Viral Edy Mulyadi
Protes Pernyataan Edy Mulyadi 'Hina Kalimantan' Warga Samarinda Buat Replika Kuburan di Tengah Jalan
Aksi protes warga membuat replika kuburan bertuliskan Almarhum Edy Mulyadi pas ditengah jalan yang selalu ramai dengan pengendara.
Sontak replika kuburan ini berhasil menyita perhatian para pengendara yang melintas.
Tidak jarang ada yang menepikan kendaraannya untuk sekedar mengabadikan replika kuburan ini.
Abdul (45), warga setempat mengatakan replika tersebut mereka buat bersama pada, Kamis (27/1/2022) pukul 08.00 Wita.
Ia menjelaskan, tindakan ini merupakan bentuk kekesalah mereka terhadap pernyataan Edy Mulyadi yang tidak menghargai adat istiadat Kalimantan.
"Aneh saja, dia (Edy Mulyadi) orang luar. Ke Kalimantan aja mungkin enggak pernah, kok bisa bisanya menghina Kalimantan Timur," ujarnya, saat ditemui TribunKaltim.co.
Abdul juga menjelaskan bahwa replika kuburan tersebur dibuat dari bahan sisa perbaikan jalan yang tidak kunjung dibersihkan oleh pihak terkait.
Bahkan ungkapnya, sisa cor-coran tersebut sudah berada di depan toko mereka sejak 1 bulan lalu.
"Sadar sih agak mengganggu lalu lintas. Tapi semoga dengan begitu cepat dibersihkan, diambil sampahnya itu," jelasnya.
Baca juga: Edy Mulyadi Diperiksa Bareskrim Polri, Pakar Hukum Pidana Mudzakkir Harap Penyidik Berlaku Cermat
Sebagai salah seorang warga Kalimantan Timur, Abdul turut berharap agar penghinaan terhadap Benua Etam ini tidak terulang kembali.
"Jangan begitulah. Anda tidak tahu soal Kalimantan, kok bisa menghina suku orang lain. Kita ini tetap satu negara kok," akhirnya.
Ormas di Kalimantan Gelar Ritual Potong Hewan
Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) melakukan aksi unjuk rasa untuk mengecam pernyataan Edy Mulyadi yang menyebut bahwa lokasi ibu kota baru merupakan tempat jin buang anak.
Satu ormas yang menamakan diri pemuda Laskar Pemuda Adat Dayak Kalimantan Timur-Kalimantan Utara (LPADKT-KU) bahkan melakukan ritual potong hewan untuk menunjukkan kekecewaannya kepada Edy Mulyadi.
Mereka, melakukan ritual pemotongan ayam dan babi saat melakukan unjuk rasa di Samarinda, Kalimantan Timur pada Senin (24/1/2022).
Ketua LPADKT-KU Fendi Meru menyebut ritual itu sebagai tanda bahwa masyrakat Dayak yang merupakan suku asli Kalimantan menyatakan diri mereka tersinggung dengan Edy Mulyadi.