Berita Internasional Terkini

11 Hal Penting yang Terjadi dalam 11 Hari Krisis Rusia Ukraina

Konflik dan krisis yang terjadi di antara Ukraina dan Rusia kini sudah memasuki hari ke sebelas.

Dimitar DILKOFF / AFP
Seorang pria berjalan di depan sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak dalam perang di kota Chernihiv pada 4 Maret 2022. Empat puluh tujuh orang tewas pada 3 Maret ketika pasukan Rusia menyerang daerah pemukiman, termasuk sekolah dan gedung apartemen bertingkat tinggi, di kota Chernihiv di Ukraina utara. 

TRIBUNKALTIM.CO - Konflik dan krisis yang terjadi di antara Ukraina dan Rusia kini sudah memasuki hari ke sebelas.

Krisis ini dimulai sejak Rusia melakukan invasinya ke negara Ukraina yang dulunya merupakan bagian dari Uni Soviet.

Invasi yang dipimpin oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin ini tentu saja menyeret banyak hal kedalam pusaran konflik dengan Ukraina.

Baca juga: 11 Hari Rusia Invasi Ukraina, Presiden Zelensky Ungkap Rasa Terimakasih Kepada Elon Musk, Ada Apa?

Tak hanya memakan ratusan nyawa masyarakat, invasi ini juga menyeret organisasi internasional seperti PBB dan NATO kedalamnya.

Walaupun keanggotaan Ukraina dalam NATO hingga kini belum disetujui.

Tak hanya organisasi internasional, inilah sebelas hal penting yang terjadi dalam sebelas hari krisis Rusia dan Ukraina.

1. Mariupol untuk mencoba evakuasi sipil

Kota pelabuhan Mariupol yang terletak di Ukraina, dikepung oleh pasukan Rusia.

Para tentara Rusia itu mengatakan bahwa mereka akan memulai kembali upaya untuk mengevakuasi penduduk sipilnya.

Baca juga: NEWS VIDEO Buntut Invasi ke Ukraina, Kini Netflix yang Angkat Kaki dari Rusia

Hal itu terjadi setelah upaya sebelumnya digagalkan oleh pelanggaran gencatan senjata.

2. Zelenskyy berbicara kepada Biden

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengadakan percakapan telepon dengan mitranya dari AS, Joe Biden.

Percakapaan itu diduga untuk membahas upaya berkelanjutan untuk memberikan dukungan keuangan bagi Ukraina dan sanksi terhadap Rusia.

Sebelumnya, Zelensky telah menekan legislator AS untuk pendanaan tambahan dan embargo impor minyak Rusia.

Gedung Putih sejauh ini telah mengesampingkan larangan tersebut karena takut menaikkan harga konsumen.

Baca juga: Pernyataan Keras PM Pakistan, Tolak Ajakan Mengutuk Invasi Rusia ke Ukraina, Apakah Kami Budakmu?

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved