Viral Edy Mulyadi

Tanggapi Pernyataan Edy Mulyadi, Tiga Lembaga Adat Kabupaten Penajam Paser Utara Sebut Tidak Beradab

Nama Edy Mulyadi beberapa hari ini menjadi sorotan usai videonya yang menghina  warga Kalimantan khususnya di wilayah Ibu Kota Negara (IKN) yang viral

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI
Ketua LAP Penajam Paser Utara Musa (kiri), Ketua DAD Helena (tengah), Ketua KBB Syarifuddin HR (kanan) menyampaikan keberatan dan meminta aparat kepolisian menangkap dan menindak tegas Edy Mulyadi. TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Nama Edy Mulyadi beberapa hari ini menjadi sorotan usai videonya yang menghina warga Kalimantan khususnya di wilayah Ibu Kota Negara (IKN) yang viral di media sosial.

Dalam video itu terlihat penolakan atas pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru di Kalimantan Timur tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Akibat pernyataan menghina Kalimantan, banyak warga yang turut mengomentari dan tidak sedikit menyayangkan atas perkataan yang menyebutkan Kalimantan sebagai tempat jin membuang anaknya dan genderuwo, viral di media sosial belakangan ini.

Lembaga Adat Paser atau LAP PPU, Dewan Adat Dayak (DAD) dan Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) menyayangkan pernyataan yang menghina Kalimantan Timur

Ketua LAP PPU Musa mengaku atas nama Adat Paser sangat kecewa dan keberatan dengan pernyataan Edy Mulyadi.

Baca juga: BREAKING NEWS Demo Gabungan Koalisi Pemuda Kaltim di Samarinda, Tuntut Edy Mulyadi Diproses Hukum

Baca juga: Edy Mulyadi Sebut Prabowo Bak Macan Mengeong, Gerindra: Sudah Sering Difitnah, Prabowo Tidak Baper

Baca juga: DPP Barmuda Anggap Perkataan Edy Mulyadi Rendahkan Harkat dan Martabat Masyarakat Kalimantan

"Kami sangat kecewa dan keberatan dengan ucapan-ucapan yang sama sekali tidak perlu dikeluarkan dari mulut seorang Edy Mulyadi yang menurut kami beliau juga bukan orang biasa. Artinya orang yang berpendidikan," ujar Musa, Senin (24/1/2022).

Musa meminta Polri segera menindak dengan tegas persoalan ini. Sebab hal ini dapat memicu konflik.

"Kami minta dari aparat keamanan khususnya Polri untuk segera menangkap Edy karena menurut kami dia adalah orang yang bisa memecah belah kesatuan bangsa Indonesia dan kami anggap sebagai seorang provokator yang tidak perlu ada di Indonesia," ujarnya.

Sementara Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Helena juga mengaku kecewa dengan peryataan yang dilontarkan Edy Mulyadi yang dianggap dapat memicu konflik SARA. Sehingga pihaknya meminta Polri bersikap tegas dengan persoalan ini

"Kami dari Dewan Adat Dayak meminta kepada aparat Polri untuk bersikap tegas dengan apa yang telah terjadi atau apa yang telah dilontarkan Edy Mulyadi dan kawan-kawan, karena jika tidak segera ditindak akan bisa memicu konflik SARA yang lebih besar khususnya sebagai calon ibu kota negara," ujar Helena.

Baca juga: Gubernur Kaltim Ajak Masyarakat Sudahi Perdebatan IKN, Isran Noor Sebut Tidak Produktif

Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB), Syarifuddin HR turut menyayangkan perkataan Edy Mulyadi. Dirinya menilai perkataan itu tak seharunya ia lontarkan sebab Edy Mulyadi merupakan orang yang dinilai pandai dan beradab.

"kami sangat tersinggung dengan ucapan-ucapan dan cengengesan-cengengesan mereka dan kawan-kawan, terkait kami sebagai warga asli Kalimantan Timur yang katanya Kalimantan Timur itu kita bicara di PPU, katanya tempat pembuangan jin dan tempat monyet-monyet," kata Syarifuddin.

Dia meminta kepada aparat kepolisian untuk menindak tegas persoalan yang dapat memicu SARA.

"Kami harap hal seperti itu ditindak tegas jangan dibiarkan orang-orang seperti ini melalang buana aman-aman saja. Kami berharap kepada masyarakat Kalimantan Timur bisa menahan diri, kita serahkan dulu kepada pihak yang berwenang untuk menangani hal ini," tambahnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved