Berita Nasional Terkini

Kejar KKB Papua, Jenderal Andika Perkasa Kirim 400 Prajurit Rider Khusus & Bangun 2 Pos TNI Baru

Aparat TNI dan Polri merespon cepat teror beruntun yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua

Tribunnews/Irwan Rismawan
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. Kejar KKB Papua, Jenderal Andika Perkasa Kirim 400 Prajurit Rider Khusus & Bangun 2 Pos TNI Baru. 

TRIBUNKALTIM.CO - Aparat TNI dan Polri merespon cepat teror beruntun yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Terkini, TNI bakal mengirimkan pasukan baru untuk meredam, maupun menumpas KKB Papua.

Sebagaimana diketahui, teror yang dilakukan KKB Papua makin menjadi-jadi.

Terbaru, KKB Papua melakukan aksi kejam terhadap 8 pekerja di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.

Pihak TNI pun langsung merespon dengan mempertebal keamanan di Bumi Cenderawasih.

TNI kembali mengirim personel ke Bumi Cenderawasih untuk melakukan pengamanan.

Baca juga: Tembakan KKB Papua Ganggu Rapat yang Dipimpin Jenderal Andika Perkasa, Ini Tindakan Panglima TNI

Baca juga: NAIK PITAM! Bupati Lanny Jaya Tak Terima KKB Papua Habisi 8 Warga Sipil: Kalau Berani Sama TNI-Polri

Baca juga: Serangan Beruntun KKB Papua Sebabkan Belasan Korban Tewas, Anggota DPR Singgung Ketegasan TNI-Polri

Kali ini sebanyak 400 prajurit Satgas Yonif Raider Khusus 136/Tuah Sakti berangkat menumpas KKB Papua.

Dilansir dari rilis Dispenad, Pangdam I/BB Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin memimpin upacara pengantaran Satgas Yonif Raider Khusus 136/TS selaku Satgas satuan organik Papua Barat.

Nantinya, mereka akan melaksanakan tugas perbantuan teritorial di Kodim dan Koramil melalui kegiatan Binter dan Komsos wilayah Kodam XVIII/Kasuari, Provinsi Papua Barat.

Upacara dilaksanakan di Mako Yonif Raider Khusus 136/TS Jl. Trans Barelang KM 5 Tembesi, Segalung Batam, Kepri, Kamis (10/3/2022).

Dalam keterangan tertulis Penerangan Kodam I/BB, pada amanatnya, Pangdam berharap Satgas Yonif Raider Khusus 136/TS mampu mengemban tugas mulia ini dan menjaga kehormatan satuan, kehormatan Kodam I/BB, dan kehormatan TNI AD.

Sekaligus menjaga keutuhan serta kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca juga: Kenapa Selalu Menebar Teror? Terjawab Siapa KKB Papua Sebenarnya, Terkuak Tujuan & Daftar Kejahatan

Untuk itu, lanjut Pangdam I/BB menjelaskan, dikaitkan dengan perkembangan terakhir situasi keamanan di wilayah Papua Barat, masih sering terjadi aksi dari kelompok bersenjata yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Hal Ini bukanlah tugas yang ringan, namun akan menjadi ringan apabila melaksanakannya dengan tulus, ikhlas, dan penuh rasa tanggung jawab,” katanya.

“Tunjukkan jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional, dengan tetap waspada, namun tegas dalam bertindak,” tambahnya.

Pangdam I/BB juga memberi pesan khusus agar para prajurit tidak mudah terpancing dan tetap profesional menjalankan tugas.

“Kedepankan sikap profesionalisme, jangan mudah terpancing oleh provokasi yang pada akhirnya akan merugikan satuan,” jelas Pangdam.

Pada kesempatan tersebut, Pangdam I/BB mengatakan bahwa ini kunjungan perdananya di Yonif Raider Khusus 136/TS.

Baca juga: MENCEKAM! 5 Fakta Distrik Beoga: KKB Papua Pernah Tembak Guru SD, Kepala Suku Hingga Bakar Sekolah

"Untuk itu saya ingin bertatap muka serta berdialog secara langsung dengan prajurit dan anggota Persit KCK." ujar Pangdam.

