Berita Internasional Terkini

Kabar Bantuan Militer dan Ekonomi China untuk Rusia, Moskow Menyangkal

Perang antara Rusia dan Ukrania belum usai, perang masih membara, terdapat serangan-serangan militer yang menghancurkan.

Editor: Budi Susilo
HANDOUT/NATIONAL POLICE OF UKRAINE/AFP
Screenshot video yang dirilis oleh Kepolisian Nasional Ukraina pada 9 Maret 2022, menunjukkan bangunan rumah sakit anak yang rusak, mobil yang hancur, dan puing-puing di tanah setelah serangan udara Rusia di kota tenggara Mariupol. 

TRIBUNKALTIM.CO, LVIV - Perang antara Rusia dan Ukrania belum usai, perang masih membara, terdapat serangan-serangan militer yang menghancurkan. 

Perang kedua negara itu, diharapkan oleh Amerika Serikat untuk tidak ada negara lain yang ikut campur, apalagi terlibat dalam medan perang Rusia versus Ukrania. 

Amerika Serikat memperingatkan China agar tidak memberikan bantuan militer atau keuangan ke Moskow setelah invasinya ke Ukraina.

Hal ini disampaikan penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan, saat bertemu dengan diplomat top China Yang Jiechi di Roma.

Baca juga: Ukraina Tuding Rusia Tembaki Warga Sipil, 4 Ribu Orang Perbatasan Dievakuasi, USA Peringatkan China

Baca juga: Perang Rusia dan Ukrania, Negara Korea Utara Ingin Bantu Kubu Vladimir Putin

Baca juga: Dampak Buruk Perang Rusia vs Ukrania, Beli BBM Dijatah, Warga Panic Buying

Sanksi terhadap para pemimpin politik dan bisnis Rusia meningkat, dimana warga sipil berusaha melarikan diri dari pertempuran sengit di lapangan.

Reuters melaporkan pembicaraan lebih lanjut antara negosiator Ukraina dan Rusia untuk meredakan krisis diharapkan pada Selasa (15/3/2022), setelah diskusi pada Senin melalui video berakhir tanpa ada kemajuan baru yang diumumkan.

Ribuan orang tewas dalam pertempuran sengit dan pemboman sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

Rusia menyebut tindakannya sebagai "operasi militer khusus" untuk "denazifikasi" negara dan mencegah genosida.

Baca juga: NEWS VIDEO Pasukan Rusia Gempur Kota Mariupol, 1.500 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Klaim tersebut ditolak Amerika Serikat dan sekutunya sebagai dalih untuk serangan yang tidak dapat dibenarkan dan ilegal.

Menurut pejabat AS, Rusia telah meminta dukungan militer dan ekonomi dari Beijing, yang menandakan kesediaan untuk memberikan bantuan.

Moskow menyangkal hal itu, dengan mengatakan bahwa mereka memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi semua tujuannya.

Kementerian luar negeri China menyebut laporan bantuan itu sebagai "disinformasi".

"Kami telah berkomunikasi dengan sangat jelas kepada Beijing bahwa kami tidak akan berdiam diri," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan setelah diketahui adanya pertemuan Sullivan dengan diplomat China Yang Jiechi di Roma.

"Kami tidak akan mengizinkan negara mana pun untuk memberi kompensasi kepada Rusia atas kerugiannya," Lanjutnya.

Pertemuan tujuh jam itu "intens" dan mencerminkan "gravitasi saat ini," menurut seorang pejabat AS.

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Amerika Serikat Ingatkan China Untuk Tidak Bantu Rusia

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved