Kecelakaan Maut Rapak
Solusi Jitu Dibeber, Terkuak Alasan 1.200 Pedagang & ALFI Tolak Pembangunan Flyover Rapak Balikpapan
Sejumlah pihak bereaksi dan menolak rencana pemerintah membangun flyover di Simpang Rapak, Balikpapan
TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan flyover mengemuka setelah peristiwa kecelakaan di Simpang Rapak, Kota Balikpapan kembali terulang pada Jumat (21/1/2022).
Sejumlah pihak menyebut bahwa pembangunan flyover di Simpang Rapat menjadi solusi terbaik agar kecelakaan serupa tidak terulang di kemudian hari.
Bahkan, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud mendorong DPRD Kaltim Dapil Balikpapan dan Pemerintah Provinsi Kaltim untuk segera merealisasikan pembangunan Fly Over Muara Rapak.
Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor sendiri mengatakan bahwa dirinya akan mengupayakan pembangunan jalan layang bisa dimulai tahun 2022 ini.
Baca juga: FAKTA Baru Truk Terlibat Kecelakaan Maut di Simpang Rapak, Peruntukannya Bukan Angkut Kontainer
Baca juga: Rencana Flyover di Muara Rapak Balikpapan, Pemprov Kaltim Akan Kembali Bersurat ke Pusat
Baca juga: Tersangka Sopir Truk Kecelakaan Maut di Simpang Rapak Diduga Palsukan SIM dan Diancam Pasal Berlapis
Belakangan, sejumlah pihak juga bereaksi atas rencana pemerintah membangun flyover di Simpang Rapak tersebut.
Teranyar, pedagang Pasar Rapak, Kota Balikpapan tak sepakat dengan rencana pembangunan flyover atau jembatan layang di wilayah tersebut.
Mereka menilai pembangunan flyover Muara Rapak akan mematikan ekonomi yang ada di sekitarnya, terkhusus di Pasar Rapak.

Sekelompok pedagang, menyatakan sikap protes di depan Jalan Muara Rapak dengan menunjukkan surat penolakan mereka.
Surat penolakan pembangunan flyover tersebut ternyata telah dilayangkan dua kali pada tahun 2021 lalu, namun hingga saat ini belum mendapatkan respon dari pemerintah.
"Kami pedagang Rapak Plaza tidak setuju adanya flyover. Ada 1.200 pedagang lebih mencari rezeki untuk kebutuhan hidup sehari-hari," kata Ketua Pedagang Rapak, Fatmawati Kadir, Senin (24/1/2022).
Baca juga: Tonase Truk Kecelakaan Maut di Simpang Rapak Naik 5 Kali Lipat, namun Fungsi Rem Tak Menyesuaikan
Pedagang Pasar Rapak menyayangkan sikap dari Pemerintah Kota Balikpapan yang tidak melibatkan para pedagang dalam sosialisasi yang dilakukan.
Menurut para pedagang pemerintah justru mengundang masyarakat yang tidak begitu merasakan dampak dari adanya pembangunan flyover.
Fatmawati menyebutkan, terdapat beberapa dampak ketika flyover itu dibangun.
Seperti, akses jalan sebagian besar di Rapak Plaza akan berkurang dan tertutup.
Tentu hal ini akan mengurangi minat pengunjung ke Rapak Plaza.