Berita Berau Terkini
Di Kecamatan Batu Putih Berau Harga Minyak Goreng Tembus Rp 35 Ribu Per Liter
Masyarakat di Kampung Tembudan, Kecamatan Batu Putih tidak merasakan adanya minyak goreng subsidi
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB– Masyarakat di Kampung Tembudan, Kecamatan Batu Putih tidak merasakan adanya minyak goreng subsidi.
Disaat masyarakat Tanjung Redeb bisa memperoleh minyak goreng dengan harga Rp 13 ribu per liter, mereka harus membelinya dengan harga Rp 35 ribu untuk ukuran 900 mililiter.
Salah seorang warga Kampung Tembudan, Yuni menuturkan, untuk membeli minyak goreng juga harus membeli sembako lain yang ada di toko milik salah satu masyarakat di kampung tersebut.
Dikatakan Yuni, kondisi minyak goreng di Kampung Tembudan memang sangat sulit dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, di kampung sekitar seperti Sumber Agung, Kayu Indah, hingga Talisayan juga susah.
“Merek minyak gorengnya batik itu Rp 35 ribu, ada juga yang ukuran gelas harganya Rp 8 ribu. Tapi kita juga disuruh beli sembako lain, baru bisa beli minyak goreng itu,” ucapnya kepada Tribunkaltim.co, Senin (14/3/2022).
Baca juga: Pembatasan Belanja Minyak Goreng di PPU akan Diterapkan Pekan Depan, jika Kelangkaan Masih Terjadi
Baca juga: Minyak Goreng Langka di PPU, Ketua Komisi II DPRD PPU Sebut Ada Dugaan Spekulan Mainkan Harga
Baca juga: Polres Berau Awasi Marak Penjualan Minyak Goreng Melebihi HET di Medsos
Ia berharap, Pemkab Berau tidak hanya memfasilitasi minyak goreng bersubsidi bagi masyarakat yang di perkotaan saja.
Namun juga untuk masyarakat kecamatan terjauh juga harus diperhatikan. Sebab kata dia, sulitnya minyak goreng banyak dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk mendapatkan keuntungan lebih.
Contohnya saja, harga minyak goreng di Batu Putih itu yang harganya Rp 35 ribu perbungkus untuk ukuran 900 ml.
“Kalau beli 2 liter sudah Rp 70 ribu. Jika harga normal saja, tidak usah dibandingkan dengan harga subsidi, sudah dapat 4 bungkus minyak goreng,” jelasnya.
Dinkonfirmasi terpisah, Anggota DPRD Berau Dapil III, Sa’ga meminta pemerintah daerah melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mengawasi lonjakan harga yang cukup signifikan.
Operasi pasar murah pun jangan hanya berfokus pada daerah kota saja, tetapi harus menjangkau masyarakat yang berada di kecamatan jauh.
“Kita berharap supaya ada penyesuaian dan pengawasan yang lebih ketat,” ungkapnya.
Baca juga: Soal Kematian Warga Teluk Bayur, Polres Berau Beber Bukan karena Antre Minyak Goreng
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga meminta jangan ada oknum ditengah masyarakat yang memanfaatkan situasi kelangkaan ini, untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan menaikan harga sampai sekian ratus pesen dari harga yang telah ditetapkan.
“Kalau ada lonjakan harga seperti itu akan berdamapak kepada komoditas yang menggunakan minyak goreng, itu pasti akan tinggi harganya, sehingga dengan kenaikan itu masyarakat akan susah,” pungkasnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel