Breaking News

Berita Nasional Terkini

Fakta-fakta Langkanya Minyak Goreng Merenggut Nyawa di Kaltim, Kelelahan Mencari dan Mengantre

 Fakta-fakta langkanya minyak goreng kembali merenggut korban di Kalimantan Timur. Ibu di Samarinda diduga kelelahan karena mencari dan mengantre.

TRIBUNKALTIM.CO/HO
Suasana rumah duka sesaat setelah jasad Rita Riyani dijemput pihak keluarga.TRIBUNKALTIM.CO/HO/Relawan Inafis Satreskrim Polresta Samarinda 

TRIBUNKALTIM.CO - Fakta-fakta langkanya minyak goreng kembali merenggut korban di Kalimantan Timur.

Langkanya minyak goreng membuat masyarakat harus mencari ke beberapa tempat untuk mendapatkannya.

Bahkan jika pun ada, warga harus mengantre hingga berjam-jam.

Atau jika pun ada, harganya sangat mahal per 2 liter dijual Rp 45 ribu hingga Rp 50.000.

Tak heran, ibu-ibu sebagai juru masak di rumah lah yang paling merasa kerepotan dengan langkanya minyak goreng.

Baca juga: Akhirnya Jokowi Turun Tangan Urus Minyak Goreng Sepulang Kemah di IKN Nusantara

Baca juga: Atasi Antrean, Distribusi Minyak Goreng di Samarinda Akan Disasar Hingga ke RT

Belum lagi ditambah pengusaha kuliner yang menggunakan minyak goreng yang juga merasa repot dengan kelangkaan ini.

Alhasil antrean pun mengular di setiap ada stok minyak goreng di toko atau supermarket.

Di Kalimantan Timur, langkanya minyak goreng kembali merenggut korban jiwa.

Diduga kelelahan gara-gara kesulitan mencari minyak goreng, seorang warga Samarinda, Kalimantan Timur meninggal dunia.

Sebelumnya Sandra, warga Teluk Bayur, Berau meninggal dunia saat akan mengantre minyak goreng.

Satu lagi warga Kalimantan Timur meninggal dunia gara-gara kesulitan mencari minyak goreng.

Sulitnya mendapatkan minyak goreng membuat warga Kota Samarinda, Kalimantan Timur rela mengantre berjam-jam di setiap swalayan yang ada.

Warga masyarakat yang didominasi oleh kaum ibu-ibu ini bahkan rela berkeliling di setiap sudut kota tanpa memperdulikan rasa lelah, kantuk dan lapar demi mendapatkan minyak goreng.

Nahasnya, salah seorang warga di Jalan Suryanata, RT 18, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu harus meregang nyawa saat tengah berupaya mengantre di salah satu pusat grosiran di Samarinda, Minggu (13/3/2022).

Setelah sempat menjalani perawatan di RSUD AW Syahranie, nyawa korban yang diketahui bernama Rita Riyani (49) ini pun tak tertolong pada Selasa (15/3/2022) sekira pukul 11.00 Wita.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved