Berita Nasional Terkini
Geram dengan Arteria Dahlan, Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana Geruduk Gedung DPR RI, Bawa Pasukan
Geram dengan Arteria Dahlan, petinggi Sunda Empire Rangga Sasana geruduk Gedung DPR RI, bawa pasukan,
TRIBUNKALTIM.CO - Ucapan Arteria Dahlan saat rapat kerja bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin menimbulkan keresahan warga Sunda.
Diketahui, dalam rapat tersebut politikus PDIP ini meminta Jaksa Agung memecat seorang Kajati yang berbicara dalam bahasa Sunda.
Alhasil, Arteria Dahlan dinilai telah menyudutkan warga Sunda.
Petinggi Sunda Empire Lord Rangga Sasana pun geram.
Bersama beberapa orang yang diduga pasukannya, Rangga Sasana menggeruduk gedung DPR RI.
Namun, Rangga Sasana tak bisa menemui Arteria Dahlan.
Baca juga: Alasan Ganjar Pranowo Diundang Tapi Tak Hadir, Ada Puan Maharani & Gibran di Peresmian Pasar Legi
Baca juga: Imbas Ketersinggungan Warga Sunda, PDIP Beri Sanksi Arteria Dahlan, Hasto Ingatkan Pesan Bung Karno
Baca juga: Akhirnya Arteria Dahlan Turuti Permintaan Ridwan Kamil, Tegaskan Bukan Intruski Fraksi atau PDIP
Sebelumnya, Ridwan Kamil sudah mengingatkan Arteria Dahlan untuk meminta maaf kepada warga Sunda.
Permintaan Gubernur Jabar tersebut akhirnya dilaksanakan oleh Arteria Dahlan.
Bahkan, Arteria Dahlan mendapat sanksi peringatan dari PDIP, partai tempatnya bernaung.
Dilansir dari Wartakota dalam artikel berjudul Ingin Labrak Arteria Dahlan, Petinggi Sunda Empire Lord Rangga: Dia Melanggar Pancasila! Petinggi Sunda Empire Ki Ageng Rangga Sasana mendatangi Gedung DPR, Kompleks Perlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/1/2022).
Pantauan Tribunnews, sekitar pukul 13.55 WIB, Rangga yang mengenakan jas hitam bersama sejumlah orang, tiba di gedung DPR.
Kedatangan Rangga Sasana ini terkait pernyataan anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan, yang menyinggung soal berbahasa Sunda saat rapat.
Ia mengatakan ingin bertemu langsung dengan Arteria Dahlan.
Rangga Sasana juga akan mengingatkan anggota DPR lainnya.
Terlebih, Arteria sempat menyinggung Sunda Empire.
"Untuk itu Lord datang melabrak dia, kaitannya, persoalannya sebagai wakil rakyat tentunya."
"Lord akan mengingatkan bukan hanya dia, wakil rakyat Pak Arteria tadi, tetapi juga wakil-wakil yang lain."
"Sebaiknya menyampaikan pada proses dengan sopan santun," kata Rangga saat ditemui Tribunnews.
Menurut Rangga, apa yang disampaikan Arteria Dahlan dalam rapat tersebut melanggar kebinekaan.
Baca juga: Bukan Hanya PSI, Arief Poyuono Blak-blakan Sindir Anies Baswedan Soal Banjir, Sumur Resapan Meluap
Sebab, berbahasa daerah merupakan bagian dari Pancasila.
"Arteria Dahlan dalam konteks persoalannya melarang penggunaan bahasa daerah digunakan untuk komunikasi.
Ini halnya melanggar kebinekaan Tunggal Ika, artinya dia melanggar Pancasila," tegasnya.
Namun, keinginan Rangga Sasana bertemu langsung Arteria Dahlan serta Fraksi PDIP, batal.
Lantaran, menurut petugas jaga DPR, Rangga harus membawa surat permohonan audensi serta menyertakan hasil swab antigen negatif untuk bisa masuk ke Gedung DPR.
Rangga pun mengaku akan menyiapkan persyaratan tersebut, dan berkomunikasi dengan Arteria Dahlan.
Arteria Dahlan Sudah Minta Maaf
Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan meminta maaf kepada masyarakat Jawa Barat, usai meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin memecat Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang berbicara Bahasa Sunda saat rapat.
Permintaan itu ia sampaikan usai memberikan klarifikasi kepada DPP PDIP di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/1/2022).
"Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu," kata Arteria.
Klarifikasi dan permintaan maaf Arteria ia sampaikan saat diterima oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, dan Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun.
Baca juga: Dinilai Sudutkan Sunda, Akhirnya Arteria Dahlan Buka Suara, Sedih Dengar Pernyataan Ridwan Kamil
"Saya menyerahkan sepenuhnya kepada DPP partai."
"Sebagai kader partai saya siap menerima sanksi yang diberikan partai."
"Saya belajar dari persoalan ini, dan terima kasih atas seluruh kritik yang diberikan ke saya, pastinya akan menjadi masukan bagi saya untuk berbuat lebih baik lagi,” tutur Arteria.
Arteria pun berjanji akan lebih efektif dalam berkomunikasi.
"Saya sendiri akan lebih fokus di dalam memperjuangkan keadilan bagi masyarakat, khususnya di dalam memerangi mafia narkoba, mafia tanah, mafia tambang, mafia pupuk, mafia pelabuhan, bandara, laut, mafia pangan dan BBM."
"Dan berbagai upaya penegakkan hukum lainnya."
"Saya akan lebih bekerja secara silent tetapi mencapai sasaran penegakan hukum."
"Sekali lagi terima kasih atas semua kritik dan masukan yang diberikan kepada saya," ucapnya.
Sebelumnya, Arteria menyinggung seorang kepala kejaksaan tinggi yang berbicara memakai Bahasa Sunda saat rapat.
Hal tersebut dikatakan Arteria saat rapat kerja bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin, di ruang rapat Komisi III DPR, Kompleks DPR/MPR, Jakarta.
Arteria meminta Jaksa Agung (JA) ST Burhanuddin memecat Kajati tersebut.
"Ada kritik sedikit Pak JA, ada Kajati yang dalam rapat dan dalam raker itu ngomong pakai Bahasa Sunda, ganti Pak itu," katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (17/1/2022).
Arteria menyayangkan sikap Kajati yang menggunakan Bahasa Sunda saat rapat.
Baca juga: Dihadirkan Jaksa untuk Beratkan Munarman, Napi Teroris Ini Justru Mau Ringankan Vonis eks Sekum FPI
Menurut dia, Kajati itu seharusnya menggunakan Bahasa Indonesia.
"Kita ini Indonesia, pak."
"Jadi orang takut kalau omong pakai Bahasa Sunda, nanti orang takut ngomong apa dan sebagainya."
"Kami mohon sekali yang seperti ini dilakukan penindakan tegas," pintanya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.