Berita Kutim Terkini
Beri Ceramah di Lapas Tenggarong, Guru Udin Ingatkan Soal Keutamaan Salat di Hadapan Napi
KH. Zhofarudin atau akrab dipanggil Guru Udin menyampaikan tentang pentingnya salat dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis: Aris Joni |
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - KH. Zhofarudin atau akrab dipanggil Guru Udin menyampaikan tentang pentingnya salat dalam kehidupan sehari-hari.
"Yang pertama kali dihisab nanti adalah salat dan juga yang terpenting adalah salat lah sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW," ujarnya.
Pesan tersebut disampaikan Guru Udin kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Tenggarong pada peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW pada Sabtu (19/3/2022).
Kegiatan yang bertempat di lapangan Lapas Klas II A Tenggarong ini dimulai sejak pukul 09.00 WITA yang diawali dengan pemberian hadiah lomba menyambut Isra Miraj, terdiri dari lomba azan, tahsinul dan tahfidzul Qur'an bagi WBP.
Kepala Lapas Klas II A Tenggarong, Agus Dwirijanto, dalam sambutannya di hadapan WBP, petugas dan undangan yang hadir menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Guru Udin sebagai penceramah pada kegiatan ini.
Baca juga: Ratusan Warga Binaan di Lapas Klas IIA Tenggarong Ikuti Vaksinasi Tahap Pertama
Baca juga: Pandemi Covid-19 tak Menghalangi Warga Binaan Lapas Tenggarong Raih Keterampilan
"Sesuai dengan tema kegiatan ini yakni Aktualisasi Ibadah Sholat Menuju Insan yang Bertakwa, dapat dimaknai sungguh-sungguh dan tidak hanya sebagai simbol saja," ungkapnya.
Guru Udin juga mempraktikkan gerakan salat di hadapan para jemaah serta menjelaskan nilai filosofi pada salat itu sendiri.
"Sesungguhnya gerakan salat itu menyimbolkan sebuah nama agung, yakni Ahmad yang merupakan nama lain dari Nabi Muhammad SAW," imbuhnya
Penceramah yang memiliki ciri khas menggunakan bahasa Banjar ini sesekali mengeluarkan joke-joke segar yang membuat jemaah tertawa lepas.
"Pian seberataan tahu kada (kalian semua tahu tidak) awalnya ibadah salat itu berjumlah 50 waktu namun dikorting jadi 5 waktu saja. Hal itu terjadi setelah nabi sembilan kali menghadap Allah SWT," ungkapnya.
Baca juga: Warga Binaan Lapas Tenggarong Kukar Gali Ilmu Pangkas Rambut, Bekal Usaha Setelah Bebas Nanti
"Hal itu terjadi setelah Nabi Muhammad SAW, berjumpa dengan Nabi Musa AS. Umat saya yang diperintahkan ibadah dua waktu saja tidak sanggup apalagi sampai 50 waktu," katanya.
"Jadi kalau masih ada umat Nabi Muhammad SAW, yang masih tidak melaksanakan salat 5 waktu, mungkin waktu ngaji mendengar jika Nabi menghadap Allah sebanyak 10 kali bukan 9 kali," ujar Guru Udin disambut gelak tawa jemaah.
Di akhir ceramahnya, Guru Udin mengingatkan kepada seluruh jemaah yang hadir agar istiqomah dalam menjalankan ajaran Nabi Muhammad SAW serta jangan lupa menghadirkan salawat dalam kehidupan sehari-hari. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.