Berita Kaltim Terkini

Stok Kedelai dan Daging Sapi di Kaltim Aman hingga Tiga Bulan ke Depan

Stok kedelai dan daging sapi di Provinsi Kalimantan Timur dinilai cukup memenuhi permintaan pasar serta kebutuhan masyarakat.

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Kaltim, HM Yadi Robyan Noor. Ia memastikan meski terjadi kenaikan harga, namun stok kedelai cukup aman hingga tiga bulan ke depan. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Stok kedelai dan daging sapi di Provinsi Kalimantan Timur dinilai cukup memenuhi permintaan pasar serta kebutuhan masyarakat.

Dua komoditi yang juga termasuk dalam daftar barang pokok penting (bapokting) tersebut memang mengalami peningkatan harga di pasaran dan menjadi buah bibir dalam beberapa hari ini.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Kaltim, HM Yadi Robyan Noor, memastikan meski terjadi kenaikan harga, namun stok kedelai cukup aman hingga tiga bulan ke depan.

"Daya tahan stok kedelai kita masih aman hingga tiga bulan ke depan," tuturnya, Jumat (4/3/2022).

Stok kedelai di Kaltim sendiri dari catatannya yaitu 47 ton, kebutuhan per bulan di Kaltim sekitar 15 ton. 

Baca juga: Stok Kedelai di Balikpapan Aman, Primkopti Butuh Pasokan 400 Ton Setiap Bulan

Baca juga: Harga Kedelai di Balikpapan Terus Naik, Perajin Tahu Tempe di Somber Khawatir Bangkrut

Roby melihat permintaan kedelai signifikan terjadi di tiga daerah, yakni Kota Balikpapan, Bontang dan Kabupaten Berau.

Secara global di Indonesia, harga kedelai mengalami kenaikan dan menyebabkan protes para produsen tahu dan tempe.

Diberitakan sebelumnya, kenaikan harga kedelai terjadi akibat pasokan impor yang terganggu. 

Impor terbesar kedelai berasal dari Amerika Latin, terutama Brasil dan Argentina, sementara produksi di sana turun hingga 50 persen karena El Nina.

Terganggunya impor juga disebabkan dari permintaan China sebagai konsumen kedelai, dalam beberapa waktu terakhir meningkat, terutama untuk pakan di peternakan babi Negeri Tirai Bambu tersebut.

Di sisi lain produksi kedelai lokal (dalam negeri), masih belum mencukupi karena biaya produksi yang justru jauh lebih tinggi.

Baca juga: Berau Pernah Memproduksi Kedelai Lokal, Sekarang Petani Kurang Minat

Roby mengemukakan, Gubernur Isran Noor telah melaporkan kondisi tersebut ke Menteri Pertanian agar segera ada solusi jangka pendek dan panjang untuk pemenuhan kedelai Indonesia, termasuk Kaltim.

"Stok kedelai insya Allah stabil. Terpenting, masyarakat konsumsi tempenya tetap normal sesuai kebutuhan, tidak berbelanja secara berlebihan," kata Roby.

Sementara itu, stok daging sapi juga masih sangat aman, baik daging impor maupun lokal.

Roby menegaskan, stok daging masih cukup untuk 3 bulan kedepan. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved