OTT KPK di PPU
Wabup PPU Hamdam Mengaku Tidak Cocok dengan Gaya Bupati AGM: Beliau Stylenya Anak Muda
Hubungan Bupati Penajam Paser Utara ( PPU ) Abdul Gafur Masud ( AGM ) dengan wakilnya Hamdam rupanya tidak baik-baik saja.
TRIBUNKALTIM.CO - Hubungan Bupati Penajam Paser Utara ( PPU ) Abdul Gafur Masud ( AGM ) dengan wakilnya Hamdam rupanya tidak baik-baik saja.
Untuk diketahui KPK menangkap Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Masud dalam operasi tangkap tangan (OTT) di salah satu mal di kota Jakarta, Rabu (12/1/2022) malam.
Dalam tangkap tangan itu, KPK menyita koper yang berisikan uang mencapai Rp 1 miliar.
KPK menangkap pria yang akrab disapa AGM itu terkait kasus suap dan gratifikasi.
Saat ini KPK terus melakukan pengembangan penyidikan.
Baca juga: Jadi Tersangka Suap, Bupati PPU Abdul Gafur Masud tak Sampaikan Maaf, Pesan AGM untuk Warga Penajam
Lalu bagaimana tanggapan Wakil Bupati PPU, Hamdam?
Rupanya hubungan Bupati AGM dan Hamdam tidak berjalan mulus.
Terpilih menjadi pasangan pemimpin di Benua Taka, diperjalanan tugasnya Hamdam mengaku sama sekali dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
Mengutip Kompas.com, Hamdam mengaku tidak diberi ruang dalam mengurusi kebijakan oleh bupatinya, Abdul Gafur Mas'ud (AGM).
Dia bahkan sudah beberapa bulan tak bertemu langsung atau berkomunikasi empat mata dengan AGM.
Komunikasi terakhir hanya melalui pesan singkat WhatApps ketika AGM mengucap bela sungkawa ketika ibunya meninggal.
"Itu pun satu bulan lalu," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/1/2022).
Hamdam tidak tahu persis alasan dibuat seperti "non job" oleh Bupati AGM.
Baca juga: Bupati PPU AGM Diduga Korupsi pada Proyek Tahun 2021 Melalui Dinas PUPR dan Disdikpora
Bahkan, kata dia, AGM ketika berada di luar kota pun, tidak mendelegasikan tugas kepadanya, tapi ke Sekda PPU atau asisten.
"Padahal saya ada di situ. Hadiri undangan saja bukan saya (yang wakili bupati), apalagi urusan begitu (proyek)," ucap dia.