Berita Kubar Terkini
Cara Siswa SD Advent Sendawar Kubar, Belajar Daur Hidup Hewan Pakai Pembelajaran Campuran
Siswa kelas 4 di SD Advent Sendawar, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur, mengulas lebih dalam metamorfosa sempurna,
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Siswa kelas 4 di SD Advent Sendawar, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur, mengulas lebih dalam metamorfosa sempurna dan tidak sempurna.
Kegiatan itu diikuti sebanyak 24 siswa mengerjakan Lembar Kerja yang menantang yang disediakan oleh Resti sebagai wali kelas 4.
Pelaksaaan studi tersebut memakai konsep pembelajaran campuran (blended ) atau pembelajaran secara daring dan luring.
Hal itu disampaikan oleh Resti, guru Sekolah Dasar Advent Sendawar Kubar kepada TribunKaltim.co pada Senin (21/3/2022).
Baca juga: Asyiknya Belajar Sejarah ala Pelajar SDN 001 Barong Tongkok, Memakai Media Kliping
Baca juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Disdikbud dan Tanoto Foundation Gelar Pelatihan Mentorship Fasilitator
Baca juga: Pembelajaran Konsep MIKIR di Kubar, Discovery Learning via Pembuatan Kotak Wayang ASEAN
Kata dia, tujuan pembelajaran adalah siswa mampu mengidentifikasi daur hidup hewan sempurna dan tidak sempurna.
Resti meminta siswa untuk berdiskusi serta menggambar daur hidup hewan sempurna dan tidak sempurna. Ada 3 kelompok yang mengerjakan LK tersebut.
Masing-masing kelompok memilih hewan yang berbeda, yaitu kupu-kupu, nyamuk, katak.
Diskusi dipandu dengan pertanyaan PIT (Produktif, Imajinatif, Terbuka), yaitu, pertama siswa mengamati hewan yang ada di sekitarnya.
Baca juga: Berdayakan Pendidik, Tanoto Foundation Dukung Percepatan Peningkatan Kualitas Pendidikan Indonesia
Lalu siswa memisahkan hewan yang tergolong metamorphosis sempurna dan tidak sempurna.
Lalu siswa menggambar daur hidupnya dari telur hingga dewasa.
Carilah hewan yang mengalami metamorphosis sempurna dan tidak sempurna!
"Apakah semakin banyak telur bisa menghasilkan banyak anak?," ujarnya.
"Apa yang dilakukan oleh metamorphosis sempurna dan tidak sempurna?," tuturnya.
Baca juga: Dosen Pendidikan Matematika FKIP Unmul dan IAIN Samarinda, 3 Hari Gali Ilmu Pembelajaran Aktif
Kelompok kupu-kupu dapat mengidentifikasi hewan-hewan di sekitarnya dan akhirnya memilih kupu-kupu.
Kupu-kupu metamorphosis sempurna. Kelompok kupu-kupu juga menggambarkan proses daur hidup kupu-kupu.
Kelompok kupu-kupu diketuai oleh Anya, siswa SD Advent Sendawar juga mendorong diskusi untuk menjawab pertanyaan.
"Apakah semakin banyak telur kupu-kupu bisa menghasilkan banyak anak?,” tuturnya.
Seluruh teman Anya setuju karena asal kupu-kupu dewasa berasal telur. Sehingga telur dapat berkembang biak menjadi kupu-kupu dewasa.
Lalu Anya juga mendorong diskusi perbedaan metamorphosis sempurna dan tidak sempurna. Kelompok Anya mampu mendeskripsikan perbedaannya terletak pada proses daur hidup.
Kalau metamorfosa sempurna, berubah bentuk, kalau metamorfosa tidak sempurna dari kecil hingga besar sama bentuknya, seperti hewan ayam, ayam kecil hingga ayam dewasa.
Baca juga: Tanoto Foundation Dukung Penanganan Covid-19, Berikan APD ke Rumah Sakit di 3 Wilayah
Proses ini dilakukan melalui zoom meeting, namun dipresentasikan di depan kelas.
Kelompok nyamuk diketuai oleh Dinan dan kelompok katak yang dipimpin oleh Messy turut mempresentasikan hasil diskusi dan lukisan daur hidup di depan kelas.
“Walaupun Bu Resti dalam memberikan tugas tatap muka dan harus mengerjakan daring, saya senang. Karena apapun tatap muka atau daring, saya tetap bisa mengerjakan dengan teman kelompok,” ungkap Anya.
Setelah sesi refleksi, guru Resti melakukan penguatan dengan menjelaskan ulang bahwa metamorphosis merupakan proses daur hidup hewan dan dapat dibedakan menjadi metamorphosis sempurna dan tidak sempurna.
(TribunKaltim.co/Budi Susilo)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.