Berita Nasional Terkini
Pengamat Bongkar Alasan PAN Undang Anies Baswedan, Ridwan Kamil & Erick Thohir, Terkait Pilpres 2024
Pengamat bongkar alasan PAN undang Anies Baswedan, Ridwan Kamil dan Erick Thohir, terkait Pilpres 2024
TRIBUNKALTIM.CO - 3 tokoh yang digadang berpotensi maju di Pilpres 2024 hadir bersamaan di acara yang digelar Partai Amanat Nasional (PAN).
Ketiganya yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Tiga tokoh ini hadir dalam acara Zulhas Award dan Pidato Kebudayaan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Auditorium Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (29/1/2022).
Ketiga tokoh yang hadir ini memiliki kesamaan, yakni belum bergabung di partai politik.
Pengamat Politik Adi Prayitno pun membongkar alasan Partai Amanat Nasional mengundang ketiganya di berbagai acara.
Diketahui, saat ini PAN bergabung ke dalam koalisi Pemerintahan Jokowi.
Baca juga: 3 Sindiran Pedas Hasto PDIP untuk Anies Baswedan, Gub DKI Dibandingkan dengan Jokowi, Ahok & Djarot
Baca juga: Tewaskan 3 Prajurit, KKB Papua Numbuk Telenggen Tak Bisa Tidur Nyenyak, akan Diburu TNI Sampai Dapat
Baca juga: Akhirnya Komnas HAM Bongkar Fakta Baru Kerangkeng Manusia Bupati Langkat, Korban Meninggal Bertambah
Dalam acara tersebut, Ketum PAN Zulkifli Hasan memanggil Ridwan Kamil dengan sebutan sahabat.
Dilansir dari Tribun Jakarta dalam artikel berjudul Sering Undang Anies dan Ridwan Kamil, Pengamat Lihat PAN Sedang Timang-timang Capres 2024, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri BUMN Erick Thohir hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun kerap diundang dalam berbagai kegiatan Partai Amanat Nasional (PAN).
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno melihat hal itu sebagai upaya PAN menimang-nimang sosok kandidat capres yang akan diusung pada Pilpres 2024 mendatang.
Terbaru, sejumlah tokoh politik tersebut diundang dalam acara Zulhas Award dan Pidato Kebudayaan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Auditorium Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (29/1/2022).
"Intinya mereka membangun mutual understanding, membangun jembatan kebersamaan dengan kepala daerah dan elit yang cukup potensial," ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (29/1/2022).
"Syukur kalau mereka masuk PAN dan PAN pasti bersyukur sekali," tambahnya menjelaskan.
Pengamat politik UIN ini menyebut, komunikasi dengan kepala daerah dan elit politik dilakukan PAN karena tidak ada sosok kader mereka yang cukup kuat untuk maju dalam Pilpres 2024 mendatang.
Untuk itu, PAN mencoba realistis dengan menggandeng sosok-sosok yang dinilai punya potensi besar untuk menggantikan Presiden Joko Widodo.
"PAN pasti realistis, dalam kondisi serba terbatas, apalagi tinggal 2 tahun lagi.