Berita Nasioonal Terkini

Akhirnya Luhut Pandjaitan Umumkan Ekspor Batu Bara Dibuka, Filipina, Jepang, Korsel Tak Jadi Gelap

Akhirnya Luhut Binsar Pandjaitan umumkan ekspor batu bara dibuka, Filipina, Jepang, Korsel tak jadi gelap

Editor: Rafan Arif Dwinanto
KOMPAS/AMBROSIUS HARTO
Ilustrasi pengapalan batu bara dari Indonesia. Pemerintah akan longgarkan larangan ekspor batu bara. Menteri Luhut menyebut saat ini pelonggaran ini masih tahap finalisasi. 

Tujuannya, menghindari terjadinya masalah serupa di masa mendatang.

Awalnya, pemerintah mengambil kebijakan untuk melakukan pelarangan ekspor batu bara periode 1-31 Januari 2022 bagi pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) atau IUPK tahap kegiatan Operasi Produksi, IUPK Sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian dan PKP2B.

Langkah ini dilakukan guna menjamin terpenuhinya pasokan batu bara untuk pembangkit listrik.

Kurangnya pasokan ini akan berdampak kepada lebih dari 10 juta pelanggan PLN, mulai dari masyarakat umum hingga industri, di wilayah Jawa, Madura, Bali (Jamali) dan non-Jamali.

"Kenapa semuanya dilarang ekspor?

Terpaksa dan ini sifatnya sementara.

Jika larangan ekspor tidak dilakukan, hampir 20 PLTU dengan daya sekitar 10.850 mega watt (MW) akan padam.

Ini berpotensi menggangu kestabilan perekonomian nasional," ungkap Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara Kementerian ESDM Ridwan Jamaludin, di Jakarta, Sabtu (1/1/2022).

"Saat pasokan batu bara untuk pembangkit sudah terpenuhi, maka akan kembali normal, bisa ekspor.

Kita akan evaluasi setelah tanggal 5 Januari 2022 mendatang," lanjut dia.

Baca juga: Imbas Larangan Ekspor Batu Bara, Menteri Keuangan Sri Mulyani Bakal Sunat Porsi DBH Kaltim?

Pemerintah, lanjut Ridwan, telah beberapa kali mengingatkan kepada para pengusaha batu bara untuk terus memenuhi komitmennya untuk memasok batu bara ke PLN.

Namun, realisasinya pasokan batu bara setiap bulan ke PLN di bawah kewajiban persentase penjualan batu bara untuk kebutuhan dalam negeri (DMO).

Sehingga terakumulasi dan di akhir tahun pembangkit PLN mengalami defisit pasokan batu bara.

Menurutnya, persediaan batu bara yang aman di PLTU PLN adalah di atas 20 hari operasi. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved