Berita Nasional Terkini

KKB Semakin Beringas, Polisi Ditembak Saat Potroli hingga Bakar Rumah Warga & Puskesmas di Baya Biru

KKB semakin beringas, polisi ditembak saat potroli hingga bakar rumah warga dan Puskesmas di Distrik Baya Biru.

Editor: Ikbal Nurkarim
Istimewa via Tribunnews.com
Ilustrasi, Aksi pembakaran dilakukan KKB di mess karyawan PT Martha Tunggal Teknik di Kali Ilame, Kampung Wako di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua pada Sabtu (19/2/2022). KKB semakin beringas, polisi ditembak saat potroli hingga bakar rumah warga dan Puskesmas di Distrik Baya Biru. 

“Kini personel Polres Paniai telah menuju ke lokasi 99 guna penebalan personil dalam upaya menciptakan situasi kamtibmas pasca aksi penembakan dan pembakaran rumah warga,"ujarnya.

Ia menambahkan, kejadian itu sementara sedang ditangani Reskrim Polres Pania.

Sejarah Munculnya KKB Papua

KKB adalah singkatan dari Kelompok Kriminal Bersenjata, yang merupakan sebuah kelompok yang kerap menebar teror baik kepada warga sipil maupun TNI serta Polri di wilayah Papua.

Dikutip dari Kompas.com, tujuan KKB Papua adalah melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Oleh karena itu, KKB Papua dapat disebut sebagai gerakan separatis, yang gerakannya kerap memakan korban jiwa.

Sebelum lahir dengan sebutan KKB, kelompok ini dulunya dikenal dengan nama Organisasi Papua Merdeka (OPM).

OPM didirikan pada 1965 untuk mengakhiri pemerintahan Provinsi Papua dan Papua Barat, yang sebelumnya disebut Irian Jaya.

Mereka berniat untuk melepaskan diri dari Indonesia. OPM pun kerap menyuarakan tentang referendum supaya bisa merdeka dari NKRI.

Dalam memperjuangkan keinginan kelompok, mereka beberapa kali melakukan gerakan kriminal yang memakan korban jiwa.

Oleh sebab itu, pemerintah kemudian berinisiatif untuk membentuk Otonomi Khusus bagi Papua dengan anggaran yang besar.

Baca juga: INILAH Sosok Aibon Kogoya, Anggota KKB yang Diduga Bunuh 8 Pekerja PTT di Kabupaten Puncak

Sayangnya, anggaran tersebut hanya digunakan oleh golongan elite saja, tidak sampai ke masyarakat luas.

Hal itu kemudian memicu terjadinya gerakan perlawanan masif dari OPM dengan melakukan berbagai tindakan kejahatan.

Salah satu aksi kriminal yang pernah dilakukan OPM adalah pada 1996, saat mereka menawan sejumlah orang Eropa dan Indonesia yang terdiri dari grup peneliti dan kamp hutan.

Dua sandera dari grup peneliti dibunuh, sementara yang lainnya dibebaskan.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved