Breaking News

Berita Nasional Terkini

NAIK PITAM! Bupati Lanny Jaya Tak Terima KKB Papua Habisi 8 Warga Sipil: Kalau Berani Sama TNI-Polri

Berbagai pihak naik pitam merespon teror di tanah Papua, Bupati Lanny Jaya tak terima kekejaman KKB Papua habisi 8 warga. Kalau berani sama TNI-Polri.

Istimewa via kompas.com
Tangkapan layar dari CCTV Tower B3 yang terletak di Distrik Beoga menunjukkan salah satu pekerja PT. PTT yang selamat tengah meminta pertolongan ke arah kamera setelah KKB menyerang mereka pada Rabu (2/3/2022) dini hari. Berbagai pihak naik pitam merespon teror di tanah Papua, Bupati Lanny Jaya tak terima kekejaman KKB Papua habisi 8 warga. Kalau berani sama TNI-Polri. 

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan pihak kepolisian telah mengantongi identitas para pelaku penyerangan tersebut.

"Kedua pelaku yakni NU dan AN tergabung dalam kelompok PB di Kodap VIII," kata Kapolda Papua, Rabu (9/3/2022).

Fakhiri mengatakan korban AK akibat penyerangan tersebut mengalami luka sabetan benda tajam di bagian leher belakang sepanjang 16 sentimeter.

Saat ini, kata Fakhiri, korban AK telah dievakuasi ke RSUD Nabire untuk mendapatkan perawatan secara intensif.

Fakhiri menjelaskan, pihaknya mengetahui identitas para pelaku karena saat kejadian korban tidak sendirian. Rekan korban sempat melihat kedua pelaku.

"SB yang bersama korban melakukan pengecekan rumah bansos di Kampung Kumbalagupa dan sempat bertemu dengan kedua pelaku yang membacok korban dari belakang," ujar Fakhiri.

Kesaksian Korban Selamat Penembakan KKB Papua

Diketahui sebelumnya, serangan KKB Papua terhadap karyawan PT Palapa Ring Timur Telematika (PTT) terjadi pada Rabu (2/3/2022) dini hari.

Tujuh pekerja tewas dalam penyerangan tersebut dan cuma 1 orang yang selamat yakni Nelson Sarira.

Saat terjadi serangan, Nelson mengaku sempat melarikan diri ke jurang.

Di waktu bersamaan, rekan-rekan Nelson sudah terbangun dari tidur mereka dan berniat melarikan diri.

Tetapi, pasukan KKB Papua sudah lebih dulu mengepung tenda mereka.

Lantaran berada di paling ujung tenda, Nelson bisa melarikan diri dan bersembunyi.

"Saya langsung lompat keluar tenda dan sembunyi di semak-semak," ujar Nelson.

Dalam kondisi tubuh gemetar setelah melihat kekejian anggota KKB Papua, Nelson pun menaiki bukit.

Setelah pagi datang, Nelson kemudian turun dan kembali ke tenda kamp dan para anggota KKB sudah tidak ada lagi.

Namun, ia melihat bagian dalam tenda sudah penuh darah.

Barang-barang berupa HP dan laptop amblas dicuri anggota KKB Papua.

Barang yang tersisa hanya berupa pakaian. Salah satu barang yang diambil Nelson adalah sarung.

"Semua penuh darah. Barang-barang sudah dibawa mereka," bebernya.

Ia mengungkapkan, pembantaian dilakukan ketika dirinya dan rekan-rekan tengah beristirahat di tenda sebelum melakukan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel.

Dia menceritakan bahwa KKB Papua saat itu ada sekitar 10 orang membawa senjata tajam dan senjata api.

Mereka masuk ke dalam kamp dan melakukan penyerangan.

Ada delapan orang yang tewas dalam peristiwa tersebut, satu di antaranya anak kepala suku yang mendampingi para pekerja.

"Semua sudah habis, iya, semuanya, satu kumpulan," katanya.

"Saya yang lari, pas dia masuk, saya lari ke luar. Masuk ke jurang," ungkapnya dikutip dalam video yang tayang di Kompas TV.

Setelah melihat situasi aman, Nelson lalu mengirimkan kode bahaya dengan melambaikan tangan ke kamera CCTV untuk meminta pertolongan.

Tim Satgas Operasi Damai Cartenz kemudian melakukan konsolidasi untuk melakukan evakuasi seluruh korban meninggal dunia dari TKP.

Nelson sendiri langsung berkomunikasi dengan keluarganya setelah dievakuasi.

Dia mengaku ingin segera kembali ke kampung halaman jika kondisi sudah pulih.

Anak Kepala Suku Dani, Beby Tabuni, turut menjadi korban penyerangan teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua.

Kepala Suku Umum Kabupaten Puncak, Abelom Kogoya, mengatakan dirinya selaku pimpinan atas suku-suku di Kabupaten Puncak menolak kehadiran KKB untuk masuk kembali ke daerahnya.

"Saya tidak mau lagi mereka datang tembak-tembak tempat saya, kalau mereka berbuat lagi saya minta aparat keamanan langsung amankan mereka dan diproses," kata Abelom Kogoya dalam keterangan yang diterima dari Polda Papua, Rabu (9/3/2022).(*)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul BERANI KUTUK KERAS Aksi KKB Papua yang Bunuh 7 Pekerja, Ini Biodata Befa Yigibalom Ketua ABPTP, https://surabaya.tribunnews.com/2022/03/11/berani-kutuk-keras-aksi-kkb-papua-yang-bunuh-7-pekerja-ini-biodata-befa-yigibalom-ketua-abptp?page=all.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved