut Masih Mampu Bayar

Utang Pemerintah di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali membengkak. Utang Pemerintah Indonesia saat ini menembus Rp 6.713,24 triliun.

Dok. Kementerian Keuangan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI membahas RUU HKPD, Senin (13/9/2021). 

Sri Mulyani bilang, angka utang pemerintah dan rasionya terhadap PDB dianggap masih aman.

Utang masih diperlukan karena besarnya berbagai pos pengeluaran pemerintah.

"Utang negara sudah (tembus) 6.000 (triliun) apakah sudah aman? Dan tidak pernah lihat neraca seluruhnya ada pendapatan, belanja operasi yang dinikmati masyarakat, bansos, subsidi belanja barang, ada dalam bentuk gaji , pegawai negeri, ASN pusat daerah, dan tunjangan," kata dia.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam kegiatan penandatanganan prasasti penanda aset SBSN di ITK, Rabu (5/1/2021). 
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam kegiatan penandatanganan prasasti penanda aset SBSN di ITK, Rabu (5/1/2021).  (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut, pemerintah berupaya maksimal untuk menggenjot penerimaan pajak guna menutup defisit pengeluaran.

"Makanya ini perlu kita (kasih) pahamkan dan kita ingin terus jelaskan ke publik. Jadi rakyat kalau bertanya kenapa saya bayar pajak, dia tau sebab kita urusin Indonesia bersama-sama," tutur Ani.

Secara keseluruhan, belanja negara sepanjang tahun 2021 mencapai Rp 2.786,8 triliun.

Realisasinya meningkat 7,4 persen dibanding tahun lalu (year on year/yoy). Angkanya setara dengan 101,3 persen dari target Rp 2.750 triliun.

Dia merinci, sekitar Rp 400 triliun dianggarkan untuk gaji di pemerintah pusat, Rp 770 triliun untuk transfer ke daerah, sekitar Rp 380 triliun untuk subsidi dan bansos, serta Rp 200 triliun untuk bansos lainnya.

Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Yakin Harga Tanah di Kaltim Bakal Naik Imbas IKN Pindah, Pesan Ini ke Warga Lokal

"Itu uang operasi habis. Kalau gaji, ya habis diterima karyawan, diterima ASN, PNS, prajurit, termasuk rektor.

Kalau jadi bansos, diberikan ke masyarakat. Kalau jadi subsidi, dinikmati masyarakat," pungkas Sri Mulyani.

Pembayaran bunga Dilansir dari Kontan, pembayaran bunga utang pemerintah mencapai Rp 343,5 triliun di tahun lalu.

Pembayaran bunga utang tersebut lebih rendah dari pagu dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2021 sebesar Rp 373,3 triliun.

Meski pembayaran bunga utang ini sebenarnya lebih rendah Rp 29,8 triliun dari pagu APBN 2021, namun jika dibandingkan dengan realisasi pembayaran bunga utang pemerintah di tahun 2020 yang sebesar Rp 314,1 triliun, ada kenaikan Rp 29,4 triliun.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, secara nominal, diperkirakan pembayaran bunga utang di tahun 2022 masih akan mengalami peningkatan.

Hal ini berkaitan dengan nilai utang yang masih meningkat, terutama dari tahun 2020 lalu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved