Rusia Invasi Ukraina

2 dari 4 Pembangkit Nuklir Ukraina Telah Dikuasai Rusia, Apakah Bencana Nuklir Mungkin Terjadi?

Pada hari pertama invasi tiga minggu Rusia ke Ukraina, pasukan Moskow mengambil alih fasilitas nuklir Chernobyl, lokasi kecelakaan nuklir terburuk

Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Syaiful Syafar
Newscientist
Pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Ukraina ditutup setelah peristiwa ledakan yang terjadi pada 1986. Kini, Chernobyl dikuasai tentara Rusia. 

PADA hari pertama invasi tiga minggu Rusia ke Ukraina, pasukan Moskow mengambil alih fasilitas nuklir Chernobyl, lokasi kecelakaan nuklir terburuk di dunia. Lebih dari seminggu kemudian, pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang terbesar di Eropa, juga diserang dan dikuasai oleh tentara Rusia. Apakah bencana nuklir mungkin terjadi di Ukraina?

TRIBUNKALTIM.CO - Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dan pakar nuklir memperingatkan tentang risiko situs nuklir Ukraina ini. Apakah insiden nuklir besar mungkin terjadi akibat invasi Rusia ke Ukraina?

Penembakan beberapa fasilitas nuklir di Ukraina menyebabkan kebakaran, tetapi tidak ada peningkatan radiasi yang dilaporkan.

Sementara itu, di Chernobyl, dekat perbatasan dengan Belarus, laporan awal tentang lonjakan radiasi dikaitkan dengan peralatan militer berat yang mengaduk tanah yang terkontaminasi di dekat lokasi.

Serangan-serangan itu memicu kekhawatiran yang meluas.

Baca juga: Minggu ke-3 Perang Rusia-Ukraina, Sejumlah Hal Terjadi Mulai Ancaman Nuklir hingga Media Dibungkam

Baca juga: Terjawab! Serangan Rusia ke Ukraina Diakhiri Bila 4 Syarat Mutlak Ini Terpenuhi, Satunya Soal Nuklir

Baca juga: Gegara Dendam Lama, Jepang Berpotensi Memulai Perang Nuklir dengan Rusia, Ukraina yang Diuntungkan

Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menyatakan keprihatinan besar tentang keamanan situs nuklir Ukraina, memperingatkan bahwa prinsip-prinsip dasar pengoperasian fasilitas tersebut dengan aman telah dilanggar di dua situs.

Dan, seperti yang diperingatkan oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy tentang bencana nuklir yang mengancam, orang-orang di seluruh Eropa dengan ingatan akan bencana Chernobyl 1986 bergegas membeli tablet yodium untuk dikonsumsi jika terjadi paparan radiasi.

Pada 10 Maret, kepala IAEA Rafael Grossi terbang ke kota Antalya di Turki untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan mitranya dari Ukraina, Dmytro Kuleba.

Grossi mengajukan kerangka kerja untuk memastikan keselamatan dan keamanan fasilitas nuklir di Ukraina, tetapi masih belum jelas apakah kedua pihak menyetujuinya.

Sementara pakar nuklir Al Jazeera berbicara untuk mengatakan insiden nuklir pada skala bencana Chernobyl 1986 tidak mungkin terjadi.

Mereka memperingatkan bahwa pertempuran di Ukraina memang menimbulkan ancaman bagi situs nuklirnya.

Fasilitas nuklir dengan risiko parah

Dengan infrastruktur energi nuklir yang berkembang dengan baik, Ukraina adalah produsen energi nuklir terbesar ketujuh di dunia.

Sekitar 55 persen listrik yang dihasilkannya adalah nuklir, yang dihasilkan oleh empat pembangkit nuklir.

Pembangkit kelima adalah pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, reaktor yang berfungsi terakhir ditutup pada tahun 2000.

Baca juga: Rusia vs Ukraina: Ancaman Perang Nuklir Vladimir Putin, Serius atau Hanya Gertakan Sambal?

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved