Berita Nasional Terkini

JAWABAN KSAD Dudung Soal Meme Singgung Dirinya Takut KKB Papua, Dibandingkan Dengan Cabut Baliho HRS

Simak jawaban KSAD Dudung soal meme singgung dirinya takut KKB Papua, dibandingkan dengan cabut baliho Habib Rizieq Shihab.

Dok TribunKaltim.co/Dwi Ardianto
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman didampingi Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso (kiri), Kamis (6/1/2022). Simak jawaban KSAD Dudung soal meme singgung dirinya takut KKB Papua, dibandingkan dengan cabut baliho Habib Rizieq Shihab. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak jawaban KSAD Dudung Abdurachman soal meme yang singgung dirinya takut KKB Papua.

Bahkan membandingkan dengan sikapnya yang berani mencabut baliho Habib Rizieq Shihab beberapa waktu lalu.

Namun seakan tak berkutik dalam urusan penanganan KKB Papua.

Meme di sosial media yang menyinggung keberanian KSAD Dudung akhirnya tak lepas dari perhatian pemegang tongkat komando TNI AD tersebut.

KSAD Dudung menjelaskan bahwa dirinya tak memiliki kewenangan untuk mengambil sikap strategis dalam penanganan teroris di tanah Papua: KKB Papua.

Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Bermula dari Konten YouTube, KSAD Dudung Abdurachman Dilaporkan ke Polisi Militer oleh KUHAP APA

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman angkat bicara soal meme di media social terkait dirinya.

“Perlu dipahami juga ini. Ada meme di medsos, 'Dudung ini nggak berani'. Kemarin berani nyabutin baliho berani, sekarang ke Papua nggak berani (padahal) karena saya memang enggak ada kewenangan,”kata Dudung di Mabes TNI AD, Senin (7/2/2022).

Sebagai KSAD Dudung mengakui dirinya memang tidak punya kewenangan untuk menentukan langkah baik, taktis strategis serta konsep operasi yang akan dikembangkan di Papua.

“Itu ranah semuanya di Mabes TNI atau Panglima TNI. Saya KSAD itu enggak bisa,” tegasnya.

Dalam tugasnya Dudung hanya diperbolehkan menanyakan kondisi, baik dari prajuritnya maupun logistiknya.

Baca juga: Nasib KSAD Dudung Abdurachman Dilaporkan ke Puspomad, Respon Tegas Andika Perkasa

Pemberitaan sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman menjelaskan maksud ucapannya yang menyebut Tuhan bukan orang Arab.

Sebelumnya, Dudung Abdurachman dilaporkan koalisi ulama ke Puspom AD atas tuduhan SARA.

Panglima TNI Andika Perkasa sebelumnya memastikan pihaknya akan menindaklanjuti semua laporan yang masuk.

Dilansir dari Kompas.com,  KSAD Dudung Abdurachman memberikan klarifikasi mengenai pernyataannya yang membuatnya dilaporkan sejumlah kelompok warga ke Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad).

Adapun laporan ini berkaitan dengan pernyataan KSAD Dudung yang dianggap menyinggung umat agama tertentu saat menjadi bintang tamu di salah satu acara bincang-bincang di YouTube.

Baca juga: NEWS VIDEO Viral KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Rilis Lagu Ayo Ngopi Sambil Joget

Dudung mengungkapkan bahwa dirinya berdoa kepada Tuhan menggunakan bahasa Indonesia.

Ia juga meyakini bahwa bahasa Indonesia juga digunakan oleh masyarakat Tanah Air ketika berdoa kepada Tuhan.

"Teman-teman juga berdoa seperti ini, 'anak saya hari ini ujian semester, mohon diberikan ketenangan, semoga bisa menyelesaikan persolan-persolan itu dengan baik dan nilainya bagus'.

Bahasa Arabnya kan kira-kira enggak tahu kita," ujar Dudung saat bertemu dengan para pimpinan redaksi (pimred) di Markas Besar Angkatan Darat, Senin (7/2/2022).

Dudung meyakini bahwa Tuhan mengerti ketika doa yang dirapalkan menggunakan bahasa Indonesia.

Baca juga: KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman Sambangi Makodam VI/Mulawarman

"Mau pakai bahasa Sunda, bahasa Jawa, bahasa Ambon, semuanya, bahasa Inggris saja Allah tahu.

Karena memang Tuhan itu bukan orang Arab," ungkap eks Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pabgkostrad) itu.

"Jadi, bahasanya (berdoa) pakai bahasa Indonesia ya enggak apa-apa, enggak harus pakai bahasa Arab," sambung dia.

Di sisi lain, Dudung mengaku heran pernyataan tersebut dipersoalkan oleh kelompok masyarakat tertentu. Dudung mengatakan, Emha Ainun Najib atau Cak Nun dulu pernah menyampaikan statemen yang hampir serupa.

Akan tetapi, ia heran apa yang disampaikan Cak Nun tidak dipersoalkan.

Baca juga: Soal Kepindahan Markas TNI ke IKN, KSAD Jenderal Dudung: Angkatan Darat Menyesuaikan

"Karena Dudung yang ngomong, kejang, benar enggak?" kata Dudung.

Sebelumnya, Koalisi Ulama, Habaib dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA) melaporkan Dudung ke Puspomad terkait pernyataannya ketika menjadi bintang tamu di acara bincang-bincang di YouTube.

Koordinator KUHAP APA Damai Hari Lubis mengatakan, pernyataan Dudung tidak mencerminkan tupoksinya sebagai perwira tinggi TNI AD.

"Jadi tidak sepantasnya secara etika dan secara hukum," kata Damai dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (30/1/2022).

Dalam pandangan Damai, ucapan yang disampaikan Dudung tidak elok.

Menurutnya, pernyataan Dudung juga sarat dengan tindak pidana formil dan mengandung delik umum. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved