Virus Corona

Syarat-syarat Status Pandemi Covid-19 Bisa Dicabut ala Pakar Epidemiologi

Gelombang kasus Covid-19 akan lebih mengarah kepada daerah atau negara memiliki cakupan imunitas rendah

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
ILUSTRASI Warga ikut vaksinasi Covid-19 di Paser, Kalimantan Timur demi mencapai herd immunity. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Gelombang kasus Covid-19 akan lebih mengarah kepada daerah atau negara memiliki cakupan imunitas rendah.

Demikian diutarakan oleh Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman kepada Tribunnews.com pada Rabu (23/2/2022). 

Dia jelaskan, harus dilihat aspek bagaimana kasus, insidental atau prevalensi dari Covid-19 dibandingkan penyakit saluran nafas lain.

"Apakah masih dominan, seperti saat ini atau sudah menurun," tuturnya. 

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kutim, Kasus Covid-19 Naik, Pemkab Evaluasi Jadwal Musrenbang

Baca juga: Tren Kasus Omicron di Berbagai Daerah Mulai Turun, Luhut Panjaitan: Tidak Perlu Khawatir

Baca juga: Ide Perdana Menteri Inggris Boris Johnson soal Rencana Warga Hidup dengan Covid-19

Itu sebabnya survelens yang memantau penyakit lainnya harus diperkuat.

Karena dari situ, kita bisa melihat posisi dari Covid-19 ini. Kalau jauh menurun berarti mengarah pada trend yang baik.

Ketiga adalah bagaimana lanskap imunitasnya. Kalau cakupan vaksinasi negara atau global meningkat sekitar 70 persen sebelum akhir tahun, itu sudah bagus.

Tentunya hal ini akan menjadi bekal besar untuk keluar dari masa krisis pandemi Covid-19.

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kaltim, Kasus Covid-19 Meningkat Akibat Transmisi Lokal

Sekali lagi, bicara kewenangan penarikan status pandemi Covid-19 adalah kebijakan dari WHO.

Dirinya menjelaskan, ini sesuai dengan regulasi, atau Konvensi International atau International Health Regulation tahun 2005 yang di situ sebetulnya bukan pandemi Covid-19.

"Tapi PHEIC, Public Health Emergency International Concern," tegas Dicky.

Negara Terlepas dari Pandemi

Belakangan terlihat ada kecenderungan beberapa negara, terutama di Eropa yang mendeklarasikan hidup damai dengan Covid-19.

Ada juga negara yang mengklaim bahwa telah terlepas dari pandemi Covid-19.

Menurut Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman, hal ini lebih kepada kecenderungan politik dan ekonomi.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved