Ustadz Meninggal Diduga Dikeroyok
FAKTA Guru Ponpes di Samarinda Tewas Usai Dikeroyok Santrinya, Dikenal Baik & Tegas, Kesaksian Warga
Seorang guru pondok pesantren di Samarinda Utara harus meregang nyawa usai diduga dikeroyok santrinya sendiri.
Setelah berunding, kedua remaja inipun sepakat untuk mengambil paksa handphone HR dari tangan gurunya tersebut.
"Jadi Pukul 05.30 WITA mereka sudah menunggu korban pulang di jalan (TKP) itu," jelasnya.
Kebetulan di lokasi kejadian terdapat tumpukan kayu bekas bangunan.
Kedua santri ini sepakat untuk membuat korban pingsan dengan memukulnya menggunakan balok kayu yang ada.
"Nah, begitu lewat, tanpa pikir panjang mereka langsung memukul korban pada bagian kepala. Mereka yakin dengan begitu korban bisa cepat pingsan," bebernya.
Baca juga: Guru Ponpes di Samarinda Utara Tewas Diduga Dikeroyok Orang Tak Dikenal, Polisi Temukan 2 Balok Kayu
Setelah melihat gurunya terkapar, kedua remaja itupun lantas membuak jok motor sang Ustadz untuk mengambil ponsel HR lalu melarikan diri.
"Makanya jok motor korban pas ditemukan itu terbuka," imbuhnya.
"Jadi awalnya memang mau buat pingsan saja. Mereka juga tidak menyangka tindakan mereka berujung fatal (menyebabkan korban meninggal)," tandasnya.
Warga Mengira Orang Sedang Membunuh Ular
Samsudin, salah seorang warga setempat menjelaskan, kala itu dirinya baru selesai menjalankan sholat subuh.
Ketika sedang berdzikir, telinganya langsung menangkap suara seperti orang sedang menggebuki ular besar.
Namun karena suara tersebut cukup lama, dirinya pun menghentikan dzikir dan keluar memeriksa.
Alangkah terkejutnya Ia, sebab terlihat dua orang yang diperkirakan masih remaja tengah memukuli seorang pria menggunakan balok kayu.
"Saya keluar mereka (para pelaku) langsung lari ke atas (arah bukit). Korban ini sudah bersimbah darah," bebernya.
Begitupun Bilqis (29), penghuni rumah tepat di depan lokasi kejadian menerangkan, ketika sedang berdzikir.