Berita Internasional Terkini
Rusia vs Ukraina: Ancaman Perang Nuklir Vladimir Putin, Serius atau Hanya Gertakan Sambal?
Vladimir Putin telah mengangkat momok perang nuklir untuk memperkuat kampanye militer Rusia melawan Ukraina.
TRIBUNKALTIM.CO - Vladimir Putin telah mengangkat momok perang nuklir untuk memperkuat kampanye militer Rusia melawan Ukraina.
Baru-baru ini, Vladimir Putin, presiden Rusia akhirnya mengeluarkan ancaman perang nuklirnya yang digunakan untuk melawan Ukraina.
Dalam tulisannya di laman Forbes.com, Michael Krepon memberikan sudut pandang dan prediksinya terhadap rencana presiden Rusia, Vladimir Putin dalam melancarkan serangan ke Ukraina dengan senjata nuklir.
Untuk diketahui, Michael Krepon adalah seorang penulis dan pengamat politik yang pada 2003 menulis buku berjudul Redusi dan Resiko Nuklir.
Baca juga: Invasi Putin Runtuh, Tank Rusia Terjebak Lumpur di Ukraina
Apakah ini kegilaan total dan pembicaraan gila yang belum pernah terjadi sebelumnya?
Sebenarnya tidak.
Ada sejarah panjang pembuatan ancaman nuklir antara Washington dan Moskow selama Perang Dingin dan antara Washington dan Beijing terutama pada 1950-an.
Tak hanya negara super power saja, bahkan ancaman ini didapatkan oleh New Delhi dan Islamabad segera setelah mereka menguji perangkat nuklir pada 1998.
Baca juga: Siap Tempur, 15 Kapal Perang Rusia Siap Hadang 2 Kapal Perusak AS yang Sudah Masuk ke Laut Baltik
Banyak yang khawatir bahwa Putin menjadi tidak seimbang, tetapi ancamannya bagi Michael Krepon adalah langkah yang diperhitungkan.
"Dia jelas ingin Barat mundur saat dia memukul Ukraina.
Dia terbukti mampu membuat penilaian yang buruk, tetapi itu tidak berarti dia 'gila'." tulis Krepon
"Seorang pria yang mengumpulkan kekuatan besar dengan perhitungan, kesabaran, dan kelicikan biasanya tidak melompat begitu saja." lanjutnya
Walaupun Krepon mengakui bahwa banyak pemimpin yang salah dalam melakukan perhitungan, bukan berarti mereka 'gila'.
Baca juga: NEWS VIDEO 4 Syarat yang Harus Dipenuhi Ukraina Jika Ingin Rusia Hentikan Serangan
Krepon menjelaskan bahwa cara terbaik untuk menanggapi ancaman nuklir Putin adalah dengan memperjelas tujuan Barat.
Inilah yang kami inginkan: Tidak ada penggunaan senjata nuklir, tidak ada keuntungan dengan mengancam penggunaannya, dan kegagalan perang agresi Putin.
Tujuan ketiga sepertinya sangat mungkin terjadi.