Operasi Pasar Minyak Goreng

Pemprov Pastikan Minyak Goreng Harga Rp 14.000 Berlaku di Seluruh Kaltim, Aman Sampai 6 Bulan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memastikan harga minyak goreng Rp 14.000 sesuai arahan pemerintah pusat akan berlaku merata di seluruh wilayah

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/HANIVAN MA'RUF
Pemprov Kalimantan Timur mengalokasikan minyak goreng kepada kota Samarinda sebañyak 40.000 liter untuk kebutuhan operasi pasar minyak goreng seharga Rp 14.000 per liter. TRIBUNKALTIM.CO/HANIVAN MA'RUF 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memastikan harga minyak goreng Rp 14.000 sesuai arahan pemerintah pusat akan berlaku merata di seluruh wilayah Kaltim.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Kaltim, Yadi Robian Noor mengklaim ketersediaan minyak goreng ini untuk kebutuhan di wilayah Kaltim akan aman sampai 6 bulan ke depan.

"Semua merk harganya Rp 14.000 per liter, untuk yang non kemasan 10 hari ke depan harus Rp 14.000, jadi kalau ada yang tidak sesuai dengan ini tolong dilaporkan," ungkap Yadi saat pembukaan operasi pasar minyak goreng di Graha Ruhui Rahayu, jalan Juanda, kota Samarinda.

Pemprov Kaltim melalui Disperindagkop dan UKM sendiri mengalokasikan 80.000 liter minyak goreng kemasan kepada tiga kabupaten kota untuk dijual dalam operasi pasar.

Kota Samarinda mendapatkan jatah 40.000 liter sedangkan kita Balikpapan dan kabupaten Kutai Kartanegara masing-masing mendapatkan 20.000 liter minyak goreng.

Baca juga: Terima 40.000 Liter Minyak Goreng Kemasan Rp 14.000, Disdag Samarinda Akan Sebar ke Tiap Kelurahan

Baca juga: BREAKING NEWS Pemprov Kaltim Luncurkan Operasi Pasar Minyak Goreng Rp 14.000 Perliter di Samarinda

Baca juga: Harga Minyak Goreng Rp 14.000 per Liter, bisa Beli di Mana? Jangan Diborong, Tersedia hingga 6 Bulan

"Ini sebagai intervensi pemerintah untuk membantu masyarakat agar harga minyak goreng ini terjangkau dan barangnya tersedia," katanya.

Kenaikan harga minyak goreng khususnya di kota Samarinda dan beberapa daerah lainnya disebutkan oleh Yadi akibat adanya meningkatnya kebutuhan biodiesel yang menggunakan bahan bakar CPO.

"CPO yang semula harganya Rp 550 meningkat 130 persen, jadi itu menyebabkan bahan baku untuk membuat minyak goreng berkurang," papar Yadi.

Kadisperindagkop dan UKM Kaltim tersebut memastikan bahwa ketersediaan minyak goreng ini dipastikan akan aman hingga 6 bulan ke depan.

"Untuk pengawasannya kita ada satgas yang melakukan pemantauan di lapangan," tutur Yadi. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved