Berita Nasional Terkini

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Luluskan Pemuda yang Dulunya Kerap Pesta Miras Jadi Perwira

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, membuat keputusan yang berbeda dari hasil seleksi yang telah dilakukan oleh tim seleksi

(Istimewa)
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (tengah). Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Luluskan Pemuda yang Dulunya Kerap Pesta Miras Jadi Perwira. 

TRIBUNKALTIM.CO - Syarat dan prosedur yang ketat harus dilalui oleh setiap calon prajurit yang ingin mengabdi sebagai TNI.

TNI kembali melakukan perekrutan terhadap putra putri terbaik Tanah Air, melalui penerimaan calon Pa PK TNI (Reguler) Tahun 2021.

Bahkan, dalam proses sidang penentuan diterima atau tidaknya menjadi prajurit TNI, Jenderal Andika Perkasa turun tangan langsung untuk ikut menentukan siapa-siapa saja yang lulus menjadi TNI.

Dalam Sidang Pantukhir Penerimaan Calon Pa PK TNI (Reguler) Tahun 2021, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, tampak membuat keputusan yang berbeda dari hasil seleksi yang telah dilakukan oleh tim seleksi.

Tak sedikit peserta seleksi yang awalnya tidak diterima, akhirnya diterima berkat keputusan tak terduga dari Jenderal Andika Perkasa.

Salah satunya menerima seorang dokter Calon Perwira Karier TNI yang gagal di tiga bidang persyaratan dalam Sidang Pantukhir Penerimaan Calon Pa PK TNI (Reguler) Tahun 2021.

Baca juga: FAKTA-FAKTA Jenderal Andika Perkasa Minta Lahan Ribuan Hektare di IKN untuk Markas TNI

Baca juga: NEWS VIDEO Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Siap Bangun Kodam, Pangkalan Udara dan Laut di IKN

Baca juga: Puan Maharani Akan Tinjau IKN Bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Dua Menteri

Awalnya dalam sidang tersebut seorang panitia meminta perhatian Jenderal Andika Perkasa terhadap berkas seorang dokter umum lulusan Universitas Indonesia calon Perwira Karier TNI Wanita Angkatan Darat.

Panitia tersebut memohon kepada Panglima TNI untuk mempertimbangkan calon tersebut karena hasil psikologi dan akademisnya bagus.

Selain itu, panitia tersebut mengatakan calon tersebut merupakan binaan TNI Angkatan Darat di Universitas Indonesia (UI).

Jenderal Andika Perkasa kemudian menanyakan mengapa calon tersebut dinyatakan tidak lulus.

Berdasarkan penjelasan panitia, diketahui bahwa calon tersebut tidak lulus di bidang administrasi karena tinggi badannya kurang 1 cm dari persyaratan yang telah ditentukan.

Selain itu, calon tersebut juga dinyatakan tidak lulus di bidang kesehatan karena menggunakan kacamata.

Baca juga: NEWS VIDEO Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Kunjungi Sri Sultan Hamengku Buwono X

Terakhir, calon tersebut juga dinyatakan tidak lulus di bidang jasmani karena kondisi fisiologis yang tidak memenuhi syarat yang ditentukan.

Setelah mendengar penjelasan tersebut, Jenderal Andika Perkasa kemudian menyatakan untuk menerima calon tersebut dengan catatan.

"Ini kasih catatan, kasih bintang, nomor 4 wanita yaitu untuk kedokteran umum. Diterima tapi kasih bintang," kata Andika dikutip dari tayangan Insight TNI di kanal Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa yang diunggah, Minggu (20/2/2022), dilansir dari Tribunnews.com berjudul Saat Jenderal Andika Meluluskan Dokter Wanita Calon Perwira Karier TNI yang Gagal Penuhi 3 Syarat.

Dalam tayangan yang sama, diketahui bahwa sosok calon tersebut adalah Rifqha Aulina.

Rifqha merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia angkatan 2014 yang lulus pada 2021 dari kelas internasional.

Ia mengungkapkan motivasinya menjadi seorang dokter militer karena ayah dan teman-teman ayahnya bertugas sebagai dokter militer.

Baca juga: Jabatannya Sebagai Panglima TNI Dipertaruhkan, Jenderal Andika Perkasa Terancam Pensiun Tahun Ini

Selain itu, kata dia, ia juga kagum dengan seorang dokter militer spesialis paru yakni Brigjen TNI Dewi Puspitorini.

Sosok Dewi yang dinilainya sangat berjasa di masa pandemi Covid-19 menginspirasinya untuk berkarier di bidang kedokteran militer.

Selain itu, dari sosok Dewi ia juga melihat bahwa dokter wanita memiliki peluang untuk berkarier dan memiliki pangkat yang tinggi di TNI.

"Itu meyakinkan saya bahwa dengan menjadi perempuan itu tidak membatasi untuk karier di tentara," kata Rifqha.

Ia merasa yakin menjadi dokter militer merupakan jalan yang terbaik bagi dirinya.

Hal itu karena menurutnya militer mempunyai korps kesehatan yang besar di seluruh Indonesia.

Baca juga: Aturan Usia Pensiun TNI Digugat ke MK, Permohonan Jenderal Andika Perkasa pada Mahkamah Konstitusi

Dengan demikian, menurutnya ia bisa memperluas pengabdiannya dengan bergabung ke korps kesehatan TNI.

Rifqha berharap dapat menjalani pendidikan dengan baik dan bisa mengabdi di mana pun ia ditempatkan di seluruh Indonesia.

Ia juga berharap bisa bekerja di Cell Cure Centre RSPAD Gatot Soebroto agar saya bisa menerapkan ilmunya di sana.

"Dan jika diberikan kesempatan saya ingin kuliah lagi di luar negeri untuk meneruskan ilmu stem cell (sel punca) tersebut agar bisa diterapkan lebih jauh di Indonesia dan saya bisa memberikan kontribusi ke perkembangan terapi stem cell di Indonesia," kata dia.

Selain Rifqha Aulina, calon prajurit TNI lainnya yang juga diselamatkan Jenderal Andika Perkasa, yakni Didi Angga Wiharja.

Padahal, Didi Angga Wiharja diketahui memiliki masa lalu yang "kelam".

Baca juga: KKB Papua Tolak Pembangunan & Ancam Bupati Paniai, Jenderal Andika Perkasa Utus Eks Danjen Kopassus

Dalam sidang tersebut, diketahui calon Perwira Prajurit Karier TNI Angkatan Darat tersebut satu dari dua calon yang berlatar belakang di bidang radiologi.

Awalnya ia dinyatakan tidak lolos di bidang mental ideologi.

Andika kemudian menanyakan lebih jauh kepada staf alasan calon tersebut dinyatakan tidak lolos.

Berdasarkan perbincangan Jenderal Andika Perkasa dan staf diketahui bahwa calon tersebut tidak lolos karena masa lalunya yang kelam yakni sering pesta miras bersama temannya hingga mabuk pada medio 2016-2017.

Diketahui calon tersebut melakukannya karena ia bekerja sebagai seorang tourist guide.

Mendengar hal tersebut, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu menyatakan alasan tersebut tidak relevan dan kemudian meluluskannya.

Baca juga: Bakal Diganti Lebih Cepat Sebagai Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa Meminta Keadilan ke Hakim MK

"Masa lalu, begitu dia diterima semua peraturan perundangan berlaku. Jadi ini tidak relevan. Sudah (nomor) 49 lulus," kata Andika dikutip dari tayangan Insight TNI di kanal Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa yang diunggah pada Minggu (20/2/2022), dilansir dari Tribunnews.com berjudul Saat Panglima TNI Jenderal Andika Luluskan Calon Perwira Karier yang Punya "Masa Lalu Kelam".

Mengenakan kemeja batik dalam tayangan yang sama, Didi mengungkapkan dulunya ia pernah bergerak di dunia pariwisata di Lombok.

Dulu, kata Didi, ia sempat tinggal di Gili Trawangan.

Tempat tersebut, kata Didi, biasanya menjadi tujuan wisata anak muda untuk liburan.

Tempat tersebut, kata dia, juga terkenal dengan kehidupan malam.

"Pada umumnya kebanyakan, tidak semua, kami yang bergerak di dunia pariwisata itu mencoba kehidupan malam itu. Mereka, mohon maaf, kalau meminum alkohol itu adalah sesuatu yang biasa mungkin. Tapi mungkin kalau di kebudayaan kami agak sedikit tabu. Tapi karena kita bergerak di service, kita memperkenalkan, kita mengajak supaya tamu itu having fun jadi mau tidak mau kami mencobanya," kata dia.

Baca juga: NEWS VIDEO Jenderal Andika Perkasa Dinilai Memiliki Modal Politik Besar, Layak Maju Pilpres 2024

Ia menceritakan, motivasinya untuk menjadi seorang prajurit TNI berasal dari seorang Babinsa di Sembalun di kawasan kaki Gunung Rinjani.

Ketika itu, pada tahun 2021 ia sempat membuat pergelaran musik di sana dan bertemu dengan Babinsa tersebut.

Ketika itu, ia merasa sangat dekat dengan Babinsa tersebut dan kagum dengan tugas yang dijalankannya untuk dekat dan peduli dengan masyarakat.

Pengalaman tersebut, lantas Didi ceritakan ke ayahnya ketika pulang.

"Ternyata kebetulan orang tua saya, atau bapak saya, dia benar-benar bercita-cita menjadi seorang TNI dulunya. Tapi beliau tidak diizinkan oleh orang tua, atau ibu beliau, atau nenek saya. Sampai saat ini orang tua saya benar-benar istilahnya suka dan ngefans terhadap TNI tersebut," kata dia.

Menurutnya meniti karier di dunia militer dengan dasar keahlian di bidang kesehatan adalah jalan terbaik dan tercepat untuk mengabdikan ilmunya bagi masyarakat.

Dengan demikian, lanjut Didi, ia bisa mengabdikan dirinya bagi nusa dan bangsanya.

Ia pun menegaskan keyakinannya bahwa dirinya telah melepaskan dunia kelam dan kehidupan malamnya serta beralih menjadi prajurit TNI.

"Karena saya sudah yakin meninggalkan dunia kelam saya, yakni kehidupan malam di tempat saya dan beralih menjadi seorang prajurit TNI," kata Didi. (*)

Berita Nasional Terkini

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved