Berita Samarinda Terkini

Tiba di Samarinda, Keluarga yang Satu Anaknya Tewas Dibunuh di Demak Sulit Memulai Usaha

Masih ingat dengan Raden Darma Wijaya, balita 2 tahun 11 bulan yang dibunuh secara tragis di Demak pada pertengahan Desember 2021

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Pihak keluarga Alm. Raden Darma Wijaya didampingi para kuasa hukum sekaligus sanak family, Jumat (4/2/2022). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Masih ingat dengan Raden Darma Wijaya, balita 2 tahun 11 bulan yang dibunuh secara tragis di Demak pada pertengahan Desember 2021 lalu.

Kabar terkini, sang ayah, ibu dan adiknya yang berusia 1 tahun telah kembali ke Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur pada Senin (31/1/2022) lalu.

Dalam pemberitaan yang beredar, memunculkan berbagai spekulasi yang tidak benar di tengah masyarakat.

Mulai dari ilmu hitam, masuk dalam jaringan pengedar uang palsu hingga adanya hubungan asmara antar pelaku dan ibu korban.

Baca juga: TERUNGKAP Dalang Pembunuhan Sejoli Kasus Tabrak Lari, Kolonel P Terancam Penjara Seumur Hidup

Baca juga: Pelaku Pencurian Meteran Air PDAM Samarinda, Residivis Pembunuhan dan Narkoba

Baca juga: 3 TNI Penabrak Sejoli di Nagreg, Andika Perkasa Singgung Pembunuhan Berencana & Penjara Seumur Hidup

"Semua itu tidak benar. Kami benar-benar telah ditipu oleh 4 tersangka yang mengajak kami ke Demak," terang Titin Isnany (31) dalam pertemuannya dengan media didampingi Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kalimantan Timur.

Bak sudah jatuh dan tertimpa tangga, akibat isu yang berkembang membuat dagangan mereka tidak lagi memiliki peminat seperti sedia kala.

Padahal diterangkannya, Ia bersama suami, Farid Effendi (43) merupakan pelaku usaha yang menjual obat-obatan tradisional sejak tahun 2000 silam.

Selain itu, mereka juga melayani pengobatan tradisional berbagai penyakit.

"Mungkin ada yang menilai pengobatan tradisional kami ini menggunakan ilmu hitam. Padahal tidak sama sekali karena murni keahlian turunan," timpal Farid Effendi yang berada di sampingnya.

Untuk memasarkan dagangannya, mereka menggunakan media sosial Facebook dan sudah mendapatkan pelanggan dari berbagai daerah Indonesia.

"Tapi karena kasus dan isu yang menimpa kami, kami jadi bingung mau memulai usaha dari mana lagi," terangnya.

"Penghasilan bukan menurun lagi, tetapi benar-benar tidak ada," keluh mereka.

Namun terlepas dari itu, mereka mengaku sangat berterimakasih kepada pihak Polres Demak yang dengan sigap cepat mengungkap dan menangkap para pelaku yang dengan tega mengeroyok dan menghilangkan nyawa anak mereka yang akrab disapa Ijay.

Sementara itu, Kuasa Hukum Farid Effendi dan Titin Ismail dari LBH KNR, sekaligus anggota keluarga, Benny Rb Kowel berharap agar motif para pelaku bisa segera terungkap.

Mereka juga berharap agar nama baik keluarga ini bisa segera dipulihkan agar bisa kembali menjalankan usahanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved