Meninggal Usai Cari Minyak Goreng
Diduga Kelelahan, Ibu di Samarinda Meninggal usai Antre Minyak Goreng di 3 Swalayan, Punya Asma
Rupanya, Rita Riyani (49) yang tewas akibat kelelahan mengantre sempat mendapatkan 6 liter minyak goreng di tiga supermarket yang disinggahinya.
Penulis: Rita Lavenia |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Rupanya, Rita Riyani (49) yang tewas akibat kelelahan mengantre sempat mendapatkan 6 liter minyak goreng di tiga supermarket yang disinggahinya.
Menurut keterangan Misran (53), sang suami, saat itu, Minggu (13/3/2022) korban berangkat dari rumah pada pukul 11.00 WITA ke salah satu swalayan yang berjarak 600 meter dari kediamannya.
Di sana Rita Riyani mendapatkan 2 liter minyak goreng refill.
Setelah itu, korban bersama rekannya kembali mengantre di swalayan yang berjarak hanya 400 meter dari tempat belanja sebelumnya.
Setelahnya, perempuan berusia 49 tahun tersebut mengarahkan sepeda motornya ke arah pusat grosiran yang berada di Jalan Kadrie Oening Samarinda Ulu dan juga mendapatkan minyak goreng sebanyak 2 liter.
Baca juga: Lagi Antre Minyak Goreng, Ibu di Samarinda Kehilangan Motornya, Cicilan Belum Lunas
Baca juga: Soal Kematian Warga Teluk Bayur, Polres Berau Beber Bukan karena Antre Minyak Goreng
Tidak sampai di sana, korban melanjutkan perjalanannya ke pusat grosiran kedua yang berada di Jalan AW Syahranie, Samarinda Utara.
Di sini korban mulai merasakan sakit dan keram pada tangannya, dan lantas menghubungi sang suami.
"Pas saya sampai, istri saya pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit," tuturnya, Selasa (15/3/2022).
Sempat dirawat di Rumah Sakit Swasta Siaga Kota, korban dirujuk ke RSUD AW Syahranie.
"Jadi korban tidak meninggal dunia di tempat, tetapi sempat menjalani perawatan selama dua hari di rumah sakit dan meninggal hari ini (Selasa, 15/3/2022)," jelas Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andika Dharma Sena.
Baca juga: Suami dari Korban Meninggal di Berau saat Antre Minyak Goreng, Bantah Istrinya Ikut Berdesak-desakan
Punya Riwayat Asma
Dari hasil investigasi Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda, selain memiliki hipertensi, rupanya Rita Riyani (49) juga memiliki riwayat penyakit asma.
Sekadar diketahui, perempuan 49 tahun tersebut menghembuskan napas terakhirnya di RSUD AW Syahranie pada Selasa (15/3/2022) siang tadi setelah ambruk saat mengantre membeli minyak goreng, Minggu (13/3/2022) lalu.
Dari keterangan Misran (53), suami korban, saat itu almarhum istrinya pergi bersama rekannya menggunakan sepeda motor ke sebuah swalayan yang berada tidak jauh dari tempat tinggalnya, Jalan Pangeran Suryanata Gang 1, RT 18, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu.
Ia menerangkan istrinya tersebut memang mencari minyak goreng untuk digunakan sendiri.
"Kalau ada sisanya dijual juga kepada tetangga sekitar yang memerlukan minyak goreng," tutur Misran.
Mahadi (50), kakak dari Misran, juga menerangkan sehari-harinya iparnya tersebut bukanlah pedagang asongan, melainkan pelaku usaha yang menjual kasur.
"Hanya saja karena minyak langka, almarhum sering membantu keluarga untuk mencarikan minyak goreng," ujarnya.
Baca juga: Detik-Detik Ibu di Berau Meninggal Saat Antre Minyak Goreng, Mengeluh Sakit Dada
"Jadi yang dijual ke orang lain itu jarang. Lebih sering dipakai untuk pribadi saja," ucapnya.
Saat ini jenazah IRT beranak 4 tersebut sudah dikebumikan di pekuburan Muslim, Suryanata Pukul 16.00 WITA. \
Diberitakan sebelumnya, diduga kelelahan gara-gara kesulitan mencari minyak goreng, seorang warga Samarinda, Kalimantan Timur meninggal dunia.
Satu lagi warga Kalimantan Timur meninggal dunia gara-gara kesulitan mencari minyak goreng.
Sulitnya mendapatkan minyak goreng membuat warga Kota Samarinda, Kalimantan Timur rela mengantre berjam-jam di setiap swalayan yang ada.
Warga masyarakat yang didominasi oleh kaum ibu-ibu ini bahkan rela berkeliling di setiap sudut kota tanpa memperdulikan rasa lelah, kantuk dan lapar demi mendapatkan minyak goreng.
Baca juga: Baru Menikah Lagi, Bupati Berau Berduka, Warganya Meninggal Usai Pingsan Saat Antre Minyak Goreng
Nahasnya, salah seorang warga di Jalan Suryanata, RT 18, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu harus meregang nyawa saat tengah berupaya mengantre di salah satu pusat grosiran di Samarinda, Minggu (13/3/2022).
Setelah sempat menjalani perawatan di RSUD AW Syahranie, nyawa korban yang diketahui bernama Rita Riyani (49) ini pun tak tertolong pada Selasa (15/3/2022) sekira pukul 11.00 Wita.
Menurut keterangan Mahadi (50), ipar korban, perempuan yang meninggalkan 1 suami dan 4 anak tersebut memang sempat berkeliling ke beberapa swalayan setempat.
Namun karena tidak kunjung dapat, Rita Riyani pun akhirnya memutuskan ikut mengantre di salah satu pusat grosiran yang berada di Jalan AW Syahranie, Kelurahan Sempaja Barat, Kecamatan Samarinda Ulu.
"Dari pagi beliau antre di setiap swalayan itu. Nah pas sampai di swalayan besar yang di Air Hitam itu, dia ambruk," jelas Mahadi kepada media saat ditemui di rumah duka.
Ia mengungkapkan bahwa korban memang memiliki riwayat hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Sehari-harinya korban merupakan pelaku usaha yang menjual kasur tepat di depan Jalan Suryanata.
"Akan kami kuburkan sore ini juga di pemakaman muslim sekitar," terang Mahadi.
"Dan kepada pemerintah, tolong bersikap lebih bijak dan beri solusi untuk menangani masalah ekonomi dan pangan," harapnya di akhir. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.