Virus Corona di Bontang
GAWAT, Angka Covid-19 di Bontang Kian Melonjak, Ada Tambahan 103 Kasus Aktif, Tren Terus Meningkat
Tim Satgas Covid-19 Bontang merilis 103 tambahan kasus aktif Covid-19 dan 1 pasien dinyatakan sembuh, per Minggu (13/2/2022).
Penulis: Ismail Usman |
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Tim Satgas Covid-19 Bontang merilis 103 tambahan kasus aktif Covid-19 dan 1 pasien dinyatakan sembuh, per Minggu (13/2/2022).
Jumlah kasus aktif saat ini sebanyak 324 kasus, 292 di antaranya menjalani isolasi mandiri.
Sementara 32 kasus lainnya mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit.
“Berasal hampir semua dari kelurahan. Tapi Belimbing dan Gunung Elai paling banyak tambahan,” ujar Juru Bicara Tim Satgas, Adi Permana melalui pers rilisnya, Minggu (13/2/2022).
Diakui Adi Permana, kasus harian belakangan ini memang meningkat tajam.
Baca juga: Pelajar di Bontang Positif Covid-19, Disdik Instruksikan Jika Aman Boleh PTM Lagi
Baca juga: Kasus Baru Covid-19 di Bontang Capai 69 Orang, Tiga Kelurahan Masuk Daftar Zona Merah
Tingginya jumlah kasus pun mengantarkan 6 kelurahan di Bontang masuk dalam daftar zona merah tim satgas.
Keenam kelurahan itu yakni, Belimbing dengan catatan 70 kasus, Gunung Elai 37 kasus, Gunung Telihan 44 kasus, Kanaan 22 kasus, Bontang Baru 21 kasus, dan Api-api 27 kasus.
“Banyak tambahan kasus baru ini, hasil dari tracing kasus sebelumnya. Jadi trennya akan meningkat terus,” ujar Adi Permana.
Selain itu, tingginya tren kasus hari ini juga lantaran Tim Satgas begitu masif melakukan tracing terhadap orang yang punya riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19.
“Wajar naik. Karena kita tracing terus setiap ada kasus baru,” beber Adi Permana.
Adi pun mengimbau, agar masyarakat tidak begitu panik melihat tingginya jumlah kasus yang setiap hari bertambah ini.
Baca juga: ABK Kapal Asing di Balikpapan dan Bontang Positif Covid, Warga tak Perlu Khawatir, Semua Terkendali
“Yang jelas masyarakat harus taat prokes dan patuhi aturan PPKM,” kata Adi Permana.
Sebab dari instruksi pemerintah pusat, Indonesia akan kembali menghadapi persebaran virus corona gelombang ketiga.
Sehingga pemerintah daerah juga diminta agar kembali mengaktifkan sejumlah fasilitas kesehatan, seperti ruang isolasi demi mengantisipasi lonjakan kasus harian yang belakangan meningkat tajam.
“Semua diaktif kembali termasuk gedung rusunawa yang jadi tempat isolasi terpusat,” tegas Adi.