Berita Kubar Terkini

Bandar Udara Melalan Kubar Sepi, Tak Ada Maskapai Isi Slot Penerbangan, Pihak Bandara Lobi ke Pusat

Bandar Udara Melalan Kutai Barat hingga kini belum juga diisi oleh maskapai penerbangan angkutan penumpang komersil. Padahal, bandara yang menjadi ke

TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL MARSYAFI
Bandar Udara Melalan Kutai Barat hingga kini belum ada maskapai yang melayani penerbangan penumpang komersil. Pihak Bandara Melalan melobi sampai ke pusat TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL MARSYAFI 

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Bandar Udara Melalan Kutai Barat hingga kini belum juga diisi oleh maskapai penerbangan angkutan penumpang komersil.

Padahal, bandara yang menjadi kebanggaan Kutai Barat itu dianggap menjadi pilihan alternatif masyarakat karena dinilai lebih mempersingkat waktu tempuh perjalanan jika dibanding dengan armada transportasi darat dan  sungai. 

Namun demikian, pihak Bandara Melalan menegaskan meski belum adanya penerbangan komersil, bukan karena tidak layak memfasilitasi penerbangan, melainkan belum adanya maskapai yang mau untuk mengisi slot penerbangan di Bandara Melalan.

"Kalau dari sisi memfasilitasi penerbangan, kita sangat dan selalu siap. Tidak ada masalah dengan kondisi bandara, jalur dan sebagainya. Cuma memang belum ada maskapai yang mau mengisi," kata Kepala Unit Pelabuhan Bandar Udara (UPBU) Melalan, Indra Rohman melalui Kepala Seksi TOKPD, Aulia Mukti Negara, Kamis (13/1/2022).

Dia menjelaskan sampai saat ini pihak bandara pun terus berupaya melobi beberapa maskapai untuk bisa mengisi slot penerbangan dengan tujuan Samarinda dan Balikpapan.

Baca juga: Manajemen Bandara Melalan Kubar Gelar Pembentukan Karakter, Gandeng TNI AU

Baca juga: Bandara Melalan Kubar tak Ada Penerbangan Komersil, Singgung Ketersediaan Armada Pesawat

Upaya tersebut dilakukan selama dua tahun belakangan ini agar ada maskapai yang bisa hadir kembali di Kutai Barat.

"Pak Kaban juga sudah melobi kepada beberapa maskapai di kantor pusat, Jakarta, seperti Citilink, Wings Air dan lain-lain. Tetapi memang sampai saat ini belum ada maskapai yang siap. Karena tidak adanya armada/pesawat yang sesuai, ditambah lagi kondisi pandemi sekarang," terangnya.

Perlu diketahui, saat ini landasan pacu yang dimiliki Bandara Melalan berukuran sepanjang 1.300 meter dan dipergunakan untuk jenis pesawat ATR 42.

Namun landasan tersebut diklaim sebenarnya juga bisa digunakan oleh pesawat jenis ATR 72. Di mana pesawat jenis ini juga sudah beberapa kali melakukan pendaratan dan lepas landas dari Bandara Melalan.

"Sebagai buktinya, beberapa waktu lalu maskapai Nam Air dengan jenis pesawat ATR 72 sudah beberapa kali mengangkut penumpang dari sini. Kemudian ada pesawat dari pasukan TNI dan juga terakhir dari Polda Kaltim. Jenis pesawatnya juga sama," jelasnya.

Ia berharap dengan bukti bisa terbangnya pesawat jenis ATR 72 ini bisa membuat maskapai mau dan bisa kembali beroperasi di Kutai Barat.

Baca juga: Maskapai Penerbangan Komersil di Bandara Melalan Kutai Barat tak Ada Lagi

Apalagi, alternatif transportasi udara ini juga sangat diperlukan oleh masyarakat dan juga demi kemajuan Kubar, ditambah lagi dengan semakin rusaknya akses jalur darat yang selama ini diandalkan.

"Memang ada perhitungan dari maskapai, mengenai biaya dan lain-lainnya. Mungkin itu juga yang jadi kendala, untuk hal ini, pihak maskapai lebih tahu. Tapi kalau dari pihak Bandara Melalan, siap fasilitasi penerbangan.

Buktinya kan sudah ada dengan pesawat jenis ATR 72 yang sudah beberapa kali mendarat dan lepas landas. Walaupun dengan ketentuan maksimal 70 persen dari kapasitas utamanya," tuturnya.

Sebelumnya, angkutan penumpang komersil di Bandara Melalan sempat diisi oleh maskapai penerbangan PT Nam Air jenis ATR 72-600 pada Desember 2020 lalu, namun maskapai tersebut hanya mampu bertahan selama beberapa pekan saja kemudian memutuskan untuk tidak lagi melayani penerbangan komersil di Bandara Melalan Kutai Barat. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tRibunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved