Berita Kubar Terkini

DBD di Kutai Barat Capai 4 Kasus, Dinkes Minta Masyarakat Bersih-bersih Lingkungan  

Memasuki musim penghujan, kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Kutai Barat sangat rawan terjadi peningkatan

Penulis: Zainul | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL
Petugas Dinkes Kubar melakukan fogging untuk memberantas sarang nyamuk guna mencegah kasus demam berdarah dengue (DBD) dikawasan permukiman penduduk.TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL 

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR- Memasuki musim penghujan, kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Kutai Barat sangat rawan terjadi peningkatan. 

Hal ini tentunya akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah ditengah kesibukannya, melakukan upaya pencegahan Covid-19 melalui program vaksinasi yang kini terus digencarkan.  

Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Kutai Barat, tercatat di perumahan Korpri Melak ada empat kasus DBD, sehingga warga diharapkan untuk lebih waspada dengan DBD meningkatkan pola hidup bersih dan sehat.

Untuk mengantisipasi penularan kasus DBD tersebut, pemerintah Kutai Barat melalu Kepala Dinas Kesehatan Kubar, dr. Ritawati Sinaga mengajak seluruh masyarakat kembali menggencarkan program kegiatan gotong royong seperti melakukan aksi membersihkan lingkungan sekitar pemukiman masing-masing.

"Saya mengimbau seluruh masyarakat mari lakukan kegiatan membersihkan lingkungan, menguras bak mandi minimal satu kali seminggu, agar tidak ada jentik nyamuk. Mengubur barang-barang yang bisa menjadi tempat bersarangnya nyamuk seperti ban dan kaleng bekas," serunya, Rabu (19/1/2021).

Baca juga: Dinkes Berau Ingatkan Waspada Ancaman DBD di Tengah Pandemi Covid-19

Baca juga: Imbas Pandemi Covid-19, Kasus DBD di Penajam Paser Utara Alami Penurunan, Hanya 7 Orang hingga Juni

Baca juga: Bukan Hanya Daun Pepaya, Ini Makanan yang Ampuh Meredakan Gejala DBD pada Tubuh

Dia menjelaskan selama musim penghujan yang tercatat mukai terjadi sejak Desember 2021 hingga Januari 2022, kasus DBD di Kutai Barat masih terbilang tinggi sehingga kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sangat perlu ditingkatkan.

"Sehingga dengan tingginya curah hujan nyamuk-nyamuk juga merajalela karena banyaknya genangan air sebagai tempat nyamuk bersarang dan bertelur.

Oleh sebab itu dihimbau kepada seluruh masyarakat agar membersihkan lingkungan pekarangan dan di dalam rumah seperti bak mandi minimal satu kali setiap minggu," imbuhnya. 

Rumput-rumput liar disekitar rumah yang sangat cepat tumbuh dimusim hujan diharapkan bisa dibersihkan, begitu juga pakaian-pakaian jangan digantung. Dan terapkan 3M Plus," kata dr. Ritawati. 

Menurutnya, upaya pemberantasan ntamuk dengan cara Fogging bukan langkah yang lebih maksimal untuk menyelesaikan masalah DBD, karena fogging hanya memberantas nyamuk dewasa saja.

Baca juga: Selama Pandemi Covid-19, Kasus DBD Menurun Secara Signifikan di Penajam Paser Utara

Namun yang paling tepat dan baik adalah pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M Plus.

Masyarakat juga harus memahami jika dilakukan fogging, jika di lokasi tersebut terdapat penderita, sehingga fogi tidak bisa dilakukan disemua tempat yang belum terjadinya kasus. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved