Breaking News

Berita Samarinda Terkini

Pemkot Samarinda Akan Sertakan Sahan di Pabrik Pengolahan Sampah Jadi BBM

Pemerintah Kota Samarinda akan menyiapkan lokasi untuk rencana pembangunan pabrik pengolahan sampah menjadi Bahan Bakar Minyak

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Ilustrasi tumpukan sampah di TPA Bukit Punang - Pemerintah Kota Samarinda berencana mengkaji lebih lanjut kemungkinan kerjasama pengolahan sampah jadi BBM dengan PT. Geo Trash Management.TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA– Pemerintah Kota Samarinda akan menyiapkan lokasi untuk rencana pembangunan pabrik pengolahan sampah menjadi Bahan Bakar Minyak.

Pengolahan sampah menjadi BBM itu bekerja sama dengan PT. Geo Trash Management, selaku investor dan perusahaan yang akan menjalankan industri tersebut.

Adapun beberapa opsi lokasi lahan yang akan disiapkan untuk pendirian pabrik tersebut,di sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sambutan dan lahan milik Perusahaan Daerah Pergudangan Aneka Usaha (PDPAU) di Samarinda Utara.

“Lokasi itu akan jadi opsi yang akan ditentukan walikota mana yang akan diberikan menjadi lahan pabrik,” kata Asisten I bidang pemerintahan dan kesejahteraan rakyat Pemkot Samarinda, Ridwan Tassa, Rabu (19/1/2022).

Adapun luas lahan yang dibutuhkan untuk keperluan pendirian pabrik tersebut sekitar 4 hektare.

Baca juga: Pemkot Samarinda Mulai Kaji Kemungkinan Kerjasama Pengelolaan Sampah Jadi BBM

Baca juga: Pasca Pengurangan 354 Pekerja Lapangan DLH, Pemkot Samarinda Pastikan Penanganan Sampah Tak Masalah

Baca juga: Warga Lakukan Pengelolaan Sampah Berbasis Swadaya, TPS di Kelurahan Tanah Grogot Mulai Berkurang

Lokasi yang dipertimbangkan untuk keberadaan pabrik yang dapat mengolah 20 ton sampah plastik per hari, menjadi 1200 liter BBM tersebut diupayakan berdekatan dengan sumber bahan bakunya dari TPA.

TPA Sambutan dipilih karena mengingat TPA Bukit Pinang di Samarinda Ulu sudah ditutup untuk menerima sampah.

“Sebaiknya memang dekat dengan TPA agar mudah mengambil bahan bakunya, tetapi rencananya kita juga akan memanfaatkan Pro Bebaya, jadi bisa lewat RT untuk mengumpulkan sampah karena GTM akan membeli sampah itu, sehingga ada pemberdayaan ekonomi rakyat nantinya,” papar Ridwan lebih lanjut.

Pemkot juga tengah mempertimbangkan untuk menyertakan saham dalam pengelolaan industri pengolahan sampah tersebut, karena adanya kemungkinan profit yang dapat menjadi pemasukan kas daerah.

“Nanti kemungkinan kerjasama ini akan ditindaklanjuti lagi dalam bentuk PKS (Perjanjian Kerjasama), kemudian kita berharap setelah itu hal-hal lain terkait dengan teknis akan dibicarakan,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, pabrik pengolahan sampah menjadi BBM yang dikembangkan oleh PT. GTM disepakati oleh walikota untuk dibangun di Samarinda.

Baca juga: DLH Nunukan Sebut Pengelolaan Sampah 3R Sudah Lebih Baik Dibanding Tahun 2020

Disebutkan bahwa mesin pengolahan yang digunakan dapat mengubah 1 ton sampah plastik menjadi sekitar 600 liter BBM, jika dalam satu hari pabrik itu mengolah 20 ton sampah, maka akan menghasilkan 12.000 liter bensin setiap harinya.

BBM dari pengolahan sampah plastik itu dihasilkan dalam beberapa jenis berupa bensin, kerosin, paraffin hingga diesel yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga.

Ridwan menargetkan pengkajian terkait kerjasama ini bisa diputuskan dalam satu hingga dua bulan ke depan. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved