Berita Nasional Terkini
Pedasnya Kritik FX Hadi Rudyatmo buat Puan Maharani, Ketua DPR Disebut Belum Dewasa dalam Berpolitik
Pernyataan Puan Maharani dalam pidato saat berada di Kota Manado, Sulawesi Utara dikritik FX Hadi Rudyatmo.
TRIBUNKALTIM.CO - Pernyataan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Puan Maharani dalam pidato saat berada di Kota Manado, Sulawesi Utara dikortik Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo, Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo.
Saat itu putri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengeluhkan tidak disambut gubernur tersebut ketika berkunjung ke daerah.
Rudy menyebut Puan belum memiliki sifat kedewasaan dalam berpolitik.
Hal tersebut dikatakan Rudy saat menanggapi pernyataan Puan Maharani dalam pidato saat berada di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Baca juga: NEWS VIDEO Politisi Senior PDI-P: Pernyataan Puan Tak Disambut Gubernur Bukan Sasar Ganjar
Baca juga: Ganjar Pranowo Akhirnya Beri Jawaban, Soal Sindiran Enggan Sambut Puan Maharani
Baca juga: Reaksi Ganjar Pranowo soal Curhatan Puan Maharani: Siap Sambut Paling Depan Jika Kembali ke Jateng
FX Hadi Rudyatmo menilai gubernur yang dimaksud Puan adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Rudy, sapaan karibnya, mengatakan apabila benar demikian, sebenarnya tidak ada kewajiban bagi Ganjar untuk menjemput Puan saat berkunjung ke Jawa Tengah.
Menurutnya, Ganjar wajib menjemput jika dia merupakan Gubernur yang menjabat Ketua DPD PDIP Jateng dan memang diundang oleh Puan.
"Mbak Puan harus paham dulu, pemimpin adalah pelayan, kalau yang dinamakan pemimpin pelayan itu datang tidak dilayani tapi melayani masyarakat, sehingga kalau pemimpin mintanya dilayani disambut, jadi ini belum menunjukkan kedewasaan dalam berpolitik," ujar Rudy dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Senin (14/2/2022).
"Biar saya dimarahi nggak apa-apa, namun ini harus diluruskan dulu," tambahnya.
Rudy pun mengatakan saat dirinya masih menjabat sebagai Wali Kota Solo dan merangkap sebagai Ketua DPC PDIP, tidak pernah ada kewajiban, bahkan ditugasi menjemput Puan Maharani.
Hal itu lantaran selain bukan tugasnya, dirinya juga tidak pernah diundang untuk menjemput.
"Jadi saya sendiri kadang-kadang Mbak ini piye to (Mbak ini bagaimana sih), wong ini legislatif kok mewajibkan eksekutif jemput, gimana ceritanya," lanjutnya.
Saat ditanya momen apa yang menyiratkan Ganjar Pranowo disebut tak menjemput Puan Maharani, begini kata Rudy.
Yakni saat rakerja di Semarang, saat itu rapat tiga pilar dari legislatif, eksekutif, dan struktur partai.
Baca juga: Bela Ganjar Pranowo, eks Walikota Solo Bongkar Siapa Gubernur yang Tak Sambut Puan
Namun, dalam rakerja tersebut Ganjar Pranowo, yang merupakan bagian dari pilar eksekutif, tidak diundang.