Banjir di Kutai Timur

Soal Banjir di Kutai Timur, DPR RI Nilai Daerah Aliran Sungai Sangatta Masih Cukup Bagus

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia atau DPR RI soroti petaka bencana banjir di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur

Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Budi Susilo
HO/BPBD Kutim
ILUSTRASI Banjir di Sangatta, Kutai Timur merugikan masyarakat. Dengan adanya kesadaran akan bahaya banjir ini, diharapkan kemudian menjadi isu-isu strategis dan skala prioritas pemimpin-pemimpin Kutai Timur terdahulu untuk memitigasi potensi bencana banjir ini agar tidak berulang. 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia atau DPR RI soroti petaka bencana banjir di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur

Disampaikan oleh Anggota Komisi V DPR RI, Irwan kepada TribunKaltim.co via press rilis yang dikirim pada Rabu (23/3/2022). 

Kata dia, soal perdebatan dugaan tambang yang jebol dan kondisi tutupan lahan yang berubah, Irwan melihat kemampuan Daerah Aliran Surang (DAS) Sangatta masih cukup bagus.

Di sisi kiri DAS, masih terdapat taman nasional sehingga masih mampu menampung debit air dari hulu ke hilir.

Baca juga: Banjir di Kutai Timur, Kendaraan Terjebak Macet Total di Kawasan Terminal Sangatta

Baca juga: Berikut Data Wilayah Tergenang Banjir di Kutai Timur 2022, Termasuk Jumlah Korbannya

Baca juga: Banjir di Kutai Timur, Area Padat Penduduk di Sangatta Selatan Terdampak Paling Parah

“Permasalahan banjir di Sangatta saya lihat lebih dipengaruhi pasang tinggi air laut dan penyempitan pada aliran sungai.

Penyebab lainnya adalah drainase kota yang buruk dan belum tuntas,” ujarnya.

Mendapat Kritikan Tajam 

Penanganan banjir di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan menyedot perhatian nasional.

Banjir yang berdampak pada ribuan warga sehingga harus mengungsi tersebut pun mendapat sejumlah kritikan, khususnya ihwal mitigasi.

Anggota Komisi V DPR RI, Irwan mengatakan, dalam banjir besar tersebut tampak tidak terlihat ketidaksiapsiagaan pemerintah daerah menangani banjir.

“Faktanya, masih banyak posko-posko mandiri yang didirikan secara swadaya oleh masyarakat. Selain itu proses evakuasi warga pun masih belum merata," ujarnya dalam rilis yang diterima TribunKaltim.co, Rabu (23/3/2022).

Baca juga: Viral Video Tiktok Bule Terjebak Banjir Sangatta, Menumpang Truk untuk Terobos Genangan Air

Lebih lagi, warga harus menggunakan ketinting atau perahu milik warga lainnya untuk kebutuhan evakuasi, bukan dengan menggunakan peralatan dari tim penyelamat.

Politisi Senayan asli Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur ini mengatakan ketidaksiapsiagaan Pemkab Kutim dalam menangani bencana banjir tak terlepas dari faktor pendanaan dalam APBD.

Irwan menilai dana tidak terduga milik Pemkab Kutim tidak cukup untuk bisa menghadapi bencana ini.

Oleh karenanya, pria yang akrab disapa Irwan Fecho tersebut meminta pemerintah pusat melalui BNPB turut memberikan bantuan terhadap kampung halamannya tersebut.

Baca juga: NEWS VIDEO Polres Kukar Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Kutai Timur

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved