Berita Nasional Terkini
Prabowo Beli 78 Jet Tempur Prancis & USA Seharga Ratusan Triliun Pakai Skema Utang, Next Kapal Selam
Menhan Prabowo Subianto beli 78 jet tempur Prancis dan Amerika Serikat alias USA seharga ratusan triliun pakai skema utang, next kapal selam.
"Setiap pembelian alutsista dari luar negeri dengan jumlah sebanyak itu pasti menggunakan mekanisme pinjaman luar negeri yang sudah disetujui oleh Bappenas dan Kemenkeu," kata Farhan kepada wartawan, Jumat (11/2/2022).
"Bukan hal besar, karena skema pinjaman luar negeri Indonesia untuk program pemerintah memiliki kredibilitas yang baik di mata kreditor dunia," lanjutnya.
Baca juga: Peluang Prabowo Subianto Maju di Pilpres 2024, Ditinggal Pendukung yang Kecewa
Di sisi lain, Farhan menilai dari kondisi politik global, pembelian jet tempur F-15 dari Amerika Serikat menunjukkan dominasi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dalam pengadaan alutsista modern di Indonesia dan regional Asia Tenggara.
Hal itu tak terlepas dari persaingan global antara AS dengan China yang meluaskan pengaruhnya melalui kekuatan ekonomi.
"Dari sudut pandang AS dan kawan-kawan, dalam konteks persaingan eksistensi militer AS versus China, pembelian ini akan menjaga keseimbangan kekuatan militer dunia di regional Asia Tenggara," tandasnya.
Untuk diketahui, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (Kemlu AS) telah menyetujui proposal pembelian F-15 dari Indonesia beserta sejumlah perlengkapan yang berhubungan dengan itu senilai sekira USD 13,9 miliar atau sekitar Rp 199 triliun.
Persetujuan itu diberikan tak lama setelah Indonesia meneken perjanjian pembelian 42 jet tempur Dassault Rafale dengan Prancis.
Baca juga: Politisi Gerindra Kaltim Sayangkan Pernyataan Edy Mulyadi soal IKN dan Prabowo Subianto
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo mengatakan, rencana pembelian pesawat tempur telah mengerucut ke dua jet tempur, yakni Dassault Rafale dan F-15EX.
Menurut dia, salah satu pertimbangan yang membuat pemerintah memilih untuk membeli Rafale dan F-15 EX adalah anggaran.
"Karena kan kembali lagi dari awal kita sebutkan bahwa pembangunan kekuatan udara sangat bergantung dari anggaran. Kalau yang bayar tidak mau ke sana, kita kan enggak bisa nyebut-nyebut terus, jadi arahnya ke Rafale," kata Fadjar.
Rencana datangkan 36 jet tempur F-15 berikut amunisinya
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui potensi penjualan 36 jet tempur canggih F-15ID, mesin, dan peralatan terkait, termasuk amunisi serta sistem komunikasi ke Indonesia senilai US$ 13,9 miliar atau hampir Rp 200 triliun.
Sementara Departemen Pertahanan AS alias Pentagon menyebutkan, Boeing adalah kontraktor utama untuk jet tempur F-15ID.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly mengonfirmasi, Indonesia akan memesan 42 jet tempur Rafale.
"Sudah resmi: Indonesia memesan 42 Rafale," katanya dalam tweet yang menambahkan, juga akan bekerjasama di sektor kapal selam, seperti dilansir Reuters.