Virus Corona

SIMAK Obat Herbal untuk Pasien Isoman Covid dengan Gejala Ringan & Tanpa Gejala, Ini Penjelasannya

Penggunaan obat tradisional atau herbal disarankan untuk pasien Covid-19 bergejala ringan atau tanpa gejala karena memiliki banyak manfaat.

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Amalia Husnul A
Kolase/Freepik, Tribunnews
Jahe merah dijadikan obat pencegah virus corona. Berikut obat herbal untuk pasien isoman Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala. 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah obat herbal untuk pasien isoman Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala.

Kasus konfirmasi harian Covid-19 meningkat drastis dalam tujuh hari terakhir.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau agar masyarakat taat protokol kesehatan (prokes) 5M dan mengurangi mobilitas di luar rumah.

Selain itu, Kemenkes juga meminta masyarakat segera melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah bagi pasien Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan.

Obat Herbal untuk Pasien Isoman Covid-19

Penderita Covid-19 secara umum dapat dibagi menjadi tiga, yaitu tanpa gejala, gejala ringan atau sedang, dan gejala berat atau kritis.

Baca juga: Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, Dinkes Samarinda Masih Aktifkan Pusat Karantina

Baca juga: Cara Beli Tiket Kapal Pelni Login www.pelni.co.id, Syarat Jadi Penumpang Meski Belum Vaksin Covid-19

Baca juga: Cek Aturan Penerbangan Terbaru, Belum Vaksin Covid-19 Tapi Bisa Naik Pesawat, Bagaimana Caranya?

Untuk penderita Covid-19 dengan gejala ringan dan tanpa gejala masih diperbolehkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

Penggunaan obat tradisional atau herbal disarankan untuk penderita bergejala ringan atau tanpa gejala karena memiliki banyak manfaat.

Manfaatnya adalah menjaga daya tahan tubuh , penurun panas, pereda nyeri, pereda radang, pereda batuk, antidiare, dan antimual atau muntah.

Diketahui, masyarakat Indonesia telah memanfaatkan tanaman sebagai obat-obatan herbal sejak ribuan tahun lalu.

Dilansir dari Tribunnews.com dengan judul artikel Obat Herbal untuk Pasien Isoman Covid-19 dengan Gejala Ringan atau Tanpa Gejala, Dekan Fakultas Farmasi UI, Dr Mahdi Jufri mengatakan, Indonesia memiliki potensi herbal yang dapat dimanfaatkan untuk meredam keganasan Covid-19, misalnya jahe merah dan sambiloto.

"Sambiloto di Thailand sudah dilakukan uji klinis ternyata hasilnya memberikan harapan untuk perbaikan klinis bagi dari penderita Covid-19," ujar Mahdi dalam sebuah webinar, dikutip dari ui.ac.id.

Sementara itu, Guru Besar Program Studi Farmasi FIKES Universitas Esa Unggul, Prof Dr apt Aprilita Rina Yanti Eff MBiomed menjelaskan, ada beberapa ramuan herbal (jamu) yang bisa digunakan untuk mengatasi gejala Covid-19 ringan dan menjaga daya tahan tubuh.

Ilustrasi batuk dan virus Covid-19 - Kementerian Kesehatan mengungkapkan gejala paling banyak dialami oleh orang yang terpapar varian Omicron adalah batuk dan pilek.
Ilustrasi batuk dan virus Covid-19 - Kementerian Kesehatan mengungkapkan gejala paling banyak dialami oleh orang yang terpapar varian Omicron adalah batuk dan pilek. (kolase tribunkjabar/pixabay.com)

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Sejumlah Daerah, Disdikbud Kaltim Sarankan Ikuti SKB 4 Menteri untuk PTM

Formula 1:

Jahe merah dua ruas jari, jeruk nipis satu buah, kayu manis tiga jari, gula merah secukupnya, dan air tiga cangkir.

Manfaatnya: Dapat digunakan untuk menghangatkan tubuh hingga membantu meredakan nyeri.

Formula 2:

Kunyit satu ruas jari, lengkuas satu ruas jari, jerukk nipis satu buah, gula merah secukupnya, dan air sebanyak tiga cangkir.

Manfaatnya: sebagai immunomodulator dan memodulasi respon imun.

Empat Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penggunaan Jamu untuk Penanganan Covid-19:

1. Keamanan produk harus sudah terjamin

Meskipun jamu sudah digunakan sejak lama, tetapi belum ada bukti bahwa penggunaan jamu untuk pasien Covid-19 aman.

Oleh karena itu penggunaan jamu hanya berfokus untuk menghilanhkan gejala saja sehingga harus tetap ditambah dengan obat konvensional.

2. Bukti keamanan dan khasiat jamu harus diperoleh berdasarkan uji klinis.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Personel Gabungan di Kubar Gelar Operasi Yustisi Penegakan Prokes 5M

3. Efek farmakologi obat herbal dan jamu secara molekular belum diketahui secara pasti.

Data yang tersedia saat ini masih sebatas in silico atau pengujian berbasis komputer.

4. Jamu dan obat-obatan herbal secara umum tidak boleh digunakan dalam kondisi darurat, termasuk pada fase akut infeksi virus.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved