OTT KPK di PPU
Wabup PPU Hamdam Mengaku Tidak Cocok dengan Gaya Bupati AGM: Beliau Stylenya Anak Muda
Hubungan Bupati Penajam Paser Utara ( PPU ) Abdul Gafur Masud ( AGM ) dengan wakilnya Hamdam rupanya tidak baik-baik saja.
Kendati demikian, Hamdam tidak mempersoalkannya. Dia menyadari hanya berperan sebagai wakil yang tugasnya membantu bupati.
"Kenapa komunikasi enggak bagus? Saya lihat mungkin style beliau (AGM) anak muda. Jadi saya harus di posisi wakil agak sulit," keluhnya.
Hamdam pun mengaku tak tahu alasan AGM tak komunikatif dengannya.
Selain itu, Hamdam juga mengungkapkan, AGM lebih sering berada di Balikpapan ketimbang PPU.
"Itu juga yang dikeluhkan masyarakat dia jarang ada di lokasi (PPU), tapi kami bisa maklumi kepala daerah banyak tugas keluar. Cuma agak disesalkan saat beliau enggak ada di tempat malah dialihkan ke sekda atau pun asisten. Padahal saya ada di lokasi," keluh Hamdam.
Baca juga: Sempat Beri Dukungan di Musda DPD Kaltim, DPC Demokrat Bontang Sebut Kasus AGM Turunkan Citra Partai
Kerenggangan hubungan keduanya memuncak ketika AGM melaporkan Hamdam ke Inspektorat Kaltim pada pertengahan 2021.
AGM menuding Hamdam menyalahgunakan wewenang terkait penertiban tata naskah dinas.
Namun, bagi Hamdam, tindakannya hanya untuk membantu kelancaran sistem pemerintahan daerah.
Hamdam juga mengklaim akan membenahi semua sistem secara baik setelah bupatinya terjerat kasus korupsi.
Sebagai informasi, AGM ditetapkan tersangka oleh KPK, Kamis (13/1/2022) malam.
Dia sebelumnya diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK di sebuah mall di Jakarta pada Rabu (12/1/2022) malam.
Dari tangkap tangan ini, Tim KPK mengamankan uang tunai senilai Rp 1 miliar dalam koper.
AGM diamankan tim KPK setelah keluar dari lobby mal bersama orang kepercayaannya dan Bendahara DPC Partai Demokrat Kota Balikpapan, Nur Afifah Balqis.
Pernah Dilaporkan AGM
Sebelum peristiwa OTT KPK, hubungan Bupati PPU Abdul Gafur Masud (AGM) dan wakilnya, Hamdam memang tak baik-baik saja seperti laiknya pasangan pemimpin.