Virus Corona

Kabar Buruk! Rencana Pandemi jadi Endemi Bisa Batal? WHO Umumkan Varian Baru Virus Corona dan Gejala

WHO mengumumkan kabar buruk di tengah rencana pemerintah Indonesia mengubah Pandemi virus Corona menjadi endemi. 

Editor: Doan Pardede
Freepik
Ilustrasi virus Corona. WHO mengumumkan kabar buruk di tengah rencana pemerintah Indonesia mengubah Pandemi virus Corona menjadi endemi.  

TRIBUNKALTIM.COWHO mengumumkan kabar buruk di tengah rencana pemerintah Indonesia mengubah Pandemi virus Corona menjadi endemi. 

WHO, baru saja mengumumkan telah ditemukan varian ketiga virus Corona Omicron dan gejalanya.

Itu artinya, virus corona masih merupakan virus berbahaya yang mengintai di sekitar kita.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini, pemerintah tengah menyusun rencana mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi.

Baca juga: Update! Gejala Virus Corona Omicron Terbaru dan Perkembangan Sebaran Covid-19 di Indonesia Hari Ini

Baca juga: Waspada Omicron Siluman Sudah Masuk Indonesia, Lebih Cepat Menular, Gejala Parah

Baca juga: Terinfeksi Covid-19 Varian Lain Bukan Jaminan Bisa Ringankan Gejala Omicron, Simak Penjelasan Ahli

"Kami juga mendapatkan arahan dari Bapak Presiden tadi atas masukan Bapak Menko mengenai strategi dari pandemi menjadi endemi, kami sudah siapkan protokolnya," ujar Menkes, dalam keterangan pers, Minggu (27/2/2022).

Namun, perubahan status yang tengah direncanakan itu, menurut ahli, tidak mengubah esensi dari wabah penyakit yang tengah menular.

"Jadi kalau Indonesia atau negara mana pun mau mengubah status pandemi jadi endemi, epidemi, atau bahkan enggak ada pandemi, ya berlakunya hanya di situ (negara itu) saja," jelas Dicky, Senin (28/2/2022).

WHO Umumkan Hadirnya Varian Baru Virus Corona, BA.3, Ini Gejalanya

Setelah varian Omicron, badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) mengumumkan hadirnya virus corona varian baru yang dinamakan BA.3.

Ini adalah varian ketiga Omicron yang berhasil ditemukan.

Melansir Times of India, pada 5 Maret 2022, Maria Van Kerkhove, Infectious Disease Epidemiologist and COVID-19 Technical Lead di World Health Organization (WHO), mengatakan bahwa ada kesamaan dalam hal keparahan antara subvarian BA.2 dan BA.1 dari Omicron.

Dia juga menambahkan bahwa di antara semua silsilah Omicron ada juga silsilah BA.3. Meskipun gelombang ketiga COVID berkurang, tingkat risikonya tetap sama seperti sebelumnya.

Sementara di satu sisi, pernyataan ini memberikan secercah harapan bahwa subvarian BA.2 dari Omicron yang dianggap parah adalah ringan seperti subvarian BA.1.

Tetapi di sisi lain, dengan laporan subvarian lain juga memberikan pesan bahwa pandemi belum berakhir.

Itu artinya, virus corona masih merupakan virus berbahaya yang mengintai di sekitar kita. Varian Omicron pertama kali terdeteksi pada November dan pada 26 November, WHO menetapkannya sebagai variant of concern.

"Yang paling menonjol yang telah terdeteksi di seluruh dunia adalah BA.1, BA.1.1 dan BA.2. Ada juga BA.3 dan sub silsilah lainnya," kata Maria Van Kerkhove seperti dilansir Tribun-Timur.com di artikel berjudul WHO Umumkan Hadirnya Varian Baru Virus Corona, BA.3, Ini Gejala Seriusnya.

Baca juga: Terjawab! Inilah Kombinasi Vaksin Booster Terbaik untuk Tangkal Virus Corona Varian Omicron

Sekilas soal varian Omicron BA.3 Sesuai informasi WHO, Omicron termasuk garis keturunan Pango B.1.1.529 dan garis keturunan Pango BA.1, BA.1.1, BA.2 dan BA.3.

Sebuah studi penelitian yang diterbitkan pada 18 Januari 2022 di Journal of Medical Virology juga telah mengkonfirmasi keberadaan sub-garis keturunan BA.3.

"Studi kami menemukan bahwa tidak ada mutasi spesifik untuk garis keturunan BA.3 pada protein spike. Sebaliknya, ini adalah kombinasi mutasi pada protein spike BA.1 dan BA.2," kata studi tersebut.

Studi tersebut menambahkan bahwa sub silsilah BA.3 pertama kali terdeteksi di barat laut Afrika Selatan. Sesuai penelitian pada 11 Januari 2022 dari total sekuens genom yang dikirimkan ke database GISAID hanya 0,013% yang merupakan subvarian BA.3 Omikron dan yang tertinggi adalah BA.1.

Studi lebih lanjut menemukan bahwa ada lebih sedikit mutasi pada BA.3 daripada BA.1.

Muncul pula spekulasi bahwa hilangnya mutasi mungkin menjadi alasan mengapa BA.3 memiliki jumlah infeksi yang lebih sedikit.

BA.3 telah disebut sebagai garis keturunan Omicron yang kurang lazim oleh banyak penelitian. Tingkat keparahan yang dimiliki varian virus pada tubuh manusia tergantung pada bagaimana tubuh inang bereaksi terhadap virus.

Omicron dianggap sebagai varian virus corona yang lebih ringan di antara semua varian lain yang telah terdeteksi sejauh ini. Selama gelombang ketiga yang terutama disebabkan oleh subvarian BA.1, ada lebih sedikit kasus rawat inap.

Namun, varian ini memiliki tingkat penularan yang cepat.

Pada Desember 2021, sebulan setelah subvarian terdeteksi, para ahli mengatakan bahwa Omicron menular tetapi kecil kemungkinannya untuk menempatkan penderitanya di rumah sakit.

Baca juga: 8 Gejala Umum Terkena COVID-19 Varian Omicron pada Orang yang Sudah Divaksin Dua Dosis dan Booster

“Tidak seperti pola yang diamati pada gelombang Beta dan Delta, peningkatan kasus selama gelombang Omicron tidak disertai dengan peningkatan penerimaan rumah sakit secara bersamaan,” sebuah studi penelitian Desember 2021 yang diterbitkan di Lancet mengatakan.

Gejala umum infeksi Omicron Covid-19 adalah: sakit tenggorokan, pilek, bersin-bersin, sakit kepala, nyeri tubuh dan demam ringan.

Gejala Omicron berdasarkan tingkat keparahannya

Melansir dmerharyana.org, gejala Omicron diklasifikasikan dalam gejala yang paling umum, gejala yang kurang umum & gejala yang serius.

1. Gejala yang paling umum

Gejala paling umum untuk Varian Covid-19 baru Omicron adalah:

- Demam

- Batuk

- Kelelahan

- Kehilangan rasa atau penciuman

2. Gejala yang kurang umum

Gejala yang kurang umum untuk Varian Covid-19 baru Omicron adalah:

- Sakit tenggorokan

- Sakit kepala

- Nyeri

- Diare

- Ruam pada kulit

- Perubahan warna pada jari tangan atau kaki

- Mata merah atau iritasi

3. Gejala serius

Gejala serius untuk Varian Covid-19 baru Omicron adalah:

- Kesulitan bernapas atau sesak napas

- Kehilangan kemampuan bicara atau mobilitas

- Kebingungan

- Nyeri dada

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved