Berita Kubar Terkini
Pembelajaran Konsep MIKIR di Kubar, Discovery Learning via Pembuatan Kotak Wayang ASEAN
Savina Susantriana S.Pi., S.Pd, guru Kelas VI SDN 004 Melak, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur memberikan pelajaran,
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Savina Susantriana S.Pi., S.Pd, guru Kelas VI SDN 004 Melak, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur memberikan pelajaran kepada para siswanya dengan pembelajaran aktif.
Yakni melaksanakan pembelajaran konsep MIKIR Mdengan Kotak Wayang ASEAN.
Hal itu dilakukan untuk mengidentifikasi geografis dan kehidupan sosial budaya, ekonomi dan politik Negara-negara ASEAN, pada pelajaran IPS.
Demikian diutarakan kepada TribunKaltim.co melalui press rilis yang dikirim pada Senin (22/3/2022).
Baca juga: Asyiknya Belajar Sejarah ala Pelajar SDN 001 Barong Tongkok, Memakai Media Kliping
Baca juga: SDN 001 Barong Tongkok Gelar Sehari Berbudaya, Bupati: Tanamkan Seni dan Budaya sejak Dini
Baca juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Disdikbud dan Tanoto Foundation Gelar Pelatihan Mentorship Fasilitator
Dia menjelaskan, konsep MIKIR merupakan akronim dari Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi adalah metode pembelajaran yang dikembangkan Tanoto Foundation.
Kata dia, satu elemen seperti komunikasi merupakan hal yang penting yang harus dimiliki setiap anak, melalui pembelajaran aktif siswa dapat mengemukakan pendapat dan berbicara di depan umum.
Lewat pembelajaran aktif siswa kelas VI C SDN 004 Melak, Kutai Barat, mengidentifikasi dan menyajikan karakteristik geografis dan kehidupan sosial budaya, ekonomi dan politik dari negara-negara ASEAN.
Pembelajaran ini merupakan pertemuan ketiga untuk siswa kelas VI.C sebelumnya semua siswa merasa bosan dan jenuh dalam kelas guru menjelaskan dan siswa menyimak terkadang diselipkan tanya jawab, seperti biasa siswa tidak fokus dan merasa jenuh didalam proses belajar.
Baca juga: Dukung PAUD, Tanoto Foundation Dirikan Rumah Anak SIGAP di 22 Lokasi, Kukar Ikut Terpilih
ASEAN terdiri dari 11 Negara, dengan kehidupan sosial, budaya, ekonomi dan politik masyarakat di negara ASEAN dipengaruhi oleh karakteristik geografisnya.
Sehingga siswa merasa berat untuk mengidentifikasi dan menyajikan karakteristik geografis dan kehidupan sosial, budaya, ekonomi dan politik semua negara.
Kata dia, melalui pembuatan kotak wayang ASEAN, siswa mampu menjelaskan karakteristik geografis dan kehidupan negara-negara ASEAN.
"Pembelajaran discovery learning melalui pembuatan Kotak Wayang ASEAN. Guru berfokus untuk meningkatkan semangat belajar dan rasa percaya diri siswa," katanya.
Ada beberapa langkah-langkah yakni:
Pertama, diawali dengan membentuk kelompok kecil terdiri 4 siswa tiap kelompok, dengan jumlah siswa 22 maka terbentuk sebanyak 4 kelompok kecil;
Kedua. Guru meminta siswa tiap kelompok untuk memilih secara acak Negara yang akan dibahas;