Berita Nasional Terkini
Kejar KKB Papua, Jenderal Andika Perkasa Kirim 400 Prajurit Rider Khusus & Bangun 2 Pos TNI Baru
Aparat TNI dan Polri merespon cepat teror beruntun yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua
Pangdam I/BB juga memberi pesan khusus agar para prajurit tidak mudah terpancing dan tetap profesional menjalankan tugas.
“Kedepankan sikap profesionalisme, jangan mudah terpancing oleh provokasi yang pada akhirnya akan merugikan satuan,” jelas Pangdam.
Pada kesempatan tersebut, Pangdam I/BB mengatakan bahwa ini kunjungan perdananya di Yonif Raider Khusus 136/TS.
Baca juga: MENCEKAM! 5 Fakta Distrik Beoga: KKB Papua Pernah Tembak Guru SD, Kepala Suku Hingga Bakar Sekolah
"Untuk itu saya ingin bertatap muka serta berdialog secara langsung dengan prajurit dan anggota Persit KCK." ujar Pangdam.
Kegiatan berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat. Hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolda Kepri, Danrem 033/WP, PJU Kodam I/BB dan PJU Polda Kepri serta Ketua Persit KCK PD I/Bukit Barisan.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa benar-benar tak memberi celah untuk KKB Papua menyerang PT Freeport Indonesia.
Ia menyetujui pembangunan dua pos pengamanan baru untuk mencegah gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Hal ini terungkap saat Jenderal Andika Perkasa berkunjung ke Timika, Kabupaten Mimika, Papua.
Jenderal Andika Perkasa menerima paparan tentang objek vital nasional yaitu PT Freeport Indonesia terkait penambakan dua pos baru di kawasan Mile 62 dan 63.
Baca juga: Aksi KKB Papua Kian Mengkhawatirkan, Korban Tewas Terus Terulang, Masihkah Dialog Ampuh Redam Teror?
Medan di Mile 62 dan 63 merupakan tantangan tersendiri yang harus dihadapi personel TNI dalam mengamankan objek vital nasional tersebut.
Permintaan penambahan pos tersebut diutarakan Dansatgas Obvitnas PT Freeport Kolonel Dwi dalam rapat yang dipimpin Jenderal Andika Perkasa belum lama ini.
"Kondisi nyata yang ada di Mile 63 dan 63, di sana kalau pukul 09.30 WIT, kabut sudah menyelimuti sehingga kami menyimpulkan bahwa medan cukup luas untuk penempatan pasukan," kata Kolonel Dwi dikutip dari kanal Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa.
Mendapat masukkan dari Kolonel Dwi, Jenderal Andika Perkasa pun menyetujui.
"Oke, dua itu saja yang menurut saya memang harus diusahakan.
Ini semata-mata untuk pengamanan dan efektivitas supaya rute-rute yang biasanya terjadi penembakan tidak ada lagi," kata Jenderal Andika Perkasa.
Baca juga: Kepala Suku Besar Puncak Marah Besar pada KKB Papua, Abelom: Saya Tidak Mau Lagi Mereka Datang