Kegiatan berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat. Hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolda Kepri, Danrem 033/WP, PJU Kodam I/BB dan PJU Polda Kepri serta Ketua Persit KCK PD I/Bukit Barisan.

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa benar-benar tak memberi celah untuk KKB Papua menyerang PT Freeport Indonesia.

Ia menyetujui pembangunan dua pos pengamanan baru untuk mencegah gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Hal ini terungkap saat Jenderal Andika Perkasa berkunjung ke Timika, Kabupaten Mimika, Papua.

Jenderal Andika Perkasa menerima paparan tentang objek vital nasional yaitu PT Freeport Indonesia terkait penambakan dua pos baru di kawasan Mile 62 dan 63.

Baca juga: Aksi KKB Papua Kian Mengkhawatirkan, Korban Tewas Terus Terulang, Masihkah Dialog Ampuh Redam Teror?

Medan di Mile 62 dan 63 merupakan tantangan tersendiri yang harus dihadapi personel TNI dalam mengamankan objek vital nasional tersebut.

Permintaan penambahan pos tersebut diutarakan Dansatgas Obvitnas PT Freeport Kolonel Dwi dalam rapat yang dipimpin Jenderal Andika Perkasa belum lama ini.

"Kondisi nyata yang ada di Mile 63 dan 63, di sana kalau pukul 09.30 WIT, kabut sudah menyelimuti sehingga kami menyimpulkan bahwa medan cukup luas untuk penempatan pasukan," kata Kolonel Dwi dikutip dari kanal Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa.

Mendapat masukkan dari Kolonel Dwi, Jenderal Andika Perkasa pun menyetujui.

"Oke, dua itu saja yang menurut saya memang harus diusahakan.

Ini semata-mata untuk pengamanan dan efektivitas supaya rute-rute yang biasanya terjadi penembakan tidak ada lagi," kata Jenderal Andika Perkasa.

Baca juga: Kepala Suku Besar Puncak Marah Besar pada KKB Papua, Abelom: Saya Tidak Mau Lagi Mereka Datang

Dengan penambahan dua pos baru tersebut, diharapkan dapat memperkuat pengamanan objek vital nasional dalam rangka menciptakan situasi yang aman dan kondusif di kawasan tersebut.

Sebelumnya, Jenderal Andika Perkasa juga memberikan perintah terkait pengamanan PT Freeport Indonesia yang rawan diserang KKB Papua.

Jenderal Andika Perkasa meminta agar anak buahnya yang bertugas tidak main-main.

Melansir dari tayangan di channel youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, Jenderal Andika Perkasa mengevaluasi penempatan pos dalam rangka tugas pengamanan objek vital di Papua, salah satunya kawasan PT Freeport Indonesia.

"Saya ingin tahu dan mulai menginventarisir apa yang bisa saya bicarakan dengan PT Freeport misalnya," kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Dalam arahannya, Panglima TNI menegaskan pelaksanaan tugas prajurit di lapangan terutama di kawasan objek vital nasional harus lebih bagus dari hari-hari sebelumnya.

Tidak hanya itu, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) itu juga membahas atau mengevaluasi beberapa insiden yang kerap terjadi wilayah PT Freeport Indonesia.

Panglima menanyakan langsung lokasi yang sering atau kerap terjadi penembakan di mana saja.

Berdasarkan informasi dari bawahannya mengatakan kontak senjata kerap terjadi dan berulang di Pos 60 hingga Pos 64.

Dalam arahannya, mantan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu menegaskan setiap prajurit harus patuh pada tugas pokok berdasarkan peraturan perundang-undangan.

"Saya ingin semua jaga diri, jaga anak buah dan jangan main-main," tegas lulusan Akademi Militer 1987 tersebut.

Terakhir, Panglima TNI menegaskan akan memproses secara hukum setiap prajurit TNI yang terlibat atau terbukti melakukan pelanggaran hukum. (*)

Berita Nasional Terkini

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved