Berita Samarinda Terkini

Temukan PKL dan Jukir Liar Kembali ke Tepian Mahakam, Satpol PP Samarinda Akan Perketat Penjagaan

Satpol PP Samarinda mengindikasikan adanya Pedagang Kaki Lima atau PKL liar yang kembali berjualan di kawasan Tepian Mahakam.

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
TAMAN TEPIAN - Kawasan Taman Tepian dekat kantor Gubernur jalan Gajah Mada Samarinda Kalimantan Timur. Pemkot Samarinda mengindikasikan adanya jukir dan PKL liar yang berjualan di sekitar kawasan tepian terutama pada malam hari, TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Petugas Satuan Polisi Paming Praja atau Satpol PP Samarinda mengindikasikan adanya Pedagang Kaki Lima atau PKL liar yang kembali berjualan di kawasan Tepian Mahakam.

Hal itu berdasarkan pengamatan yang dilakukan Satpol PP Samarinda pada malam hari khususnya di area Tepian Mahakam depan kantor Gubernur.

PKL liar yang tidak termasuk dalam kelompok PKL yang dibina dan ditempatkan secara resmi oleh pemerintah kota, dikatakan berjualan pada malam hari di atas jam 22.00 saat PKL resmi yang berjualan telah menutup rombong dagangannya.

Kepala Satpol PP Samarinda, Muhammad Darham mengatakan pihaknya telah melakukan pengetatan penjagaan di kawasan tersebut terutama pada malam hari.

Biasanya petugas Satpol PP dan Dishub memang selalu berjaga di sekitar kawasan Tepian Mahakam, namun karena adanya PKL liar yang mencoba kembali berjualan di tempat itu, maka Satpol PP juga melakukan penjagaan hingga melewati pukul 22.00 WITA.

Baca juga: Tepian Mahakam Jadi Titik Kumpul Warga Rayakan Malam Tahun Baru di Samarinda

Baca juga: Soal Tepian Mahakam, Walikota Samarinda Andi Harun Ingin Sinergi dengan Grand Design

Baca juga: Komisi II DPRD Samarinda Minta Pemkot Awasi Aktivitas Pedagang Tepian Mahakam Secara Intensif

“Kalau kelompok PKL yang kita bina itu sudah berjalan dengan baik, setelah itu ada lagi yang lain, tepatnya di muka kantor Gubernur persis di pelabuhan Polair,” ungkap Darham, Selasa (15/3/2022).

Untuk mencegah datangnya kembali PKL liar, terlebih sekitar Tepian Mahakam itu dijadikan tempat parkir kendaraan oleh pengunjung, maka Darham mengatakan akan berkomunikasi dengan walikota untuk meminta pihak Polair memindahkan kapal yang berlabuh di dermaga tersebut.

“Kenapa kita minta pindahkan, karena itu membuka akses orang parkir dengan alasan anggota (kapal), dan kita berencana juga akan kasih pagar berupa rantai di sepanjang Tepian Mahakam agar orang tidak parkir disitu,” paparnya lebih lanjut.

Darham mengakui berdasarkan laporan bahwa jumlah PKL liar yang ditemukan kembali berjualan di Tepian Mahakam setiap malamnya dengan jumlah yang berbeda.

Kemudian kawasan tepian juga disebut masih menjadi ladang bagi jukir liar.

Baca juga: Nongkrong di Tepian Mahakam, Mari Nikmati Kopi Milk Gula Aren di Kedai Mont Coffee n Drink MARIMAR

Masyarakat yang masih berdatangan dan bersantai di sepanjang Tepian Mahakam itu pada malam hari, dimanfaatkan oleh jukir liar untuk mengambil keuntungan.

Padahal lepas pukul 22.00 seharusnya tidak ada lagi aktivitas yang berlangsung di kawasan tepian, dan area parkir yang disediakan di jalan Merapi dan jalan Merbabu sudah ditutup.

“Bermula dari adanya PKL di luar kelompok yang diakomodir pemkot berjualan di atas jam 10 malam, dengan sendirinya parkir mendekat disitu dan dimanfaatkan jukir liar, sehingga terkesan ada pembenaran boleh berjualan padahal tidak,” ungkap Kasi Pengendalian dan Ketertiban Dinas Perhubungan kota Samarinda, Suryanto, Selasa (15/3/2022).

Dishub sudah mendata para jukir liar yang beroperasi di kawasan tersebut.

Suryanto mengatakan selama ini tempat parkir resmi yang disediakan bagi pengunjung tepian depan kantor Gubernur adalah di jalan Merpapi dan Merbabu dimana petugas parkir disana memang berada di bawah pembinaan Dishub Samarinda.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved