Ekonomi dan Bisnis

Tiga Minggu Lalu Harga Kedelai Sudah Naik Drastis, Tahu dan Tempe akan Hilang di Pasaran

Kabar kurang sedap bagi para pedagang makanan yang mengandalkan bahan baku kedelai.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
ILUSTRASI Pengarajin tahu dan tempe di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. 

Namun ia mengaku mulai merasakan kenaikan tertinggi pada akhir Januari 2022.

“Tiga bulan lalu sudah naik. Tiga minggu lalu mulai naik drastis. Mau enggak mau (tahu) harus naik harganya,” ungkapnya. 

Mogok pun tidak hanya dilakukan oleh Irfan tetapi juga pengrajin tahu dan tempe di Jabodetabek.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta, Sutaryo dalam tayangan Kompas Malam di Kompas TV pada Sabtu (19/2/2022).

Ia mengatakan, mogok akan dimulai besok Senin (21/2/2022) hingga Rabu (23/2/2022).

“Mogok sudah dipastikan Senin hingga Rabu dan akan diikuti di Jawa Tengah dan Jawa Barat.” ujar Sutaryo.

Selain itu, ketika mogok produksi dilakukan, Sutaryo mengatakan 500 ton tahu dan tempe akan hilang di pasaran selama tiga hari tersebut.

“Betul, produksi di Jakarta saja sudah 15 ribu ton dan belum provinsi lain.”

“Dan ini sangat luar biasa karena kalau kita total, kebutuhan produksi nasional 250 ribu ton per bulan.” ujarnya.

Ketika ditanya soal masalah utama yang dialami pengusaha tahu dan tempe, Sutaryo mengungkapkan bahwa fluktuasi harga menjadi masalah utama.

“Yang tidak nyaman untuk pengrajin tempe dan tahu adalah fluktuasi harga yang tiap hari naik,” jelasnya.

Rumahkan Pekerja

Melonjaknya harga kedelai membuat pengusaha tempe di Kota Padang, Sumatera Barat terpaksa merumahkan beberapa pekerja.

Selain itu, para pengusaha tempe di Kota Padang juga akan mengurangi jumlah produksinya karena khawatir apabila ukuran tempe buatanya diperkecil atau harga dinaikan maka akan tidak laku.

Dikutip dari Kompas TV, diketahui pengusaha tempe di Kota Padang biasanya menghabiskan 8 karung kedelai tetapi saat ini hanya dapat memproduksi tiga karung kedelai.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved