Ustadz Meninggal Diduga Dikeroyok

Ustadz di Samarinda Wafat Diduga Dikeroyok, Warga Mengira Orang Sedang Membunuh Ular

Waktu menunjukan Pukul 05.30 Wita saat warga di Jalan Assadah, Gang 4, RT 18 Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Posisi korban (dengan pemeran pengganti) saat ditemukan tak berdaya oleh para saksi di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.  

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Waktu menunjukan Pukul 05.30 Wita saat warga di Jalan Assadah, Gang 4, RT 18 Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, baru selesai menjalankan ibadah sholat subuh.

Tiba-tiba terdengar suara gebukan disertai teriakan keras yang membuat beberapa warga yang tinggal di samping Pondok Pesantren IT Madinah (Kampus Putra) mengakhiri dzikir dan berlari keluar rumah.

Samsudin, salah seorang warga setempat menjelaskan, kala itu dirinya baru selesai menjalankan sholat subuh.

Ketika sedang berdzikir, telinganya langsung menangkap suara seperti orang sedang menggebuki ular besar.

Baca juga: BREAKING NEWS Diduga Jadi Korban Pengeroyokan, Seorang Guru Ponpes di Samarinda Utara Tewas

Baca juga: Korban Pengeroyokan Dua Santri Ponpes di Samarinda Dikenal Pribadi yang Tegas Namun Baik

Baca juga: Polisi Buru Pelaku Pengeroyokan Pemuda yang Ditemukan Tewas di Dermaga Mahakam Square Samarinda

Namun karena suara tersebut cukup lama, dirinya pun menghentikan dzikir dan keluar memeriksa.

Alangkah terkejutnya Ia, sebab terlihat dua orang yang diperkirakan masih remaja tengah memukuli seorang pria menggunakan balok kayu.

"Saya keluar mereka (para pelaku) langsung lari ke atas (arah bukit). Korban ini sudah bersimbah darah," bebernya.

Begitupun Bilqis (29), penghuni rumah tepat di depan lokasi kejadian menerangkan, ketika sedang berdzikir.

Baca juga: 4 Pelaku Pengeroyokan Anggota TNI hingga Meninggal Dunia Ditangkap, Polisi: Korban Salah Sasaran

Dirinya mendengar suara gebukan keras disertai teriakan kesakitan suara laki-laki.

Bertepatan dengan dirinya membuka pintu, ia bersama Samsudin (saksi sebelumnya) mendapati tubuh guru Pondok Pesantren tersebut sudah terkulai lemah.

"Banyak banget darahnya. Sepertimya kepalanya bocor," terang ibu satu anak ini.

Dilanjutkannya, saat itu korban masih mengenakan baju koko dan sarung dan sepertinya juga baru selesai menunaikan ibadah sholat subuh.

Baca juga: NEWS VIDEO KSAD Jenderal TNI Turun Tangan, Tugaskan 4 Jenderal Usut Kasus Pengeroyokan Kopassus

"Pas kita dekati masih nafas. Ada 1 kayu di kakinya," terang Ibu anak satu ini.

"Namanya Pak Eko (43). Ustadz dan guru di pesantren ini (IT Madina)," terangnya.

Tidak lama lanjutnya, karena mereka tidak berani menyentuh korban ataupun barang bukti, beberapa saksi di lokasi kejadian langsung menghubungi pondok pesantren tempat korban mengajar.

Akhirnya, dibantu para saksi, pihak Ponpes IT Madinah langsung menghubungi ambulance yang kemudian membawa tubuh malang korban ke RSUD AW Syahranie, Kota Samarinda.

"Tapi informasinya satu jam dirawat di RS meninggal," imbuh Bilqis. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved