Berita Internasional Terkini
ISIS Resmi Punya Pemimpin Baru Usai Abu Ibrahim Tewas Dalam Operasi Khusus Amerika
ISIS resmi punya pemimpin baru usai Abu Ibrahim tewas dalam operasi khusus Amerika Serikat
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Wahyu Triono
TRIBUNKALTIM.CO - Kelompok radikal ISIS pada hari Kamis (10/3/2022) merilis sebuah pernyataan yang mengkonfirmasi kematian mantan pemimpin Abu Ibrahim al-Hashemi al-Qurashi serta mengumumkan pemimpin barunya, yaitu Abu Hasan al-Hashemi al-Qurashi.
Dilansir Deutsche Welle, dalam sebuah pernyataan audio, ISIS mengatakan telah berjanji setia kepada Abu Hasan al-Hashemi al-Qurashi.
Pernyataan itu menyingung waktu kematian mantan pemimpinnya.
Disebutkan bahwa Abu Ibrahim al-Qurashi dan juru bicara resmi kelompok itu, Abu Hamza al-Qurashi tewas "dalam beberapa hari terakhir."
Faktanya, Abu Ibrahim al-Qurashi telah tewas dalam serangan oleh pasukan khusus Amerika Serikat yang beroperasi di barat laut Suriah pada 3 Februari lalu.
Sejauh ini, masih sedikit yang diketahui tentang pemimpin baru kelompok tersebut.
Baca juga: 11 Hal Penting yang Terjadi dalam 11 Hari Krisis Rusia Ukraina
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, pemimpin ISIS Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi tewas setelah meledakkan dirinya sendiri serta keluarganya saat penyerbuan oleh tentara AS di Suriah, Kamis (3/2/2022), Sky News melaporkan.
Presiden AS Joe Biden menyebut tindakan teroris itu sebagai tindakan pengecut.
al-Qurayshi meledakkan bom yang menewaskan dirinya dan anggota keluarganya - termasuk istri dan dua anak mereka - ketika pasukan Amerika mendekati sebuah rumah di desa Atmeh, di provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak.
Setidaknya 13 orang yang tewas, termasuk empat wanita, dalam operasi yang berlangsung selama dua jam itu.
Seorang letnan yang disebut sebagai "wakil" dan istrinya serta seorang anak, ditembak mati setelah mereka menembaki pasukan AS, kata sekretaris pers Pentagon John Kirby selama briefing.
Sedikitnya enam anak juga termasuk di antara yang tewas.
Baca juga: Berita Inter Milan: Krisis Terparah Nerazzuri Setelah 10 Tahun, Lupa Cara Buat Gol, Reaksi Inzaghi
Kirby mengatakan misi itu "berhasil", menambahkan tidak ada korban dari militer AS.
Sebanyak 10 orang, termasuk seorang pria, wanita dan delapan anak-anak, dievakuasi dengan aman selama operasi itu.
Al-Qurayshi diidentifikasi dengan sidik jari dan analisis DNA-nya.
Selama hampir dua dekade, pria yang dikenal dengan nama Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi disebut-sebut sebagai tokoh sentral dalam organisasi terorisme ISIS.
Pria 46 tahun ini banyak ambil bagian dalam organisasi, dari pejuang hingga tahanan, ahli strategi hingga pemimpin, The Guardian melaporkan.
Al-Qurayshi lahir dengan nama Amir Mohammed Abdul Rahman al-Mawli al-Salbi di distrik Mahalabiya Irak utara.
Sebelumnya, al-Qurayshi memainkan peran utama dalam genosida Yazidi, yang menyebabkan tewasnya ribuan pria serta perbudakan wanita dan anak perempuan.
Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina: Sejarah Konflik 2 Negara Pecahan Uni Soviet Ini, Bermula dari Krisis 2013
Al-Qurayshi terlibat dalam penggulingan Mosul pada pertengahan 2014.
Keberhasilannya melumpuhkan sebuah wilayah dan tentara dua negara.
Ia juga mengatur pembunuhan massal terhadap warga sipil Syiah dan anggota pasukan keamanan.
Seperti kebanyakan pemimpin ISIS, Qurayshi pernah bertugas di militer di bawah Saddam Hussein.
Di sana ia menjadi perwira dan belajar hukum syariah. (*)