Breaking News

Berita Nasional Terkini

Penyidik Juga Dicurigai, ATS Beber Kejanggalan Kasus Subang, Heran PH Yosef Bisa Tahu Banyak Isi BAP

Belum terungkapnya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang membuat beragam spekulasi bermunculan. 

Editor: Doan Pardede
youtube misteri mbak suci
Achmad Taufan Soedirjo (tengah) selaku kuasa hukum Muhammad Ramdanu (kanan) menjawab soal hasil pemeriksaan Danu pada Kamis (28/10/2021) terkait kasus pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang, Jawa Barat. 

TRIBUNKALTIM.CO - Belum terungkapnya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang membuat beragam spekulasi bermunculan. 

Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat sudah berjalan lima bulan, namun polisi belum juga mengungkap dalang dan pelakunya.

Teranyar, nama saksi Muhammad Ramdanu alias Danu terus menjadi sorotan dan kerap dicurigai terlibat dalam kasus yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal Alim kini mencurigai Danu yang tak lain masih kerabatnya.

Baca juga: Tuti dan Amel Justru Tak Ada yang Bela, Sosok Ini Ajak Warga Kawal Kasus Subang Agar Tidak Dilupakan

Baca juga: Kasus Subang Terbaru, Tak Mau Lagi Kerja di Yayasan Yoris dan Yosef, Kini Danu Punya Kerjaan Baru

Baca juga: Danu Tahu Ada Jasad di Alphard Padahal Polisi Belum Tiba? Kades Jelaskan Lagi Kronologi Kasus Subang

Sebelumnya, Danu juga disudutkan kuasa hukum Yoris Raja Amanullah dan Yosef Hidayah, Rohman Hidayat karena kerap memberikan keterangan berubah-ubah di depan penyidik.

Tak banyak yang tahu bagaimana perasaan Danu saat memberikan keterangan di depan penyidik sehingga kerap berubah-ubah. 

Dalam channel youtube Monogram Production , Danu akhirnya membeber prasaannya bolak-balik dipanggil polisi.

"Kalau sudah masuk (ruang penyidikan), subhanallah, tegang," katanya.

Danu pun mengakui pengalaman pertama dalam hidupnya itu sangat luar biasa.

"Itu luar biasa. Parah. Sumpah," akunya.

Dari belasan kali pemeriksaan, Danu mengaku paling lama diperiksa enam hingga sembilan jam.

Itu pun belum termasuk waktu tunggu yang tidak sebentar.

Pengalaman penyelidikan ini, diakui Danu jauh lebih menegangkan dibandingkan dipanggil guru BP (bimbingan konseling) ketika sekolah.

"Jadi, namanya juga baru pastilah syok, trauma. campur aduk," ungkapnya.

Meski merasa tekanannya sangat besar, Danu mengaku harus menguatkan mentalnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved